- tvOnenews.com/Hilal Aulia Pasya
Saat Khutbah Jumat, Menteri Agama Nasaruddin Umar Ingin Umat Terapkan Suri Teladan Kepemimpinan Nabi
Bone, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar mengajak umat Islam melihat suri teladan dimiliki Nabi Muhammad SAW dalam sesi khutbah Jumat.
Nasaruddin Umar menyerukan umat mengikuti suri teladan gaya kepemimpinan Nabi Muhammad SAW saat mengisi khutbah Jumat di Masjid Al Markaz Al Ma'arif, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat (10/1/2025).
"Ada sebuah kisah di mana 60 orang tokoh dari agama lain, yang dipimpin oleh seorang Kristen dari Kota Najran, datang ke Masjid Nabawi," ujar Menag Nasaruddin Umar saat mengisi khutbah Jumat.
Imam Besar Masjid Istiqlal itu menyebutkan puluhan tokoh agama tersebut mempunyai latar belakang agama yang beragam berantusias menyambangi Nabi Muhammad SAW kala itu.
Puluhan tokoh agama yang berbincang dengan Nabi Muhammad SAW, antara lain dari penganut agama Yahudi, Nasrani, dan sebagainya.
"Mereka berdialog dengan Nabi Muhammad SAW, yang menyambut mereka dengan ramah," terang dia.
Menag RI itu menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak menghalangi kedatangan mereka. Bahkan mempersilahkan untuk masuk melakukan diskusi bersama.
Nabi Muhammad SAW mengetahui adanya perbedaan keyakinan agama dari mereka. Meskipun beliau tetap menyambutnya secara ramah tanpa melihat latar belakangnya.
"Ini menunjukkan kebaikan Islam terhadap kelompok minoritas," katanya.
"Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Bahkan, Nabi memberikan ruang kepada umat agama lain untuk beribadah di Kota Madinah. Ini adalah teladan toleransi dan penghormatan yang luar biasa," sambungnya menjelaskan.
Lebih lanjut, peran masjid, kata Nasaruddin, menjadi pusat peradaban sebagaimana contoh pada keberadaan Masjid Nabawi memiliki multifungsi selain tempat ibadah.
"Masjid adalah tempat yang mempersatukan semua elemen masyarakat. Mari kita jadikan masjid sebagai pusat harmoni, tempat berkumpulnya ide-ide untuk menciptakan kedamaian dan kesejahteraan," jelasnya.
Ia juga memuji Masjid Al Markaz Al Ma'arif berdiri kokoh di lingkungan masyarakat Bone menandakan adanya simbol persatuan, keberagaman agama, budaya, dan etnis.
"Alhamdulillah, masjid ini menjadi saksi indahnya lukisan Allah yang terwujud di tengah masyarakat. Kita melihat harmoni yang luar biasa meskipun terdapat perbedaan. Keberagaman di Bone ini justru menjadi kekuatan yang harus dijaga," tandasnya.
(hap)