Ustaz Felix Siauw (kiri) & Ustaz Adi Hidayat (kanan).
Sumber :
  • Kolase tangkapan layar YouTube Felix Siauw & Adi Hidayat Official

Kisah Felix Siauw yang Akui Keilmuan Ustaz Adi Hidayat, Putuskan Mualaf karena Tertegun Surat Al Baqarah

Senin, 6 Januari 2025 - 21:37 WIB

tvOnenews.com - Pendakwah Ustaz Felix Siauw mempuyai kisah perjalanan mualaf yang baru-baru ini menjadi sorotan karena mengomentari Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Felix Siauw yang menyoroti kehebatan Ustaz Adi Hidayat berstatus sebagai seorang mualaf karena terkesima dengan satu ayat dalam Surat Al Baqarah.

Ustaz Felix Siauw kini menyita perhatian yang membicarakan keilmuan sosok Ustaz Adi Hidayat (UAH) tidak bisa ditandingi olehnya.

"Itulah kenapa aku enggak suka Ustaz Adi Hidayat," ungkap Ustaz Felix Siauw dalam video unggahan kanal YouTube YNTV dikutip, Senin (6/1/2025).

Sebagai mualaf, Ustaz Felix Siauw menganggap kehadiran UAH menyulitkan para pendakwah usia muda untuk mengisi ceramah di acara kajian.

Ustaz Felix Siauw
Sumber :
  • Instagram/@felixsiauw

 

Bahwasanya usia Ustaz Felix Siauw dan UAH tidak jauh berbeda, Meski keilmuan Direktur Quantum Akhyar Institute ini membuatnya sulit dipanggil ke berbagai acara berbasis agama Islam.

"Dia ngerusak pasar orang-orang 38 tahun. Dengan usia yang sama, kita merasa kayak enggak ada apa-apanya," terang Ustaz Felix Siauw.

Ia menyebutkan umat Muslim di Indonesia sangat mengenali UAH. Apalagi, gaya ceramahnya selalu menyelipkan hadis riwayat dan dalil Al Quran membuktikan ilmu agamanya tidak dianggap reme.

"Bagiku itu orang merepotkan, karena standarnya jadi terlalu tinggi," kata dia.

Namun begitu, Ustaz Felix Siauw tetap berdakwah meski tidak namanya tak lebih populer dari UAH.

Kesuksesan Ustaz Felix Siauw menjadi pendakwah karismatik di Tanah Air tidak lepas dari kisahnya saat memeluk agama Islam.

Felix Siauw merupakan pendakwah yang mualaf dari keturunan Tionghoa dan Indonesia.

Felix mantap mengucapkan dua kalimat syahadat ketika masih kuliah. Kala itu duduk di semester tiga sebagai mahasiswa Institute Pertanian Bogor (IPB).

Felix juga pernah menjadi bagian dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), walaupun saat ini organisasi tersebut telah dilarang di Indonesia.

Masyarakat Indonesia khususnya umat Muslim selalu mengigat dengan salah satu kutipan dari Felix dengan kalimat "Aku dan Islam".

Kalimat tersebut mempunyai kandungan makna luar biasa terkait keimanan di dalam hati manusia, yakni "Jika kamu masih mempunyai banyak pertanyaan, sebaiknya kamu belum bisa disebut beriman. Iman adalah urusan kepercayaan apa adanya, tanpa reserve".

Felix selalu menanamkan tiga pertanyaan yang selau terngiang-ngiang dalam pikirannya terkait kehidupan berkalimat "Dari mana asal kehidupan ini? Untuk apa adanya kehidupan ini? Akan seperti apa akhir daripada kehidupan ini?".

Felix yang pernah mempercayai ateis mengutarakan selalu gagal menjawab keinginannya seputar spiritual dan religius.

Ia juga menyebutkan tiga pertanyaan ini tetap membuatnya penasaran tentang kehadiran tuhan.

Ia rela mempelajari alkitab, meskipun tiga pertanyaan ini tak kunjung terjawab dan sulit mendapatkan kebenarannya.

Tindakannya untuk menyampaikan tujuan bahwa Felix tidak sebagai seorang ateis karena masih bersikeras mencari kebenaran pada agama.

"Saya mengambil kesimpulan bahwa semua agama tidak ada yang benar, karena sudah diselewengkan oleh penganutnya seiring berjalannya waktu. Saya menganggap semua agama sama, tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah," kata Ustaz Felix Siauw dikutip dari laman resmi MUI DKI Jakarta, Senin.

"Saya juga berpandangan bahwa Tuhan laksana matahari, dimana para nabi dengan agamanya masing-masing adalah bulan yang memantulkan cahaya matahari, dan pemantulan itu tidak ada yang sempurna, sehingga agama pun tidak ada yang sempurna tanpa sadar waktu itu saya masuk kedalam ideologi sekular," lanjutnya menjelaskan.

Setelah lima tahun berusaha mencari kebenaran lewat agama, Felix mendapatkan pandangan yang mulai membuka batinnya saat menemukan adanya teori rahasia disampaikan oleh agama Islam.

Ia berupaya menjadi pluralisme dan sikretis karena menganggap seluruh agama tidak ada yang berbeda sejak mendapatkan teori kesamaan dalam beragama.

Kemudian, Felix mulai belajar mendekati Kitab Suci Al Quran sejak membuka wawasannya melalui perbincangan salah satu ustaz muda.

Ustaz muda tersebut juga berstatus sebagai aktivis menggencarkan dakwah agama Islam.

Ustaz yang sukses menyabet pikirannya berusaha menyampaikan kebenaran perintah dan larangan Allah SWT melalui Al Quran.

Lantas, bagaimana hasilnya? Felix dan ustaz muda tersebut menyepakati Allah SWT Maha Pencipta seluruh di alam semesta maupun akhirat.

"Saya yakin Tuhan itu ada, dan saya berasal dari-Nya, tapi masalahnya ada lima agama yang mengklaim mereka punya petunjuk bagi manusia untuk menjalani hidupnya. Yang manakah lalu yang bisa kita percaya," papar Felix.

Felix juga mendapat penjelasan dari ustaz muda ini terkait tafsir dalam Surat Al Baqarah Ayat 2.

Ustaz muda ini juga membagikan kehebatan dalam Surat Al Baqarah Ayat 23 saat Felix serius belajar agama Islam.

"Kata-kata ini adalah hal yang sangat wajar bila penulisnya bukanlah manusia, ciptaan yang terbatas, Melainkan Pencipta. Not creation but The Creator. Bahkan Al Quran menantang manusia untuk mendatangkan yang semacamnya," kata ustaz muda tersebut kepada Felix.

"Lalu mengapa agama yang sedemikian hebat malah terpuruk, menjadi pesakitan, hina dan menghinakan dirinya sendiri?," tanya Felix kepada ustaz muda itu.

Felix kembali bertanya saat ustaz muda tersebut tetap bersikeras memberikan keyakinan terkait kebenaran agama Islam.

"Jadi maksud ustaz, Muslim yang sekarang tidak atau belum menerapkan Islam secara sempurna," imbuh Felix

"Ya begitulah kenyataan yang bisa Anda lihat," jawab ustaz muda lagi.

Felix menyatakan agama Islam mengajarkan setiap manusia harus menemukan titik kedamaian dalam hatinya setelah melalui proses belajar yang panjang.

"Ini benar, yang saya cari," tukas Felix Siauw.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:11
01:14
01:09
11:06
02:21
21:38
Viral