- unsplash.com
Kisah Nabi Yakub dan Kebijaksanaannya
Setelah masakannya matang, Yakub yang tampil menyerupai Esau pun datang menghadap Nabi Ishak. Ia memakan dengan lahap makanan yang disajikan oleh Yakub. Setelah itu, Nabi Ishak mendoakan Yakub, yang beliau kira adalah Esau karena penglihatannya yang memburuk, agar ia selalu diberkahi, dilingkupi dengan kebaikan, dikaruniai nikmat melimpah, diberikan rezeki yang banyak, serta menjadi tuan bagi saudara dan keturunannya.
Tidak lama setelah Nabi Ishak selesai berdoa, Esau pun pulang kembali ke rumah. Nabi Ishak pun kebingungan. Hingga akhirnya diketahui oleh Nabi Ishak dan Esau bahwasanya Yakub telah berpura-berpura menjadi Esau.
Esau naik pitam dan meminta ayahandanya membatalkan doa untuk Yakub. Namun doa tersebut tidak dapat ditarik kembali. Akhirnya dalam keadaan penuh emosi Esau bersumpah untuk membunuh Yakub apabila kelak sang ayah telah meninggal.
Mendengar sumpah Esau tersebut, Rafiqah pun takut dan panik. Ia bergegas meminta Yakub untuk segera pergi ke daerah Laban, Mesopotamia. Di sana Yakub akan tinggal bersama dengan kerabat Rafiqah. Yakub sempat berpamitan dengan sang ayah ketika hendak pergi ke Mesopotamia.
Sang ayah berpesan agar Yakub tidak menikahi perempuan Palestina karena pada saat itu mereka adalah golongan yang tidak beriman. Sebagai solusi, Nabi Ishaq menyarankan Yakub untuk mencari pasangan hidup dari keluarga besar Ibrahim di Mesopotamia (sekitar Irak).
Perjalanan Menuju Irak
Nabi Ishak A.S mengatakan kepada Nabi Yakub untuk menemui Syekh Labban yang merupakan saudara dari istrinya. Tempat tinggal dari Syekh Labban ada di Faddan A’ram (Irak).