- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Selain Dikenal Junjung Toleransi di Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Akhirnya Buka Suara Bangga Bangkitkan Keterpurukan...
tvOnenews.com - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang menjunjung toleransi terhadap pemain akhirnya kembali muncul.
Sebagai mantan pelatih yang menghargai agama para pemain di tim, Shin Tae-yong merasa bangga bisa membentuk pondasi kuat di Timnas Indonesia.
Bahwasanya Shin Tae-yong telah membesut Timnas Indonesia kurang lebih lima tahun lamanya sejak dipinang PSSI pada 2019.
Namun, PSSI harus mengakhiri kerja sama terhadap Shin Tae-yong, sekaligus akhir kiprah STY sapaan akrabnya, untuk membawa Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia 2026.
Kabar PSSI mencopot STY dari kursi pelatih Timnas Indonesia telah berlangsung pada 6 Januari 2025 lalu melalui sesi konferensi pers di Jakarta.
Padahal, STY masih mempunyai kontrak sisa selama dua tahun untuk menjadi juru taktik Timnas Indonesia.
Meski begitu, kiprah STY berakhir lebih cepat sebelum PSSI mendatangkan pelatih anyar, Patrick Kluivert untuk menggantikan posisinya sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Dikutip tvOnenews.com dari Yonhap News, Kamis (16/1/2025), STY merasa usahanya tidak sia-sia menjadi bagian membangkitkan keterpurukan sepak bola Indonesia.
"Saya sudah berada di Indonesia selama lima tahun dan saya telah bekerja sangat keras dan melakukannya dengan sangat baik," ungkap STY.
STY membangun pondasi kuat dari titik nol untuk menciptakan skuad Timnas Indonesia yang berkualitas. Bahkan bisa menembus sampai putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebab, pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu selalu memantau para pemain yang berlaga di setiap pertandingan berbagai ajang kompetisi di Indonesia.
"Saya bangga pada diri saya sendiri karena saya telah meninggalkan banyak pondasi di sepak bola Indonesia," terangnya.
"Jadi saya kembali (ke Korea Selatan) dengan sangat bangga," sambungnya.
- Tim tvOnenews - Julio Trisaputra
Suami Cha Young-ju itu selalu mengutamakan pemain-pemain muda dan lokal agar bisa mendapat jam terbang yang banyak.
Pemain muda hasil didikan STY, seperti Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, dan lain-lain.
Mereka telah menampilkan kualitas permainan terbaiknya, bahkan bisa membuktikan bersaing dengan para pemain diaspora di tubuh Timnas Indonesia.
Kemudian, STY juga telah membukukan bahwa babak 16 besar Piala Asia 2023 berhasil ditembus oleh Timnas Indonesia. Ini berkat perannya selama berstatus pelatih di Garuda.
STY juga membawa Timnas Indonesia U23 menembus babak semifinal pada Piala Asia U23 2024. Bentukan para pemain Garuda Muda tidak lepas dari kiprahnya semasa sebagai juru taktik untuk mencari pemain berbakat di Tanah Air.
"Di belakang layar (pemecatan), semua orang di sini telah dengan antusias mendukung saya, jadi saya berdiri di sini dan saya yakin bahwa saya bisa pulang dengan senyuman," tegasnya.
STY juga mempunyai keunggulan semasa di Timnas Indonesia, bahwa sosoknya sangat disegani oleh para pemain, khususnya mengacu pada budaya dan agama di skuad Garuda.
STY telah memahami bahwa budaya dan agama telah melekat dalam diri pemain. Mereka tidak bisa meninggalkan ibadahnya. Terutama bagi penggawa menganut agama Islam.
Bagi STY, kebutuhan spiritual para pemain sangat penting untuk tetap menjalani kehidupannya, selain bekerja membawa prestasi Timnas Indonesia.
Ia tidak ingin menghalangi kebutuhan spiritual pemain sejak mempelajari betapa pentingnya budaya dan agama saat baru pertama kali melatih Timnas Indonesia.
Mantan pelatih Timnas Korea Selatan ini juga berjanji Indonesia telah melekat dalam dirinya, sehingga sewaktu-waktu bisa berkunjung ke Tanah Air.
"Meskipun saya akan kembali ke Korea Selatan, saya akan sering datang karena saya mencintai Indonesia, dan saya berharap dapat melihat (perkembangan sepak bola) di negara lain atau di Korea dengan cara yang lebih baik," tandasnya.
(ant/hap)