- ANTARA
Ketika Ijazah Kubro Tarekat Syadziliah Digelar di Masjid Petilasan Imam Abul Hasan al-Syadzili, Tunisia
Jakarta, tvOnenews.com-Sambil duduk bersila, berjongkok atau sebagian berdiri (karena sempitnya ruang) sebagian Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Tunisia lalu menggelar Ijazah Kubro Tarekat Syadziliah. Lantunan doa doa yang dipanjatkan juga dalam rangkaian kegiatan Harlah (Hari Lahir) Nahdlatul Ulama ke-102 di Masjid Petilasan Imam Abul Hasan al-Syadzili, Tunis.
"Tunisia mempunyai keistimewaan dalam pengayaan spiritualitas Islam karena dari negeri ini lahir Tarekat Syadziliyah yang mendunia. Nama 'Syadzili' merujuk pada sebuah tempat di kota Tunis, tempat petilasan Imam Abul Hasan al-Syadzili,” kata Zuhairi Misrawi, Dubes RI yang juga dikenal sebagai cendekiawan Nahdlatul Ulama.
Seperti diketahui Tunisia merupakan kota para wali, kekasih Tuhan, dijaga para wali, sehingga perlu diteladani dengan cara meneguhkan dan membumikan spiritualitas Islam.
Tak heran jika setiap Jumat dan Sabtu hizb-hizb Imam Abul Hasan al-Syadzili terus dilantunkan.
“PCINU Tunisia dalam rangkaian kegiatan Hari Lahir ke-102 menggelar Ijazah Kubro untuk membekali para kader NU dengan spiritualitas, dan diharapkan mampu membumikannya di Indonesia kelak", ujarnya.
Zuhairi Misrawi menambahkan pembacaan hizb-hizb secara rutin akan memberikan keteguhan hati, bahwa setiap perjuangan, pengorbanan, dan pengabdian akan membawa kemasalahatan bagi banyak orang, bahkan peradaban kemanusiaan.
"Alhamdulillah, ijazah kubro dipimpin langsung oleh ulama terkemuka Tunisia, pengampu Tarekat Syadziliyah Tunisia. Kami diminta istiqamah membaca Hizb Bahr setiap hari.
Di hadapan para kader NU, ia turut menyampaikan bahwa setiap perjuangan, pengorbanan, dan pengabdian memerlukan keteguhan hati dan keyakinan tinggi.
“Sebab itu, diperlukan spiritualitas agar setiap ikhtiar kita dalam hidup membawa kemaslahatan bagi banyak orang untuk peradaban kemanusiaan yang lebih baik", tegas dia.(ant/bwo)