- Tangkapan layar YouTube Saling Sapa TV
Ternyata Rasulullah SAW Bikin Nabi Musa AS Menangis saat Peristiwa Isra Miraj, Syekh Ali Jaber Jelaskan Alasannya
tvOnenews.com - Almarhum Syekh Ali Jaber pernah menguraikan seputar peristiwa Isra Miraj. Salah satu momentum ini sangat mengharukan saat Rasulullah SAW bertemu Nabi Musa AS.
Dalam peristiwa Isra Miraj, kata Syekh Ali Jaber, Rasulullah SAW melihat Nabi Musa AS saat menuju Sidratul Muntaha.
Rasulullah SAW kala itu melihat sosok Nabi Musa AS menangis di langit keenam. Syekh Ali Jaber pun berbagi awal mula Nabi SAW bertemu Allah SWT yang diabadikan dengan nama peristiwa Isra Miraj.
"Dari Makkah ke Masjid Al Aqsa dalam waktu singkat, bersama Malaikat Jibril naik buraq," ungkap Syekh Ali Jaber dalam suatu ceramahnya dilansir dari kanal YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, Kamis (23/1/2025).
Isra Miraj memiliki sejarah yang benar-benar harus dipahami. Sebab, umat Muslim wajib mengetahui awal mula shalat lima waktu tidak boleh ditinggalkan mereka di semasa kehidupannya.
- Istockphoto
Sebenarnya jika logika berfungsi bahwa peristiwa ini tidak masuk akal dan di luar nalar. Tidak ada manusia satu pun bisa pergi ke langit ketujuh.
Peristiwa Isra Miraj diabadikan dalam Surat Al Isra Ayat 1 saat Rasulullah SAW ke Sidratul Muntaha, Allah SWT berfirman:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: "Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al Isra, 17:1)
Tafsir ayat ini menjelaskan bahwa, Rasulullah SAW bermula dari Masjidil Haram pergi menuju Masjid Al Aqsa. Beliau di sana terbang menggunakan buraq untuk bertemu dengan Allah SWT.
Seyogyanya, Rasulullah SAW sempat menemui berbagai Nabi lainnya kerap menunggu untuk menjalankan ibadah shalat berjamaah di Masjid Al Aqsa.
Tak hanya itu, Rasulullah SAW memimpin shalat berjamaah, selaku imam prosesi ibadah tersebut sebelum terbang dengan buraq terjadi pada 27 Rajab.
Lantas, bagaimana proses menuju Sidratul Muntaha?
Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa, Rasulullah SAW saat tiba di langit pertama bersua dengan Nabi Adam AS.
Mantan Imam Masjidil Haram itu menyampaikan setiap langit punya luas sekitar 500 tahun butuh sampai ke setiap langitnya.
"Tidak ada manusia selain Rasulullah yang boleh sampai ke posisi tertinggi di alam semesta ini," jelas dia.
"Hanya Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Luasnya satu langit sama dengan 500 tahun," lanjutnya menerangkan.
Saat Rasulullah SAW tiba di langit kedua, Syekh Ali menguraikan bahwa beliau bertemu Nabi Isa AS.
Tak hanya Nabi Isa AS, Rasulullah SAW juga bersua dengan Nabi Yahya AS di langit kedua.
Kemudian, langit ketiga bertemu dengan Nabi Yusuf AS, langit keempat Nabi Idris AS, langit kelima Nabi Harun AS.
Syekh Ali Jaber menerangkan kondisi langit keenam saat Rasulullah SAW bertemu Nabi Musa AS memunculkan kisah inspirasi sekaligus haru.
"Ketika berjumpa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, Nabi Musa Alaihissallam tahu ini nabi terakhir (akhir zaman) dan dia menangis," katanya.
Syekh Ali menyebutkan alasan Nabi Musa AS menangis karena Rasulullah SAW bawa kebenaran dan menyelamatkan umat manusia yang menganut agama Islam.
"Lalu Nabi Muhammad bertanya kenapa menangis? Dia menjawab bahwa ada nabi yang punya umat lebih banyak yang masuk surga dariku," tuturnya.
Selepas itu kembali melanjutkan ke langit ketujuh sebagai tempat yang dihuni oleh Nabi Ibrahim AS.
Nabi Ibrahim AS tengah menyender yang sekiranya posisi beliau sangat tepat di atas Ka'bah. Bahkan ribuan malaikat juga terlihat tengah melakukan tawaf saat di langit ketujuh.
Ada sekitar 70 ribu malaikat bertawaf, sebagaimana mereka hanya bisa melakukan sekali saat tawaf sebelum menemui Allah SWT di Sidratul Muntaha.
"Karena masih banyak lagi malaikat belum tawaf. Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wassallam naik lagi bertemu Allah Subhanahu wa ta'ala dengan menyebutkan Allah Assallam, kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala mengilhamkan," tandasnya.
(hap)