- dok.kolase tvOnenews.com
Siap Menyambut Bulan Ramadhan 2025, Apakah Boleh Penderita Sakit Maag Berpuasa? Kata dr Zaidul Akbar Persiapkan Diri dengan ....
Jakarta, tvOnenews.com- Bulan Ramadhan tak lama lagi akan dirasakan oleh umat muslim di Indonesia. Berdasarkan informasinya, diprediksi akan jatuh pada 1 Maret 2025 untuk awal Ramadhan 1446 H.
Sehubungan dengan ramadhan, tentu semua umat muslim menjalani ibadah puasa.
Namun muncul pertanyaan, bagaimana buat mereka yang mengalami sakit maag? berikut penjelasannya dr Zaidul Akbar.
- YouTube
Dalam penjelasan tips sehat dari Ahli atau Praktisi Kesehatan dr Zaidul Akbar pernah disampaikan dalam salah satu ceramahnya, dikutip dari dr Zaidul Akbar Official, Jumat (17/1/2025).
Menurut dr Zaidul penderita asam lambung kaya Gerd atau Maag bisa melakukannya. Juga dianjurkan ikut puasa.
Dalam penjelasannya, ia tegaskan tidak mengatakan adanya larangan puasa bagi penderita asam lambung, seperti Gerd.
"Ada beberapa saya baca,ternyata proses itu (puasa) mulai mencapai optimalnya itu ketika seseorang mengkosongkan lambungnya selama 17 jam. Ketika 17 jam itu, tubuh sudah mulai melakukan semacam body cleansing, dimakan semua sel-sel rusak," kata dr Zaidul Akbar.
Dengan kondisi saat anda puasa ramadhan yang tidak konsumsi apa-apa selama 12 jam lebih, kata dr Zaidul Akbar akan memberikan dampak baik ke tubuh yaitu detoks (detox) diri atau cleansing body.
- iStockPhoto
Sehingga pencernaan bisa beristirahat sejenak. Dalam pandangan dr Zaidul meminta agar penderita asam lambung (Gerd) bisa melakukan sahur atau makan sebelum puasa.
Dengan demikian, harus menghindarai perut kosong sebelum berpuasa. Hal itu yang perlu diperhatikan.
"Tapi ada catatannya, catatannya anda harus setting (penuhi asupan/gizi) dari awal agar tubuh tidak kelaparan,” jelas dr Zaidul Akbar.
Sebagai tambahan, juga dijelaskan dalam penelitian Radhiyatam Mardhiyah dan kawan-kawan, yang dipublikasikan di jurnal Acta Medica Indonesiana pada 2016, keluhan GERD terasa lebih ringan pada pasien yang menjalani puasa Ramadan dibandingkan yang tidak berpuasa.
"Karena puasa Ramadan dianggap sebagai diet, maka selama Ramadan beberapa perilaku ini diubah menjadi lebih baik, termasuk berhenti merokok dan minum alkohol," keterangan dalam Sehat Negeriku. (klw)
waallahualam