- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Kini Bicara Exco PSSI Respons Masa Depan STY di Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Pernah Akui Pentingnya Belajar Budaya...
tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pernah mengakui kebutuhan pemahaman budaya dan agama sangat penting, selain berbicara kabar Exco PSSI terkait nasibnya di Garuda.
Shin Tae-yong yang masa depannya sebagai pelatih menjadi sorotan pecinta sepak bola dan Exco PSSI pernah membagikan kisah pentingnya belajar budaya dan agama Islam para pemain Timnas Indonesia.
Nasib Shin Tae-yong menjadi pelatih Timnas Indonesia akan didepak dari jajaran kepelatihan sejak media asal Italia, Tuttosport langsung ditanggapi oleh Exco PSSI.
Bahwasanya media asal Italia, Tuttosport menghebohkan pecinta sepak bola Tanah Air karena membuat narasi yang menyebutkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir akan mendepak STY sapaan akrabnya.
Media dari negeri Pizza itu menarasikan Erick Thohir akan menggantikan Shin Tae-yong dengan pelatih asal Eropa dengan kalimat "Thohir menginginkan Piala Dunia" dalam judul artikelnya dikutip tvOnenews.com, Minggu (5/1/2025).
Tuttosport telah menilai Erick benar-benar ingin membawa Timnas Indonesia bisa merebut tiket Piala Dunia 2026.
Media itu kembali membuat narasi pelatih berlabel Eropa akan didatangkan Erick agar Timnas Indonesia bisa masuk ajang bergengsi internasional.
Narasi ini seakan-akan memastikan posisi coach Shin semakin terancam. Exco PSSI langsung turun tangan memberikan klarifikasi kabar tersebut.
Exco PSSI memahami narasi dari media asal negeri Pizza itu muncul sejak pelatih berkebangsaan Korea Selatan ini gagal sebagai juru taktk bawa Garuda masuk semifinal ASEAN Cup 2024.
"PSSI jelas punya target besar menuju ke Piala Dunia, perlu dukungan semua pihak untuk bertransformasi menuju ke yang lebih baik dari segala sisi," ungkap anggota Exco PSSI, Vivin Cahyani dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (5/1/2025).
Menurut Vivin, opsi liar pergantian Shin Tae-yong selama mengandung positif bisa membuat Timnas Indonesia semakin berprestasi tidak menjadi masalah.
"Untuk itu kami terbuka terhadap opsi-opsi apa pun yang membuat timnas Indonesia bisa makin mendekat ke target utama yaitu masuk ke kompetisi Piala Dunia," terangnya.
Anggota Exco PSSI itu membagikan pendapatnya bahwa catatan coach Shin tidak terlalu buruk dan masih memberikan dampak positif untuk peningkatan permainan skuad Garuda.
Ia melihat ada peningkatan luar biasa saat mempermalukan Timnas Arab Saudi dengan skor 2-0 pada gelaran putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada November 2024 lalu.
Namun begitu, Vivin menyampaikan tidak ada yang bersifat permanen dan dinamis dalam menentukan cara bagaimana Garuda masuk Piala Dunia 2026.
"Formasi pemain dan tim pelatih terbaik selalu jadi salah satu pokok bahasan setiap kita meeting/bertemu, tapi belum ada keputusan apa pun yang diambil. Kita sepenuhnya mendukung ketua umum menjalankan misi ini," kata Vivin.
Kabar dari Vivin menandakan posisi Shin Tae-yong digantikan pelatih lain masih aman sebelum adanya informasi keputusan bersama PSSI.
Kesuksesan Shin Tae-yong membesut Timnas Indonesia hampir lima tahun lamanya tidak lepas dari kisahnya yang menjunjung tinggi arti toleransi.
Dilansir dari media asal Korea Selatan, Sportalkorea, Minggu (5/1/2025), Shin Tae-yong pernah menceritakan saat dirinya baru dipinang PSSI.
- AFC
Mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu telah mengetahui budaya dan agama sangat melekat bagi masyarakat Indonesia.
Kepada Sportalkorea, coach Shin membicarakan langsung terkejut saat baru tiba di Tanah Air. Sebab, para pemain sulit melepas kebutuhan spiritualnya.
"Saat saya baru datang, saya berusaha untuk memahami budaya Islam," kata Shin Tae-yong dalam sesi wawancara kepada Sportalkorea.
Ia yang harus menangani pemain mayoritas Muslim bersikeras menemui sosok yang paham seputar ajaran agama Islam.
"Bahkan ada seorang dokter beragama Islam di Jakarta. Saya pun mengundangnya untuk mendengar budaya Islam selama sekitar tiga jam," terang coach Shin.
Setelah itu, coach Shin mulai memahami dan harus mengatur jadwal baik dalam sesi latihan agar tidak bentrok dengan kebutuhan ibadah para pemain.
"Saya berjanji kepada pelatih dan atlet lokal agar menghormati waktu beribadah mereka," tegasnya.
Ia menjelaskan satu ibadah yang bersifat mutlak, yakni shalat Jumat harus dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan para pemain Muslim.
"Dengan ini saya jadi berkompromi di mana ada yang mengatakan ibadah itu bisa dilakukan pada waktu tertentu," paparnya.
"Saya melakukannya dengan baik tanpa rasa tidak nyaman dalam latihan," tutupnya.
(ant/hap)