Beda Qiyamul Lail dan Shalat Tahajud, Ustaz Adi Hidayat Bilang Salah Satunya Jadi Alternatif.
Sumber :
  • Ilustrasi/Freepik

Beda Qiyamul Lail dan Shalat Tahajud, Ustaz Adi Hidayat Bilang Salah Satunya Jadi Alternatif

Sabtu, 18 Januari 2025 - 23:54 WIB

tvOnenews.com - Shalat malam ada yang menyebut dengan Qiyamul Lail. Padahal kata Ustaz Adi Hidayat, meski sama-sama jenis shalat malam, keduanya berbeda.

Sebagaimana dalam Islam, shalat malam adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Adapun salah satu firman Allah SWT yang memerintahkan shalat malam adalah Surat Al Muzzammil ayat 1-3.

Berikut bacaan lengkap dan arti dari Surat Al Muzzammil ayat 1-3 tentang shalat malam.

يٰٓاَيُّهَا الْمُزَّمِّلُۙ قُمِ الَّيْلَ اِلَّا قَلِيْلًاۙ نِّصْفَهٗٓ اَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيْلًاۙ

Artinya: Wahai orang yang berkelumun (Nabi Muhammad), bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil) (yaitu) seperduanya, kurang sedikit dari itu (QS. Al Muzzammil:1-3).

Berdasarkan Surat Al Muzzammil ayat 1-3 itu, jelas bahwa Allah SWT memerintahkan hambaNya untuk tidak terlena dengan tidur yang nyenyak namun bangun dan dirikan shalat malam.

Maka sebagai Muslim yang baik, sebaiknya marilah kita mendirikan shalat malam dan tidak mencari alasan untuk tidak melakukannya.

Namun sebenarnya apakah sebenarnya sama qiyamul lail dan tahajud?

Berikut penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat tentang shalat malam, dirangkum dari ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube resminya.

Dalam ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam Islam setidaknya ada tiga jenis shalat malam.

Tiga jenis shalat malam itu memiliki ketentuan dan keutamaan yang berbeda-beda.

Lalu apa saja jenis shalat malam dalam Islam? Lalu apakah qiyamul lail dan tahajud itu adalah jenis yang sama?

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, qiyamul lail adalah jenis shalat malam yang pertama.

“Jenis pertama yang dikerjakan tanpa tidur dulu umumnya,” jelas UAH.

Shalat qiyamul lail yang merupakan jenis pertama dari shalat malam ini kata Ustaz Adi Hidyat dapat menjadi alternatif bagi Muslim yang takut untuk tidak bisa bangun untuk tahajud.

Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan, waktu shalat qiyamul lail dimulai setelah shalat isya sampai dengan ke pertengahan malam.

“Bahkan terbentang tapi tidak didahului dengan tidur,” ungkap UAH.

“Ini yang secara umum disebut dengan qiyamul lail secara umum,” lanjut UAH.

Oleh karenanya, qiyamul lail dapat menjadi alternatif bagi yang merasa sulit bangun saat waktunya tahajud.

“Kesulitan bangun menunaikan tahajud misalnya, maka anda bisa ambil alternatif yang pertama,” saran UAH.

“Setelah shalat isya, Anda shalat sunnah ba’diyah setelah itu tunaikan shalat malam yang ini,” sambung UAH.

Berapa jumlah rakaat shalat qiyamul lail?
“Shalat qiyamul lail dapat dilakukan sebanyak dua rakaat, empat rakaat atau semampunya,” saran UAH.

Namun yang pasti Ustaz Adi Hidayat menegaskan, shalat qiyamul lail tidak harus tidur dulu.

“Yang dimaksudkan shalat yang Anda tunaikan shalat malam yang jenisnya dilakukan sebelum Anda tidur,” jelas UAH. 

Maka jika sedang aktivitas malam, agar lebih berkah dan dekat dengan Allah, Ustaz Adi Hidayat menyarankan untuk mendirikan shalat qiyamul lail.

“Misal dalam keadaan sedang ada shift kerja yang membuat anda belum tidur mengerjakan sesuatu, dirikan shalat ini,” saran UAH.

“Sampai rumah bisa jam setengah dua belas, saya ingin shalat isya sudah, saya pengen salat sebelum tidur. Maka shalat anda disebut dengan Qiyamul Lail,” sambung UAH.

Bagaimana dengan tahajud?
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa shalat tahajud umumnya dilakukan di pertengahan malam sampai akhirnya.

Namun jika bagi yang sudah terbiasa, Ustaz Adi Hidayat menyarankan dirikanlah tahajud ketika mendekati subuh.

Hal ini karena kata UAH, 15 menit sebelum subuh ada waktu yang bernama sahar.

“Waktu sahar ini waktu terbaik untuk istighfar dan berdoa,” jelas UAH.

Oleh karenanya, Ustaz Adi Hidayat menyarankan, bagi yang sudah biasa melakukan tahajud, bangunlah 30 menit atau 45 menit sebelum subuh.

Sehingga setelah shalat tahajud langsung masuk waktu sahar.

“Lakukan sunnah pertama tahajud, lakukan sunnah kedua, yakni istighfar kemudian doa,” saran UAH.

Namun bagi yang baru membiasakan diri shalat tahajud maka lakukan senyamannya.

“Setengah dua, setengah tiga, setengah empat mendekat kepada fajar,” tutur UAH.

Adapun keutamaan dari shalat tahajud ini kata UAH akan Allah berikan yang terbaik dalam hidupnya.

Keutamaannya misal dalam pekerjaan, orang yang rajin tahajud maka akan diberikan yang terbaik.

Bahkan jika ada yang ingin menyakiti akan langsung Allah yang mengurusnya.

Maka dari itu, meski sibuk dan lelah, sebaiknya setiap setiap Muslim berusaha untuk rutin mendirikan shalat tahajud.

Sementara shalat malam ketiga adalah witir.

“Yang ketiga disebut dengan witir namanya witir,” ujar UAH.

Witir kata Ustaz Adi Hidayat adalah shalat yang ditunaikan pada waktu malam setelah selesai isya.

“Dia bisa ditunaikan sebelum tidur. Makannya nanti ada orang witir  sebelum tidur,” jelas UAH.

“Tapi ada juga orang witir setelah dia menunaikan shalat, tidur, dari tidur solat dia witir, ada orang sebelum dia tidur dia witir,” lanjut UAH.

Oleh karenanya, Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan bahwa witir tidak terikat dengan tidur.

“Witir tidak terikat apakah mesti tidur dulu atau tidak tidur dulu. Boleh dikerjakan di awal malam, tengah malam, atau bahkan sampai dengan akhir ke malamnya, jelas  sampai sini," tuturnya.

Itulah penjelasan tentang tiga jenis shalat malam.

Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau Ahli Agama Islam agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.

Wallahu’alam

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:13
04:02
05:56
01:11
01:51
01:06
Viral