- Tangkapan layar YouTube NU Online
Mulai Besok Pagi Shalat Dhuha Jangan Keliru, Bukannya Rezeki Mengalir Deras malah makin Seret Kata Gus Baha...
tvOnenews.com - KH Ahmad Bahauddin Nursalim sapaan akrabnya Gus Baha menguraikan keutamaan shalat Dhuha kerap kali dihubungkan dengan rezeki.
Sebagai pendakwah, Gus Baha memahami bahwa rezeki menjadi keutamaan besar dalam pelaksanaan shalat Dhuha.
Gus Baha telah mengetahui orang mukmin rajin shalat Dhuha hanya ingin mengejar untuk mendapatkan aliran rezeki bertubi-tubi.
Namun begitu, Gus Baha mengingatkan selama seorang mukmin punya niat shalat Dhuha seperti ini, menurutnya rezeki tidak kunjung datang.
"Zaman Anda belum mengerjakan shalat Dhuha juga sesungguhnya sudah meraih rezeki," ungkap Gus Baha dalam suatu ceramah dinukil dari kanal YouTube Ngaji Singkat Gus Baha, Selasa (14/1/2025).
- Freepik
Secara umum, umat Muslim meyakini bahwa shalat Dhuha sebagai amalan ibadah sunnah yang mendatangkan rezeki seluas samudera.
Shalat Dhuha mempunyai waktu pelaksanaan pada pagi hari, momentum terbaik mulai mencari rezeki hidupnya.
Bahwasanya setiap manusia telah mendapat ketetapan rezeki hidupnya atas keputusan dari Allah SWT. Ukurannya juga menjadi jaminan bahwa mereka bisa merasakan keberkahannya.
Allah SWT telah mengatur rezeki hamba-Nya yang telah tersimpan di Lauhulmahfuz. Meski manusia harus memaksimalkan usahanya sebagai tantangan mereka mendapatkan anugerah dari-Nya.
Surat Hud Ayat 6 menjadi landasan dalil Al Quran bahwa rezeki telah diatur dan takarannya tidak bisa diubah atas ketetapan-Nya.
Shalat Dhuha merupakan nama lain dari awwabin yang kembali kepada Allah SWT. Hal ini memudahkan segala hajat digetarkan cepat dikabulkan oleh Allah SWT.
Hadis riwayat dari Nu'aim bin Hammar Al Ghathafaniy menerangkan rezeki dilimpahkan setelah shalat Dhuha, Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Artinya: "Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang." (HR. Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi & Ad Darimi)
Dalam tafsir hadis riwayat ini memang menandakan rezeki akan datang bertubi-tubi, jika mengerjakan shalat Dhuha.
Meski demikian, Gus Baha menyampaikan shalat Dhuha tidak akan berfungsi untuk memperoleh rezeki selama memiliki niat yang keliru.
Ulama ahli tafsir ini menegaskan bahwa niat keliru yang dimaksud adalah ingin meraih rezeki melalui sunnah Dhuha.
Kebanyakan orang membutuhkan shalat Dhuha hanya ingin menggetarkan rezeki hidupnya yang masih seret dan belum dilimpahkan Allah SWT.
Orang mukmin sampai rela rajin mengerjakan shalat Dhuha demi diberikan rezeki. Sebaliknya, jika tidak memperoleh keutamaan seperti ini, sangat sulit mengejar ibadah sunnah ini.
"Setelah mondok, bisa shalat Dhuha. Katanya rezeki Anda karena shalat Dhuha," terang dia.
Murid kesayangannya Mbah Moen itu mengharapkan agar orang mukmin tidak selalu punya niat mencari rezeki, sebagai kebutuhan shalat Dhuha.
Ia berpendapat bahwa, niat shalat Dhuha harus didasari dengan ketulusan hatinya sebagai orang mukmin yang beriman.
Ketulusan ini akan menuntun bahwa, orang mukmin melantunkan doa untuk meminta hajat melalui pengamalan shalat Dhuha.
Gus Baha menyayangkan bahwa aliran rezeki hanya didapatkan dari shalat Dhuha. Ada banyak cara meraih keberkahannyya selain ibadah sunnah tersebut.
Selain itu, shalat Dhuha diyakini mengguyur rezeki, kata Gus Baha, bisa melupakan Allah SWT yang sesungguhnya Maha Pemberi.
"Kamu juga sudah punya rezeki sebelum (mengerjakan) Dhuha," katanya.
Ia berasumsi shalat Dhuha tidak perlu sering-sering agar bisa mendapat kekhusyukkan dan tujuannya tidak disalah artikan.
Kendati demikian, shalat Dhuha semakin sering menjadi amalan dahsyat menggetarkan rezeki, selagi tidak punya niat tulus berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Makanya kalau Dhuha itu jarang-jarang saja, buat pengingat kalau Anda itu berdoa kepada Allah SWT, paham ya!," tutur dia menerangkan.
Gus Baha menjelaskan niat rezeki hanya didapatkan dari shalat Dhuha adalah kesalahan besar. Keinginan tersebut rentan menyelewengkan ajaran dasar dalam agama Islam.
"Jangan lantas memutar tauhid, faham ya?," pesannya.
Pendakwah asal Rembang itu menyampaikan hal ini kebanyakan orang mengalami kesalahan besar pada niatnya, sehingga Allah SWT masih belum menuangkan anugerah kepada hamba-Nya melalui rezeki.
"Ya sudah begitu, itu aturannya ulama, Anda tidak boleh bantah! Kualat kalau bantah saya," tegasnya.
"Kalau tidak setuju tidak apa-apa, misalnya tidak setuju tidak apa-apa. Sebab, Anda punya hak ijtihad," sambungnya.
"Tapi kalau Anda bantah saya itu ngaco, orang ilmunya masih latihan, bantah yang sudah tidak latihan," tandasnya.
(hap)