- Tangkapan layar Al Bahjah TV
Jangan Sedih, Wanita Haid Bisa Dapat Pahala Besar Meski Sedang Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan, Buya Yahya Bilang Amalkan…
tvOnenews.com - Meski tidak bisa berpuasa karena sedang berhalangan, wanita dapat lakukan amalan ini di bulan Ramadhan. Buya Yahya Berikan penjelasannya.
Pada bulan Ramadhan, umat muslim menyambut bulan yang suci ini dengan melaksanakan puasa selama satu bulan penuh.
Namun, beberapa orang tidak diperbolehkan untuk berpuasa lantaran sedang berhalangan. Salah satunya wanita yang sedang haid atau menstruasi.
Ketika sedang haid, seorang wanita tidak dalam keadaan suci, sehingga tidak diperbolehkan untuk melakukan puasa, shalat, maupun membaca Al Quran.
Sangat disayangkan bila melewatkan bulan Ramadhan yang penuh berkah tanpa melakukan amal ibadah.
Walaupun tidak dapat berpuasa, shalat, maupun tadarus, ternyata ada amalan lain yang dapat dilakukan bagi wanita yang sedang haid.
Bahkan, amalan ini dapat memberikan pahala yang besar dan bisa mengalahkan orang yang pergi ke masjid. Amalan apa yang dimaksud?
Dalam satu kajiannya, Buya Yahya mengungkapkan amalan yang dapat dilakukan wanita yang sedang haid saat bulan Ramadhan.
Seperti apa penjelasan Buya Yahya mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.
Seorang wanita tidak bisa menunda haid, maka menurut Buya Yahya yang dapat dihadirkan hanyalah semangat dan niatnya.
"Haid tidak bisa ditunda, yang bisa dihadirkan adalah niat dan semangat," ungkap Buya Yahya.
- Tangkapan layar YouTube/Al-Bahjah TV
Termasuk, saat menantikan Malam Lailatul Qadar yang biasanya jatuh di salah satu malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Buya Yahya mengatakan agar para wanita tidak perlu bersedih ketika sedang haid pada malam-malam penuh kemuliaan tersebut.
"Wahai wanita yang haid, biar pun nanti malam 10 akhir Ramadhan mungkin ada yang haid, sedih, gelisah, karena orang pada menyambut Lailatul Qadar, tapi tidak bisa, tidak usah bersedih," ujarnya.
"Sebab, kemuliaan Ramadhan tidak hanya untuk orang yang suci. Pengampunan Allah tidak hanya untuk orang yang suci. Lailatul Qadar juga bukan hanya untuk orang yang tidak suci," sambungnya.
Menurutnya, pahala puasa Ramadhan juga bisa diperoleh bagi wanita haid, sebab wanita haid hanya pindah waktu puasa saja.
"Pahala puasa Ramadhan bukan hanya untuk orang yang suci. Hanya bedanya pindah waktu untuk puasa. Asalkan nanti dibayar hutangnya, maka kerinduan Anda di bulan Ramadhan ini sudah mendapatkan kemuliaan bulan Ramadhan dan puasa Ramadhan," jelas Buya Yahya.
Namun, bagi wanita haid yang ingin mendapatkan kemuliaan bulan Ramadhan, maka harus tulus dan benar-benar rindu Ramadhan di hatinya.
Allah mengetahui isi hati orang yang benar-benar rindu Ramadhan dan yang malah senang karena tidak berpuasa.
"Cuman, harus tampak di hadapan Allah. Allah Maha Tahu hati Anda. Anda rindu betul atau tidak. Jadi ada kerinduan. Tanda kerinduannya paham makna kedekatan dengan Allah," tutur Buya Yahya.
Wanita haid juga bisa melakukan amalan-amalan seperti orang yang berpuasa, misal bangun malam. Namun bukan untuk shalat tahajud, melainkan membaca dzikir.
"Orang yang bangun malam bukan hanya untuk tahajud. Berdzikir pun juga bagian dari bangun malam," kata Buya Yahya.
"Kalau Anda wanita haid rindu kemuliaan. Yang biasanya tahajud, maka Anda pun tidak akan meninggalkan malam itu. Pasti Anda bangun, cuma bedanya Anda tidak shalat," sambungnya.
Ketika sedang haid, wanita juga bisa tetap menyiapkan dan menemani suami saat sahur, setelahnya berdzikir.
"Anda bisa melayani suami Anda dengan menyiapkan makan, minum, dan seterusnya. Anda berdzikir," kata Buya Yahya.
Saat orang tarawih di masjid, wanita haid juga bisa menggantinya dengan amalan dzikir dari rumah. Jika melakukan amalan-amalan tersebut dengan niatan dari hati, maka pahalanya bisa setara bahkan bisa mengalahkan orang yang pergi ke masjid.
"Anda di malam Ramadhan, bisa saja menghidupkan Ramadhan dengan ibadah. Orang tarawih, Anda berdzikir. Orang i'tikaf, Anda berdzikir di rumah," ujar Buya Yahya.
"Itu yang bisa membuat Anda mengalahkan mereka-mereka yang pergi ke masjid. Jadi jangan berkecil hati," lanjutnya.
Jika di tengah malam biasanya shalat tahajud, wanita haid bisa menggantinya dengan berdzikir dan bersholawat.
Dan di siang hari saat yang lain membaca atau tadarus Al-Quran, wanita haid juga bisa berdzikir dan bersholawat sebanyak-banyaknya.
"Termasuk di siang harinya. Tidak bisa membaca Al-Quran, tapi Anda bisa membaca dzikir-dzikir yang lainnya sepuasnya. Ini tanda ada kerinduan di hati. Meskipun tidak melakukan shalat, puasa, tarawih, tapi Anda mendapatkan pahalanya," pungkasnya. (Gwn/kmr)