- ANTARA
Gus Baha Kisahkan Dialog Nabi Muhammad SAW dengan Allah SWT yang Terabadikan dalam Bacaan Salat
Jakarta, tvOnenews.com-Salat, ibadah umat Islam yang dikerjakan lima kali dalam sehari, kedudukan dan fungsinya sangat penting. Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha mengatakan salat adalah cara seorang mukmin untuk mikraj kepada Allah SWT.
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, as-shalatu mi’rajul mukminin (salat adalah mikrajnya orang beriman). “Salat itu adalah mikraj mukminin, cara kita bertemu Allah SWT,” jelas Gus Baha.
Peristiwa Isra Mikraj yang melahirkan perintah salat terjadi Ketika Nabi Muhammad SAW memenuhi undangan Allah SWT. Ketika mencapai Sidratul Muntaha, ada cahaya yang tak terhingga yang harus ditebus Nabi SAW. Karena tak diundang, Malaikat Jibril tidak bisa melanjutkan perjalanan.
“Jibril berhenti di sana karena satu langkah lagi ia akan terbakar. Namun Nabi Muhammad bisa masuk karena diundang langsung oleh Allah,” jelas Gus Baha.
Dari peristiwa Mikrajnya Nabi Muhammad SAW ini, lanjut Gus Baha, terabadikan dalam bacaan tahiyat saat salat yang menjad rukun yang tidak boleh ditinggalkan.
Seolah sedang berdialog dengan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, seorang Muslim mengucapkan Lafaz attahiyyatul mubarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah adalah doa kepada Allah, yang kemudian dijawab oleh Allah melalui kalimat assalamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barokatuh.
Mendapat salam dari Allah, Nabi Muhammad SAW tidak egois meminta keselamatan untuk dirinya saja,tetapi juga menyebut umatnya: assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin (semoga keselamatan dilimpahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh).