Flayer kegiatan Harlah ke-102 NU di Ponpes Nurul Jadid Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur..
Sumber :
  • ANTARA

Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo Akan Jadi Tuan Rumah Harlah ke-102 NU

Senin, 20 Januari 2025 - 14:44 WIB

Probolinggo, tvOnenews.com-Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PWNU Jawa Timur pada 24-25 Januari 2025 akan digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ) Paiton, Kabupaten Probolinggo. 

KH Abd Hamid Wahid, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Kabupaten Probolinggo menyebut Harlah ke-102 NU ini juga akan dirangkai dalam beberapa kegiatan dan berlangsung selama sepekan pada 20-26 Januari 2025.

"Rangkaian kegiatan sekaligus memberdayakan masyarakat melalui pelibatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)," katanya saat dihubungi di Probolinggo, Senin.

Sebab, bagi Kiai Hamid, acara ini menjadi momentum strategis untuk mengintegrasikan nilai-nilai kepesantrenan dengan pengembangan pendidikan dan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM.

"Pesantren harus menjadi pusat peradaban yang relevan dengan tantangan zaman. Ini sesuai dengan fungsi pesantren yang bukan sekadar institusi pendidikan dan dakwah Islam, namun juga sebagai aktor penting dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat," ucapnya.

Adapun kegiatan Pekan Harlah ke-102 NU di Ponpes Nurul Jadid (PPNJ) Paiton yakni pembukaan pada hari ini di Aula I dan II Ponpes Nurul Jadid, dilanjutkan pameran pendidikan dan UMKM di halaman pesantren.

Selanjutnya Muktamar Pemikiran Mahasantri Ma'had Aly pada 20-22 Januari 2025, di Aula I PPNJ melibatkan delegasi Ma'had Aly se-Nusantara.

Ada pula kegiatan kreatif dan sosial, lomba keilmuan santri (20-25 Januari), Harlah ke-102 NU dan Rakerwil PWNU Jatim pada 24-25 Januari, dan pada 26 Januari 2025 menjadi puncak kegiatan, yakni pengajian umum haul masayikh dan halaqah alumni Ponpes Nurul Jadid Paiton, dengan melibatkan alumni dan masyarakat umum untuk mengenang jasa para pendiri pesantren.

"Kegiatan ini diharapkan menjadi model sinergi antara pesantren, organisasi keagamaan dan masyarakat umum dalam memperkuat pendidikan berbasis nilai-nilai Islam, serta mendorong kemandirian ekonomi pesantren dan masyarakat pada umumnya," tutur Kiai Hamid.(ant/bwo)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:54
07:23
04:18
05:59
01:56
05:46
Viral