KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al Banjari alias Abah Guru Sekumpul punya kisah karomah mistis di acara haul setelah wafat.
Sumber :
  • Instagram/@majelissekumpulan

Kisah Karomah Abah Guru Sekumpul, Meski telah Wafat tetap Dakwah dalam Cerita Mistis dan Gaib Haul Dihadiri Jutaan Jemah

Minggu, 5 Januari 2025 - 19:33 WIB

tvOnenews.com - Acara Haul ke-20 almarhum KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al Banjari alias Abah Guru Sekumpul menjadi pemantik masyarakat Martapura, Kalimantan Selatan dan mancanegara.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan berbagi prediksi antusias kemeriahan Haul ke-20 Abah Guru Sekumpul melampaui jumlah acara tahun sebelumnya, bisa melebihi 3,3 juta jemaah.

Rosyanto mengatakan dari pihak Pemprov Kalimantan Selatan dan pihak Kepolisian sekitar tengah mendata jumlah jemaah yang hadir Haul ke-20 Abah Guru Sekumpul pada 5 Rajab 1446 Hijriah.

"Diperkirakan dibanding tahun lalu, jumlah jemaah tahun ini meningkat," ungkap Rosyanto kepada awak media, Minggu (5/1/2025).

Namun, biasanya para jemaah tetap menjaga ketertiban dan kenyamanan setiap dalam rangkaian puncak Haul Abah Guru Sekumpul.

Ilustrasi Haul ke-20 KH Muhammad Zaini Abdul Ghani al Banjari alias Abah Guru Sekumpul
Sumber :
  • ANTARA/Tumpal Andani Aritonang

 

Lantas, mengapa proses Haul Abah Guru Sekumpul bisa mengundang jutaan jemaah umat Islam memeriahkan acara ini di Martapura, Kalimantan Selatan?

Bagaimana perjalanan Abah Guru Sekumpul melakukan dakwah? Simak di sini!

Abah Guru Sekumpul menjadi salah satu ulama yang memiliki karomah asal Martapura, Kalimantan Selatan. Ia mempunyai kisah yang luar biasa meskipun telah wafat.

Bahwasanya Abah Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari Syekh Muhammad Arsyad al Banjari yang mempunyai nasab langsung terhubung ke Rasulullah SAW.

Ada pun perjalanan dakwah Guru Sekumpul bermula dari Pondok Pesantren Darussalam Martapura. Hal ini berdasarkan saran dari KH Sya'rani Arif, KH Abdul Qadir Hasan, serta KH Salim Ma'ruf.

Guru Sekumpul juga mengadakan pengajian di semasa usia lima tahun. Kegiatan ini berlangsung di kediamannya terletak di Keraton Martapura.

Alasan sang ulama asal Martapura ini membuat pengajian untuk selalu berbagi pemahaman dan pelajaran berbasis agama Islam kepada para santri.

Guru Sekumpul kerap kali membagikan pelajaran dari berbagai kitab Ilmu Alat kepada santri dalam pengajiannya, seperti Saraf dan Nahwu.

KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul
Sumber :
  • Istimewa

 

Pengajian ini sukses menyita perhatian masyarakat umum. Hal ini membuat Guru Sekumpul membagikan pengulangan kitab yang semakin bervariasi.

Ia memberikan pelajaran tentang ilmu Tasawuf, Fikih, Tafsir dan Hadis Riwayat. Guru Sekumpul juga melebarkan sayap syiarnya berbagi Maulid al Habsyi alias Simthud Durar dikarang oleh al Habib Ali bin Muhammad al Habsyi.

Ia juga tidak lupa memberikan pelajaran sejumlah amalan Wirid, seperti bacaan zikir Tarekat Sammaniyah untuk para jemaah dari kalangan masyarakat umum. Mungkin, amalan ini telah menyebar di berbagai media sosial.

Guru Sekumpul mulai berpindah tempat ke komplek Ar Raudhah di Kelurahan Jawa, Kecamatan Martapura pada 1990-an.

Ia memusatkan pengajiannya di komplek tersebut, khususnya Musholah Ar Raudhah yang kini menjadi pusat pelaksanaan Haul Abah Guru Sekumpul.

Musholah Ar Raudhah menyita peminat dari berbagai kalangan masyarakat yang tidak hanya di Martapura. Orang-orang dari mancanegara, seperti negara tetangga (Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam) rela datang ke tempat tersebut.

Dalam suatu kisah, Abah Guru Sekumpul yang memiliki karomah mengundang situasi mistis dan gaib di lokasi haul di Martapura.

Situasi mistis dalam acara haul ini berlangsung setelah Abah Guru Sekumpul wafat pada 10 Agustus 2005 silam.

Kisah ini berlangsung pada pelaksanaan Haul ke-10 Abah Guru Sekumpul pada 2015 silam diungkap oleh rombongan jemaah asal Papua.

Ada puluhan orang yang menjadi jemaah dari Papua tersebut. Rombongan ini merasa kebingungan sosok siapa yang dihaulkan saat mendatangi lokasi acara di Martapura.

Di lokasi haul, panitia acara tiba-tiba menarik puluhan orang asal Papua itu untuk masuk ke dalam makam Abah Guru Sekumpul.

Namun begitu, mereka tetap tidak mengetahui mengapa ada ribuan hingga jutaan jemah rela datang jauh-jauh memadati acara haul tersebut.

Mereka pun mengorek informasi dan baru mengetahui bahwa sosok yang dihaulkan bisa mengundang banyak jemaah adalah Abah Guru Sekumpul.

Sontak, puluhan orang asal Papua itu menangis karena bisa menjadi bagian memeriahkan Haul ke-10 Guru Sekumpul.

Rasa haru mengingatkan Guru Sekumpul rela datang ke pedalaman Papua untuk mengajarkan ilmu ketauhidan. Meskipun sang ulama telah wafat sejak 2005 silam.

Kisah ini menunjukkan adanya kandungan unsur karomah yang diyakini masih dimiliki oleh Abah Guru Sekumpul.

(bwo/hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:11
01:14
01:09
11:06
02:21
21:38
Viral