- dok.ilustrasi iStock
Memangnya Boleh Muslim Merayakan Tahun Baru Masehi dengan Pesta dan Tiup Terompet? Tegas Buya Yahya Itu Kebiasaan...
Jakarta, tvOnenews.com-- Merayakan malam tahun baru umum dilakukan di manapun, termasuk Indonesia dengan berbagai aktivitas. Bisa meniup terompet hingga menyalakan kembang api dan pesta.
Hal inilah yang mendapat sorotan Buya Yahya kalau merayakan tahun baru masehi juga dianggap lumrah oleh sebagian orang beragama Islam (muslim). Apakah diperbolehkan?.
Menyimak hal tersebut, tentu Pendakwah Indonesia Buya Yahya ini menjawab dengan tegas dari sisi pandang Islam. Dikutip dari YouTube Buya Yahya, Jumat (27/12).
- Tangkapan Layar/YouTube Al-Bahjah TV
Buya menyebutkan tidak boleh. Perayaan Tahun Baru Masehi dianggap kebiasaan buruk.
"Dipermasalahkan bukan zatnya, bulannya dan hari akan tetapi kebiasaan dan kebudayaan yang terjadi di tahun baru tersebut," ucap Buya Yahya.
Apakah yang dilakukan umat saat itu berhura-hura berfoya-foya. Jadi yang kita hentikan adalah kebiasaan-kebiasaan jelek," tegasnya.
"Sehingga anak Pak Haji bu haji itu ada yang meniup terompet dan ada yang mabuk. Sementara orang Nasrani banyak di gereja mereka berdoa dan sebagainya," beber Buya.
- dok.ilustrasi iStock
Menurutnya perayaan tahun baru Masehi sering disalahartikan. Sehingga terbitlah kebiasaan buruk yang menyimpang keluar dari aturan agama Islam.
"Apa yang dilakukan oleh anak-anak kaum muslimin saat itu berhura-hura kemudian setelah itu berantem mabuk dan sebagainya," kata Pendiri Ponpes Al Bahjah itu.
"Jadi mengikuti budaya-budaya kafir itu yang tidak diperkenankan," jelas Buya.
Dengan demikian, kata Buya Yahya umat muslim sudah seharusnya lebih berbahagia dan semangat dengan tahun barunya sendiri yaitu pakai Tahun Hijriah.
"Banyak amalan baik dianjurkan untuk dilakukan setiap hari dan semakin mendekatkan diri pada Allah SWT. Kalau masalah hari kita pakai hari kita Hijriah, bukan pakai tanggal mereka," pesannya.
"Semestinya kita mulai merubah dalam diri kita rumah kita membiasakan dengan menggunakan tahun Hijriyah," imbuh Buya Yahya.(klw)
Waallahualam