- Istimewa
Perbedaan Nafkah dan Uang Belanja, Buya Yahya Ingatkan Suami yang Belajar Fiqih Agar Tidak Pelit
Namun Buya Yahya mengingatkan juga kepada para istri agar sebaiknya tidak menerapkan sistem tersebut.
“Ada istri mengatakan tidak wajib menanak nasi, ok tidak wajib tapi kamu dapat dua genggam beras, hidup tidak seperti itu wahai istri yang sholehah,” tegas Buya Yahya saat mengingatkan.
“Suami bekerja keras untuk meningkatkan kualitas hidup agar lebih. maka perlu dihargai. “Apa sulitnya menanak nasi? menanak nasi untuk suami, suami yang tercinta kan? kenapa dipermasalahkan,” kata Buya Yahya lebih lanjut.
Hal ini karena jika berbicara fiqih kata Buya Yahya adalah tentang keadilan. Oleh karenanya, di sini seorang istri yang mempunyai peran luar biasa.
“Makanya seorang suami memberikan juga kelebihan sehingga diberikan sepeda, mobil, rumah dibesarkan, baju banyak. Rezeki rumahnya pun digedekan,” kata Buya Yahya.
Jadi kata Buya Yahya, jika bicara fiqih itu untuk jangan sampai orang itu hidupnya tidak lancar.
“Sehingga kalau ada seorang istri tidak diberi nafkah sama suami berhak dia minta cerai, baik suami dalam keadaan kaya pelit atau memang fakir yang sesungguhnya,” ujar Buya Yahya.
Hal ini karena nafkah adalah kewajiban seorang suami kepada istri.
“Sebab urusan yang harus pakai baju, makan seperti itu. jadi nafkah itu adalah, mencukupi kebutuhan pribadinya dan juga kebutuhan anak-anaknya,” tegas Buya Yahya.