Ilustrasi waktu bulan Rajab dan amalan di dalamnya jadi teks khutbah Jumat singkat.
Sumber :
  • iStockPhoto

Teks Khutbah Jumat Singkat 3 Januari 2025: Seputar Keistimewaan Bulan Rajab dan Amalan Utamanya

Kamis, 2 Januari 2025 - 20:33 WIB

tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat merupakan bahan materi ceramah yang mengandung sebagai pengingat kepada para jemaah shalat Jumat.

Teks khutbah Jumat kali ini bersifat singkat untuk memberikan nasihat terbaik dijadikan ilmu pengetahuan baru dalam pelaksanaan shalat Jumat.

Teks khutbah Jumat juga berguna sebagai peringatan agar umat Muslim dan para jemaah menjauhi segala larangan dan mendekati kebenaran dari Allah SWT.

Perihal tema dalam teks khutbah Jumat ini mengambil judul seputar tentang bulan Rajab untuk shalat Jumat, 3 Januari 2025.

Tema bulan Rajab pada teks khutbah Jumat kali ini berfungsi untuk para jemaah segera mengetahui tentang peristiwa dahsyat, kemuliaan dan berbagai keutamaan dari amalan yang dijalankan di bulan Rajab.

Ilustrasi khatib berdoa - Teks khutbah Jumat
Sumber :
  • Freepik

 

Sebab, bulan Rajab merupakan salah satu di antara bulan haram. Artinya, bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah ini memiliki keistimewaan besar yang akan dibahas di teks khutbah Jumat ini.

Dilansir tvOnenews.com dari laman resmi Yayasan Amal Jariyah Indonesia, Kamis (2/1/2025), berikut teks khutbah Jumat singkat dengan tema bertajuk "Seputar Keistimewaan Bulan Rajab dan Amalan Utamanya".

Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Seputar Keistimewaan Bulan Rajab dan Amalan Utamanya

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ

Sidang Jumat yang berbahagia dan dirahmati oleh Allah SWT

Pertama-tama, marilah kita memanjatkan puja dan puji rasa syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat, karunia, hidayah, dan aliran rezeki kepada hamba-hamba-Nya setiap detik, setiap menit dan bahkan tidak terbatas.

Marilah kita bersyukur masih bisa berkumpul di masjid tercinta ini untuk menjalankan kewajiban pelaksanaan shalat Jumat sebagaimana ciri-ciri orang mukmin bertakwa kepada Allah SWT.

Tak lupa, marilah kita menggetarkan bacaan sholawat serta salam yang tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam beserta para keluarga dan sahabatnya yang telah berjuang bersama-sama menyiarkan agama Islam agar umat manusia tidak tersesat di jalan kebodohan.

Kaum muslimin rahimahumullah

Dalam pelaksanaan sesi ceramah shalat Jumat kali ini, saya selaku khatib meminta izin ingin membahas seputar bulan Rajab untuk menggantikan pembahasan langganan kita tentang hari Jumat.

Saat ini, kita telah memasuki tanggal 3 Rajab 1446 Hijriah yang jatuh pada Jumat, 3 Januari 2025 yang ditetapkan langsung oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Sebagaimana kita mengetahui bahwa bulan Rajab merupakan salah satu antara empat bulan haram yang mengandung kemuliaan di sisi Allah SWT.

Bulan-bulan haram ini merupakan bulan Dzulqa'dah, bulan Muharram, bulan Ramadhan dan terakhir yang menjadi pembahasan sekarang ada bulan Rajab.

Bulan Rajab berdasarkan kalender Hijriah terletak pada bulan ketujuh yang artinya dua bulan sebelum memasuki Ramadhan.

Hal ini mengingatkan dalil Al Quran terkait bulan haram berarti bulan mulia termaktub dalam Surat At Taubah Ayat 36, Allah SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS. At Taubah, 9:36)

Kaum muslimin rahimahumullah

Bulan mulia dan kebaikan telah menjadi ciri-ciri bulan Rajab yang menandakan awal mula umat Muslim membawa amal-amal yang baik sebelum memasuki bulan Syakban.

Setelah itu, kita akan menghadapi bulan puasa Ramadhan, Syawal, Dzulqo'dah, Dzulhijjah menjadi pelaksanaan bulan haji dan kurban, dan Muharram sebagai bulannya Allah SWT.

Sebagai bulan haram telah mengandung arti bahwa umat Muslim dilarang keras melakukan berbagai tindakan bersifat maksiat yang ditafsirkan oleh Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As Sa'di Rahimahumullah.

Abu Bakroh juga meriwayatkan hadis terkait empat bilangan bulan ini, Rasulullah SAW bersabda:

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya: "Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dan Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban." (HR. Bukhari & Muslim)

Khatib akan mengambil soal Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhu yang berkata:

"Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dijadikan sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya lebih besar, dan amalan shalih yang dilakukan pahalanya lebih banyak."

Perbuatan dosa yang berlangsung pada bulan haram khususnya Rajab akan dilipat gandakan oleh Allah SWT sebagaimana dari ungkapan Qatadah yang mengatakan:

"Sesungguhnya berbuat zalim di dalam bulan-bulan suci lebih besar kesalahan dan dosanya daripada berbuat zalim di dalam bulan lainnya, walaupun suatu kezaliman, apapun bentuknya, merupakan dosa besar, akan tetapi Allah mengagungkan suatu perkara  sesuai dengan kehendak-Nya."

Di bulan Rajab mempunyai peristiwa yang mengesankan bagi umat Muslim, yakni Isra Mi'raj yang akan berlangsung pada 27 Rajab 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 27 Januari 2025.

Namun, peristiwa Isra Mi'raj menimbulkan berbagai perbedaan pendapat baik dari para ulama melemahkan pandangan tersebut terkait kisah ini terjadi di bulan Rajab.

Ada pun mengenai kebenarannya tidak mengkhususkan adanya perayaan peristiwa ini pada malam 27 Rajab. Hal ini mengacu masih belum ditemukan kebenarannya dari penjelasan hadis riwayat yang sahih.

Sidang Jumat yang berbahagia

Perihal amalan-amalan berasal dari anjuran Rasulullah SAW dan Allah SWT akan dibahas dalam teks khutbah Jumat kali ini.

Ada anjuran mempertebal pahala melalui amalan senantiasa meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah SWT.

Dalam perkataan Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahumullah mengupas tuntas hadis riwayat terkait keutamaan yang dikhususkan pada bulan Rajab, seperti ini bunyinya:

"Tidak terdapat riwayat yang sahih yang layak dijadikan dalil tentang keutamaan bulan Rajab (secara khusus), juga tentang puasa di dalamnya, puasa di hari tertentu, dan juga tidak ada riwayat berkaitan dengan salat lail yang dikhususkan di bulan ini."

Penjelasan dari Imam Ibnu Hajar ini telah mendapat kesimpulan sebenarnya tidak ada amalan yang khusus selama berlangsungnya bulan Rajab.

Perihal shalat juga tidak ada yang khusus dikerjakan pada bulan Rajab, tidak ada puasa sunnah selama di bulan Rajab. Bahkan tidak ada anjuran mengkhususkan umrah, penyembelihan hewan, dan berbagaii amalan lainnya di bulan haram tersebut.

Namun, ada beberapa hadis riwayat mengenai anjuran puasa di bulan Rajab, seperti ini bunyinya:

"Saya bertanya kepada Sa'id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka, ia pun menjawab, 'Saya telah mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata, 'Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa." (HR. Muslim)

Dalam pemaknaan hadis riwayat ini menunjukkan bahwa umat Muslim masih boleh mengerjakan puasa Rajab, bahkan pada 10 hari pertama yang mengandung keistimewaan.

Meski demikian, anjuran ini tidak bersifat khusus agar menjalankan puasa di bulan Rajab.

Sesungguhnya, berbagai amalan mengandung kebaikan akan memperoleh ganjaran pahala yang berlipat ganda. Apabila berbuat maksiat juga segala dosa dilipatkan lebih besar oleh Allah SWT daripada bulan lainnya.

Kaum muslimin rahimahumullah

Demikianlah khatib menerangkan khutbah Jumat pertama ini seputar bulan Rajab dan amalan di dalamnya, semoga kita tetap tabah menjalankan apa yang harus dilakukan pada bulan mulia ini untuk meraih pahala besar dari Allah SWT.

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:35
09:35
07:07
01:44
03:10
02:39
Viral