- unsplash.com
Mengenal Hadits Qudsi, Wahyu Allah yang Tak Masuk dalam Al-Quran
“Hadis Qudsi adalah hadits yang dinisbahkan pada kata Qudsi. Arti kata Qudsi adalah suci (ath-thoharoh) dan membersihkan (at-tanzih). Selain disebut hadis Qudsi juga disebut hadits ilahi dinisbatkan pada Ilah (Allah), dan juga disebut hadits Robbani dinisbatkan pada Robb (Allah; Penguasa) yang Maha Agung dan Luhur”.
Selain itu Syaikh Muhammad Amin al-Kurdi dalam kitab Tanwir al-Qulub halaman 551 menjelaskan;
والحديث القدسي أنزل عليه بغير واسطة الملك غالبا بل بالهام أو منام إما باللفظ والمعنى وإما باللفظ فقط يعبر عنه النبي صلى الله عليه و سلم بألفاظ من عنده و ينسبه اليه تعالى لا للتعبد بتلاوته ولا للإعجاز.
“Hadis Qudsi adalah wahyu yang di turunkan kepada Nabi Muhammad dengan tanpa perantara malaikat melainkan dengan ilham atau mimpi. Ada kalanya hadis Qudsi itu turun berupa lafadz dan maknanya dan adakalanya lafadznya saja dan kemudian Nabi sendiri yang mengungkapkan dengan beberapa lafadz dari dirinya sendiri yang di nisbahkan kepada Allah dan membaca hadis Qudsi tersebut tidak di anggap ibadah dan jga tidak mengandung mukjizat”.
Hadits Qudsi ini disebut - sebut diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk Nabi secara pribadi, bukan Nabi sebagai Rasul. Karena sifatnya ini, Nabi pun harus memilih secara tepat siapa saja yang berhak mendengarkan pesan Allah ini. Hanya sahabat - sahabat terpilih yang mempunyai kecerdasan tinggi saja yang biasanya diberitahukan Nabi terkait Hadits Qudsi ini.
Lalu jika dibandingkan dengan jumlah hadits - hadits nabi, maka Hadits Qudsi ini memang tidaklah banyak. Hingga kini ulama masih berbeda pendapat mengenai berapa jumlah pasti Hadits Qudsi ini. Sebagian mengatakan jumlahnya ada 4.444 hadits namun ada yang mengatakan hanya ratusan.
Adapun perbedaan yang mencolok antara Al - Quran dengan Hadits Qudsi adalah selain proses turunnya berbeda, kedudukan, serta fungsinya pun juga berbeda.