Kontroversi Ucapan Selamat Natal, Ini Pandangan Ulama dan Dalilnya.
Sumber :
  • istimewa

Kontroversi Ucapan Selamat Natal, Ini Pandangan Ulama dan Dalilnya

Rabu, 25 Desember 2024 - 02:07 WIB

tvOnenews.com - Diskusi mengenai boleh tidaknya umat muslim mengucapkan selamat Natal kerap menjadi perbincangan hangat, terutama di Indonesia yang dikenal dengan keberagaman agama. 

Dalam konteks ini, penting bagi umat Islam memahami hukum terkait tradisi tersebut menurut ajaran agama.

- Pandangan Islam tentang Ucapan Selamat Natal

Natal, sebagai hari besar umat Kristiani, sering dirayakan dengan tradisi bertukar ucapan. 

Namun, bagi umat muslim, hal ini menjadi perdebatan karena berkaitan dengan prinsip-prinsip tauhid dalam Islam.

Mengutip buku 30 Fatwa MUI Menjawab Problematika Kehidupan karya Ratna dkk. (2023), hukum mengucapkan selamat Natal dalam Islam dinyatakan haram. 

Alasannya, Islam mengajarkan umatnya untuk menghindari hal-hal yang syubhat serta menjauhkan diri dari larangan Allah.

Para ulama sepakat bahwa Natal adalah perayaan keagamaan yang mengandung dimensi keyakinan Trinitas, yang bertentangan dengan tauhid. 

Syaikh Muhammad Ibn Shalih al-Utsaimin menegaskan bahwa ucapan selamat Natal dapat dianggap sebagai pengakuan tidak langsung terhadap akidah agama lain, yang berpotensi merusak iman seorang muslim.

Hal ini juga didukung oleh Ustaz Adi Hidayat, yang menyebut bahwa Natal mengandung unsur ibadah yang tidak sejalan dengan ajaran Islam, seperti kebaktian di gereja atau keyakinan atas kelahiran Tuhan. 

Dengan demikian, mengucapkan selamat Natal dinilai sebagai bentuk toleransi yang kurang tepat karena mencampuri dimensi teologis agama lain.

- Dalil Pendukung: Surat Al-Kafirun Ayat 6

Dasar dari pandangan ini merujuk pada firman Allah dalam Surat Al-Kafirun ayat 6:

Arab    : لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Latin    : Lakum diinukum wa liya diin
Artinya    : "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

Ayat ini mengajarkan bahwa toleransi antaragama dapat diwujudkan dengan saling menghormati keyakinan tanpa perlu mencampuri aspek keimanan satu sama lain. Dalam hal ini, menghormati umat Kristiani menjalankan ibadah mereka sudah cukup tanpa harus mengucapkan selamat Natal.

- Bijak dalam Menentukan Sikap

Bagi umat muslim, memahami hukum ini penting untuk menjaga akidah sekaligus merawat kerukunan sosial. 

Toleransi tidak harus diwujudkan dengan mengorbankan prinsip keimanan, tetapi cukup dengan saling menghormati dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan demikian, umat Islam diharapkan bijak dalam mengambil sikap, mempertimbangkan niat, dan memahami konteks agar tetap sesuai dengan tuntunan agama. (aag)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
26:14
03:06
09:42
08:53
13:18
03:07
Viral