Nanang Gimbal terancam 15 tahun penjara usai habisi nyawa Sandy Permana.
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com

Dendam Nanang Gimbal Habisi Nyawa Sandy Permana Buat Terancam 15 Tahun Penjara, Bisakah Diampuni Allah SWT? Kata Buya Yahya

Sabtu, 18 Januari 2025 - 19:13 WIB

tvOnenews.com - Nanang Gimbal, pelaku pembunuhan terhadap artis sekaligus pemain sinetron ‘Mak Lampir’ Sandy Permana telah ditangkap oleh pihak kepolisian.

Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya, Kompol Bambang Askar mengungkapkan kini Nanang Gimbal telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Sudah ditetapkan sebagai tersangka,” ungkap Bambang, pada Rabu (15/1/2025).

Dalam konferensi pers, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengungkapkan aksi nekat Nanang Gimbal ini didasari oleh emosi sesaat.

Nanang Gimbal
Sumber :
  • Antara

 

Ketika kejadian, tiba-tiba korban melintas dan meludah di depan rumah tersangka sehingga langsung naik darah.

“Saat itulah tersangka langsung lari ke kandang ayam untuk mengambil pisau. Selanjutnya mengejar korban dan melakukan penusukan,” ujar Wira Satya Triputra, pada Kamis (16/1/2025).

Akibat aksinya menghabisi nyawa Sandy Permana, Bambang menjelaskan tersangka dijerat dengan Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan dan atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan terancam 15 tahun penjara.

Meski telah diancam mendapat hukuman 15 tahun penjara, akankah Nanang Gimbal mendapat ampunan oleh Allah SWT?

Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya mengungkapkan tentang taubat bagi seorang pembunuh.

Buya Yahya mengatakan sesungguhnya orang yang melakukan pembunuhan kepada orang beriman dengan sengaja, maka akan mendapatkan balasan berupa neraka jahanam di akhirat.

“Membunuh orang yang beriman dengan sengaja, balasannya neraka jahanam. Bisa dikatakan selama-lamanya atau lama sekali,” ungkap Buya Yahya pada tayangan YouTube Al Bahjah TV.

Tetapi, Buya Yahya menceritakan sebuah kisah pada zaman Abdullah bin Abbas.

Seseorang mendatangi Abdullah bin Abbas dengan menanyakan adakah taubat bagi seorang pembunuh.

Namun, Abdullah bin Abbas menjawab tidak ada. 

Potret Buya Yahya
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube/Al-Bahjah TV

 

Sementara itu, orang kedua mendatanginya dan menanyakan hal yang sama. “Apakah orang yang membunuh ada taubatnya?”. Abdullah bin Abbas menjawab ‘Ada’.

Para sahabat Abdullah bin Abbas pun bingung dan bertanya mengapa kedua orang tersebut mendapat jawaban yang berbeda.

Lantas, Buya Yahya mengatakan apa yang dilakukan Abdullah bin Abbas merupakan ilmu psikologi atau melihat kejiwaan seseorang.

“Inilah ilmu yang sekarang dikenal dengan ilmu psikologi, dengan melihat kejiwaan,” ujarnya.

Ketika penanya pertama datang, Abdullah melihat wajahnya sangat merah menandakan seperti sedang marah.

Oleh sebab itu, dirinya menjawab tidak ada taubat bagi pembunuh. Sebab, orang tersebut sedang emosi seperti ingin membunuh seseorang.

Hal itu dilakukan untuk mencegah agar orang tersebut tidak melakukan pembunuhan terhadap orang lain.

Sedangkan penanya kedua datang dengan wajah yang sedih dan penuh air mata. Maka, Abdullah bin Abbas menjawab ada taubat bagi pembunuh.

Lantaran dirinya menyadari bahwa orang tersebut baru saja melakukan pembunuhan dan terlihat menyesalinya.

Maka, Abdullah memberinya motivasi dengan cara meminta maaf, berdoa, istighfar, juga bertaubat.

Meski begitu, menurut Buya Yahya membunuh merupakan suatu perbuatan dengan dosa yang amat besar.

Hal ini karena membunuh satu orang sama seperti membunuh sejuta umat, sebab yang dibunuh adalah kemanusiaannya.

“Tapi yang jelas dosa besar, naudzubillah,” pungkasnya. (kmr)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:13
04:02
05:56
01:11
01:51
01:06
Viral