- NU Jepara
Ternyata Tahiyat dalam Shalat Punya Makna Luar Biasa, Meski Masih Rahasia Mbah Moen Jelaskan itu seperti...
Tahiyat dalam shalat memiliki dua bagian, yakni tahiyat awal dan akhir karena menjadi bagian gerakan dalam shalat mengandung doa di dalamnya.
Setiap lantunan doa yang bergetar langsung didengar oleh Allah SWT. Meskipun harus mengerjakan tahiyat sesuai dengan urutannya.
Tahiyat awal dan akhir memiliki sedikit perbedaan dalam bacaan doanya, hanya saja tahiyat akhir memiliki tambahan di kalimat doanya.
Dalam hadis riwayat menyebutkan cara duduk tahiyat akhir yang dilakukan Rasulullah SAW dari Muhammad bin Amr bin Atha, seperti ini bunyinya:
"Bahwa ketika ia duduk bersama beberapa orang sahabat Nabi saw, ia menceritakan cara shalat Nabi saw, kemudian berkatalah Abu Hamid AS: Saya melihatnya ketika bertakbir beliau menjadikan (mengangkat) kedua tangannya setentang dengan bahunya, dan apabila ruku, beliau meletakkan kedua tangannya dengan kuat pada lututnya serta membungkukkan punggungnya, apabila mengangkat kepala beliau meluruskan (badannya) sehingga semua tulang-tulang kembali pada tempatnya."
Perbedaan mengacu pada bacaan yang terletak pada tahiyat awal hanya sampai menyebut Nabi Muhammad SAW. Ada pun tahiyat akhir menggetarkan doa untuk Nabi Ibrahim AS.
Sebagai ulama besar, Mbah Moen tidak menginginkan umat Muslim khususnya para jemaah tak mengetahui makna dalam tahiyat shalat.