- dok.ilustrasi freepik
Mau Shalat Cuma Bisa Baca Qulhu, Apakah Diperbolehkan dan Sah Shalatnya? Ustaz Adi Hidayat Sebut Hukumnya ....
Jakarta, tvOnenews.com- Kemampuan untuk menghafal dan mengingat ayat ataupun surat bisa berbeda setiap orangnya. Apakah diperbolehkan dan sah shalatnya? simak jawaban Ustaz Adi Hidayat di bawah ini.
Surat Qulhu atau Al Ikhlas sering dibaca umat muslim saat menunaikan shalat. Di mana suratnya bisa ditambahkan dengan lainnya.
- Tangkapan Layar/YouTube Adi Hidayat Official
Sehingga bacaan yang dipakai saat shalat bisa disesuaikan kemampuan masing-masing. Bisa surat pendek atau panjang lainnya.
Mengingat kemampuan seseorang dalam menghafal beragam, tidak menutup kemungkinan juga ada yang shalat suka lupa ataupun baru hafal satu surat yaitu Qulhu.
Surat Al Ikhlas salah satu bacaan termudah yang mungkin dihafal ataupun diingat kebanyakan orang. Sebab tergolong surat pendek.
Hal ini juga disoroti Ustaz Adi Hidayat (UAH) ia sering melihat atau mendengar seseorang lupa. Bisa mengulang surat yang sama di rakaat pertama dan ke rakaat selanjutnya.
Mengutip dari ceramahnya tayang dalam YouTube Adi Hidayat Official pada Senin (20/1). Disampailan olehnya kalau itu diperbolehkan.
Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan pengulangan baca surat Qulhu atau Al Ikhlas disetiap rakaatnya dianggap tidak masalah.
"Itu Boleh kok, boleh," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Rakaat pertama Al Ikhlas (Qulhu), rakaat kedua Al Ikhlas, boleh kok," jelasnya.
Lebih lanjut, Ustaz yang akrab disapa UAH ini menceritakan bacaan shalat dengan surat Al Ikhlas sudah ada dizaman Nabi Muhammad SAW.
Kala itu, ada seorang sahabat, ketika menjadi imam shalat selalu membaca Al Ikhlas. Ia tidak pernah mengganti bacaan suratnya sehingga membuat sahabat lain yang menjadi makmum mengadukan hal ini kepada Rasulullah SAW.
"Sanadnya dari mana, ada seorang sahabat imam ngimamin, sahabat lain jadi makmum, bacanya Al Ikhlas terus," ungkap UAH.
"Maka diadukan oleh makmum-makmum tadi kepada Nabi, Ya Rasulullah si fulan kalau ngimamin Al Ikhlas terus, Al Ikhlas terus, saya bosan dengarnya," ucap Ustaz Adi.
Dengan aduan tersebut, orang yang imami pun dipanggil oleh Nabi Muhammad SAW.
"Maka dipanggil orang itu, diklarifikasi oleh Nabi, kenapa kamu baca Al Ikhlas terus," katanya.
Setelah ditanya, imam itupun menjelaskan alasan membaca Al Ikhlas. Katanya, ia menilai makna dari ayatnya yang menerangkan sifat-sifat Allah sehingga ia mencintai surat Al Ikhlas.
"Kata orang tadi, Ya Rasulullah, di Al Ikhlas itu ada sifat-sifat Allah sedangkan saya mencintai Allah, karena itulah saya senang surat Al Ikhlas," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
"Maka turunlah jawaban dari Allah, disampaikan lewat Nabi, karena dia mencintai-Ku lewat sifat-Ku maka sampaikan kepadanya Aku pun mencintainya,maka sejak saat itu, dia konsisten dengan bacaan surat Al Ikhlas," terang UAH.
Sehubungan dengan kisah tersebut, UAH berpesan agar umat muslim, senantiasa juga berusaha untuk menghafal Surah lainnya.
Maka tidak melulu atau selalu hanya membaca Surah Al Ikhlas selama ibadah di dunia.
"Tapi info dia pun hafal Al Baqarah, hafal Ali Imron, bukan berarti yang hafal cuman Ali Ikhlas saja," pesannya.
Berikut isi dari Surah Al Ikhlas yang bisa dipahami, kalau mengandung sifat-sifat Allah SWT seperti disampaikan sahabat Nabi Muhammad SAW kala itu:
Berdasarkan Qur’an Kemenag:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Qul huwallāhu aḥad(un).
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa".
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
Allāhuṣ-ṣamad(u).
Artinya: "Allah tempat meminta segala sesuatu".
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
Lam yalid wa lam yūlad.
Artinya: "Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan".
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).
Artinya: "serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.” (Klw)
Waallahualam