- unsplash.com
Ilyasa, Murid Nabi yang Akhirnya Diangkat Menjadi Nabi
Ada beberapa nabi yang kisah hidupnya tak dijabarkan lengkap di dalam Al - Quran, salah satunya adalah kisah Nabi Ilyasa. Selain itu, nama Nabi Ilyasa juga hanya disebutkan sebanyak dua kali dalam Al - Quran yakni pada surah Al - An'am ayat 86 dan 87 yang artinya:
Dan Ismail, Ilyasa‘, Yunus, dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masanya), (dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan rasul) dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang lurus.
Pada Surah Al - An'am ini Allah menyebutkan kembali keturunan Nabi Ibrahim yang diberi hidayah dan kenabian, yaitu Ismail, Ilyasa', Yunus dan Luth. Nabi - Nabi yang disebut ini bukan hanya terkenal karena kekuasaannya ataupun karena kerendah-hatiannya, tetapi orang - orang ini memang mempunyai kelebihan daripada kaumnya lantaran karunia yang diberikan oleh Allah.
Ayat ini juga menegaskan bahwa Allah memberikan keutamaan kepada keluarga Nabi Ibrahim, baik dari garis keturunannya, ke atas, ke bawah maupun ke samping atau dari garis kerabatnya.
Selain itu, nama Nabi yang diturunkan di tengah - tengah peradaban Bani Israil juga disebutkan kembali di dalam surah lain di dalam Al - Quran yakni pada surah Shad ayat 48 yang berbunyi:
وَاذْكُرْ اِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ ۗوَكُلٌّ مِّنَ الْاَخْيَارِۗ
Dan ingatlah Ismail, Ilyasa‘ dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.
Pada surah Shad ini dijelaskan bahwa Nabi Ismail, Ilyasa, dan Zulkifli semuanya orang - orang pilihan yang diberi keutamaan dan kemampuan untuk membela tauhid dan memberantas kemusyrikan serta berakhlak mulia sehingga patut menjadi teladan bagi umat manusia.
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, kedua surah tersebut hanya menyebutkan nama Nabi Ilyasa sebagai manusia terpilih dan diberikan kelebihan dari manusia pada umumnya.
Pada ayat itu juga tak disebutkan bagaimana kisah Nabi Ilyas secara rinci maupun bagaimana kepribadian Nabi Ilyas dalam hidupnya dan perjalanan dakwahnya.
Pertemuan Nabi Ilyasa dengan Nabi Ilyas
Nabi Ilyasa dan Nabi Ilyas sering dikaitkan karena kemiripan namanya. Namun sejatinya Nabi Ilyasa dan Nabi Ilyas merupakan dua Nabi Allah yang berbeda.
Tapi sejarahnya, kedua Nabi tersebut memang memiliki hubungan keterkaitan satu sama lain karena hidup dalam satu masa yang sama. Selain itu Nabi Ilyasa memang merupakan murid dan anak angkat Nabi Ilyas AS.
Alkisah Nabi Ilyas pernah mendapatkan ancaman atas keselamatannya ketika beliau berdakwah kepada penduduk Balabak. Hal ini karena Nabi Ilyas memberikan peringatan keras kepada Bani Israil di Balabak tentang azab yang pernah dialami oleh orang - orang terdahulu yang membangkang perintah Tuhan.
Nabi Ilyas menyeru kepada mereka untuk meninggalkan berhala - berhala yang mereka sembah dan imani dan kembali bertauhid menyembah Allah semata. Cerita ini terekam abadi di dalam Al Quran surah As - Saffat ayat 123-132 yang berbunyi:
“Dan sesungguhnya Ilyas benar- benar masuk menjadi salah seorang rasul- rasul. (Ingatlah) bahwa ia berkata kepada kaumnya. ‘Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Baal dan kamu tinggalkan sebaik- baik Pencipta, yakni Allah SWT Tuhanmu dan Tuhan bapak- bapakmu yang terdahulu?” Maka mereka mendustakannya-, karena itu mereka akan diseret (ke neraka). kecuali bagi hamba- hamba Allah SWT yang dibersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang- orang yang datang kemudian, yakni “Kesejahteraan yang dilimpahkan atas Ilyas.” Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang- orang yang telah berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba- hamba yang beriman.”
Namun akhirnya peringatan ini tak didengarkan sama sekali. Pesan kebaikan ini justru dianggap sebagai penghinaan terhadap kepercayaan dan kearifan lokal mereka. Ketika kaum yang sesat ini mengejarnya, Nabi Ilyas kemudian bersembunyi di rumah Nabi Ilyasa.
Itulah pertama kali Nabi Ilyas bertemu dengan Nabi Ilyasa. Saat itu Nabi Ilyasa walaupun masih muda pernah menderita penyakit yang cukup serius. Melihat kondisi Nabi Ilyasa yang menderita, Nabi Ilyas pun langsung bermunajat kepada Allah SWT untuk mengangkat penyakit Nabi Ilyasa.
Berkat petunjuk dan izin Allah SWT, Nabi Ilyasa pun akhirnya berhasil sembuh dari penyakit yang dideritanya selama bertahun - tahun. Namun hubungan mereka tak berhenti sampai di situ saja. Nabi Ilyasa kemudian diangkat menjadi anak dan diminta selalu menemani Nabi Ilyas dalam kegiatannya sehari - hari.
Kisah Nabi Ilyasa Dalam Berdakwah
Pasca wafatnya Nabi Ilyas AS, sebagai orang dekatnya Nabi Ilyasa pun akhirnya melanjutkan tongkat estafet dakwah Nabi Ilyas. Hal ini karena setelah wafatnya Nabi Ilyas, banyak orang - orang yang kembali melakukan maksiat dan menyekutukan Allah SWT. Nabi Ilyasa pun menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang lalai dan mudah kembali ke jalan yang tak diridhoi Allah.
Mereka mulai melakukan lagi kejahatan- kejahatan dan ketidaktaatan yang sebelumnya telah dinasihati oleh Nabi Ilyas AS. Meski telah diperingatkan oleh Nabi Ilyasa AS sebelumnya, tampaknya mereka tetap teguh dan mendukung tindakan buruk yang telah menjadi keyakinan masa lalu. Sembari mengamalkan Dakwah, Nabi Ilyasa AS tak gentar dan tak henti - hentinya mengajak umatnya untuk kembali beribadah hanya kepada Allah SWT.
Seperti halnya yang dirasakan Nabi Ilyas, Nabi Ilyasa juga merasakannya. Bani Israil ini tetap keras kepala melanjutkan tradisinya menyembah dan meminta pertolongan dari berhala. Nabi Ilyasa pun meminta petunjuk dari Allah SWT dalam menghadapi kaum yang berpaling ini.
Allah SWT akhirnya memberikan azab kepada Bani Israil khususnya di wilayah Balabak agar kembali dilanda kekeringan yang dahsyat. Namun karena telah ditakdirkan menjadi contoh yang buruk, kaum Balabak ini tetap melakukan kemusyrikan walaupun satu persatu mati akibat kekeringan yang parah. Begitu orang - orang musyrik ini dimusnahkan Allah, Nabi Ilyasa dan para pengikutnya pun berhijrah ke wilayah lain.
Tak hanya itu, Nabi Ilyasa juga dikisahkan sempat menjadi raja dan pemimpin yang arif bijaksana. Selama masa pemerintahannya, Nabi Ilyasa berhasil menciptakan tatanan masyarakat yang makmur, aman, dan sejahtera.
Beberapa sumber menyebutkan Nabi Ilyasa AS tak memiliki keturunan sehingga beliau mewariskan kerajaannya kepada orang yang mampu memenuhi syarat.
Itulah kisah Nabi Ilyasa yang berhasil direkam jaman. Semoga Allah berkenan memberikan hidayah, petunjuk, dan pertolongannya bagi kita semua. Amin Allahumma amin. (afr)