- Tim tvOne
Wiridan, Salah Satu Cara Memohon Ampunan Pada Allah SWT
tvOnenews.com - Pada bulan suci Ramadhan, ada salah satu aktivitas ringan yang bisa dilakukan agar waktu luangnya bernilai ibadah. Aktivitas itu adalah wiridan.
Dengan melakukan wiridan, seseorang bahkan dapat terampuni dosa-dosanya dan di ujung hidupnya kelak mendapat predikat husnul khotimah.
Dikutip dari Buku Pendidikan Bagi Masyarakat Awam, Imam Durori menjelaskan beberapa kalimat-kalimat thoyyibah yang dapat kita baca dalam aktivitas wiridan, termasuk urut-urutan kalimat thoyyibah yang mana di dahulukan dibaca dan yang mana dikemudiankan.
Menurutnya, di antara ulama terhadap perbedaan antara jumlah bacaan masing-masing kalimat yang dibaca. Namun secara garis besar dapat disimpulkan bahwa ketika wiridan, para ulama membaca kalimat-kalimat thoyyibah yang antara lain sebagai berikut.
1. Istigfar
Membaca istighfaar:
أستغفر الله العظيم
Baca: Astaghfirulloohal'adziim
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Daut Yang Mah Agung Sangat baik dibaca di awal wiridan.
Mari kita awali wiridan dengan beristighfaar sedikitnya 70 kali.
Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam yang ma'shum yang terjaga dari berbuat salah, pun beristighfaar tak kurang dan 70 kali dalam sehari semalam.
Hal ini sebagaimana Hadits dari Abu Huroiroh riwayat iman al-Bukhari, bahwa Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
والله إني لأستغفر الله وأتوب إليه في اليوم أكثر من سبعين مرة» [رواه البخاري]،
Baca: Walloohi, innil la astaghfirullooha wa atuubu ilaih fil yaumi aktsaro min sab'lina marroh, (rowaahul Bukhoorly).
Artinya: "Sesungguhnya aku beristighfaar dan bertaubat di dalam sehari semalam tak kurang dari 70 kali" (HR. al-Bukhari)
Setelah sedikitnya 70 kali beristigfar sebaiknya disambung dengan minimal satu kali membaca sayyidul istighfaar.
«اللهم أنت ربي ، لا إله إلا أنت خلقتني وأنا عبدك وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت ، أعوذ بك من شر ما صنعت ، أبوء لك بنعمتك علي ، وأبوء بذنبي داليرني ، فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت».
Baca: Alloohumma Anta Robbiy. Laa ilaaha illa Anta Kholaqtaniy Wa ana 'abduk Wa ana 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastato'tu, A'uudzubika min syarri maa shona'tu, Abuu u laka bini'matika 'alayya Wa abuu u bidzanbly faghfirlly, Fainnahu laa yaghfirudzdzunuuba illa Anta.
Artinya:
"Ya Allah, Engkau Tuhanku, Tidak ada Tuhan selain Engkau Engkau ciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku akan menepati janjiku kepada-Mu dengan segala kemampuanku. Aku berlindung kepada Mu dari segala kejelekan yang telah kuperbuat. Di hadapan Mu aku mengakui segala ni'mat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan aku mengakui pula dosa yang telah kuperbuat maka ampunilah segala dosaku itu, karena tak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau"
Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa barangsiapa membaca Sayyidul istighfaar sebagaimana teks tersebut di atas dengan penuh kekhusyu'an dan dengan penuh keyakinan, maka bila hari itu meninggal dunia, maka dijamin meninggal dim keadaan husnul khotimah dengan Syurga sebagai imbalannya". (HR al-Bukhari).
2 Tasbikh dan Takhmid
Rangkaian berikutnya adalah kita membaca kalimat thoyyibah berupa Tasbikh dan Takhmid setidaknya sebanyak 100 kali.
«سبحان الله وبحمده)
Baca: SubkhaanAllah wa bikhamdih
Artinya: "Maha suci Allah dengan segala pujian-Nya"
Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa
"Barangsiapa di dalam sehari semalam membaca 100 kali Tasbikh dan Takhmid tersebut maka akan diampuni semua dosanya kendatipun dosanya banyak bagai buih di lautan"
3. Tahlil
Setelah membaca Istighfaar, Tasbikh dan Takhmid, lanjutkan dengan membaca Tahlil sebanyak 100 kali.
«لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك، وله الحمد، وهو على كل شيء قدير»
Baca: Laa ilaaha illalloohu wakhdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul khamdu, wa huwa 'alaa kulli syaein qodlir
Artinya:
"Tidak ada tuhan selain Allah, Maha Esa Allah dan tak ada seku tu bagi-Nya Dia (Allah) memiliki kekuasaan dan Dia (Allah) memiliki segala pujian. Dan Dia (Allah) berkuasa atas segala sesuatu"
Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa,
"Barangsiapa membaca Kalimah Tahlil seperti tersebut di atas sebanyak 100 kali dalam sehari semalam maka orang tersebut mendapat pahala sepadan dengan pahala orang yang memerdekakan 10 budak, juga ditulis baginya 100 kebaikan, dan dihapus darinya 100 kejelekan". (HR al-Bukhari).
4. Sholawat
Rangkaian berikutnya dari wiridan adalah membaca Sholawat atas Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam..
«اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمده
Baca Alloohumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad, Wa 'alaa aalti
sayyidinaa Muhammad
Artinya :
"Wahai Aliah, limpahkanlah kesentausaan bagi pemimpin kami Nabi Muhammad Dan limpahkanlah kesentausaan bagi keluarga pemimpin kami Nabi Muhammad".
Membaca Sholawat atas Nabi merupakan perintah Allah SWT sebagaimana tertera di dalam al-Qur'an, surat al-Ahzab, ayat 56 sebagai berikut:
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Arab-Latin: Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna 'alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā
Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Di dalam aktifitas wiridan, kita bebas bersholawat atas Nabi tentang jumlah kali bacaannya, tentu disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia.
5. Do'a
Sebagai penutup dari aktivitas wiridan adalah berdo'a, kita memohon kepada Allah SWT, agar segala hajat kita diqobulkan oleh-Nya. Kita boleh bermohon apa saja kepada Allah SWT melalui do'a yang kita panjatkan kepada-Nya.
Permohonan yang paling utama yang harus selalu dimohonkan oleh seorang hamba kepada sang Pencipta adalah permohonan untuk diberi kebaikan hidup di dunia, kebaikan hidup di akhirat dan dijauhkan dari siksa kubur serta siksa neraka.
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Baca: Robbanaa aatinaa fiddunyaa khasanah Wa fil aakhiroti khasanah, Waqinaa 'adzaabannar
Artinya:
"Wahai Tuhanku, Datangkan pada kami kebaikan hidup di dunia. dan datangkan pada kami kebaikan hidup di akhirat, dan jauhkan dari kami siksa api neraka," (QS al Baqarah 201).
(put)