Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan.
Sumber :
  • pixabay/surgull01

Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Kamis, 21 April 2022 - 11:07 WIB

Bulan Ramadhan biasanya dibagi dalam tiga fase, yaitu sepuluh hari pertama, sepuluh hari kedua, dan sepuluh hari terakhir. Setiap fase tentu memiliki keutamaannya masing-masing. Namun, keutamaan di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dianggap sangat istimewa karena terdapat satu malam yang lebih baik dari malam seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar.

Dalam hadits disebutkan,

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).

Yang dimaksud dengan beliau mengencangkan sarungnya adalah meninggalkan istri-istri beliau karena ingin konsentrasi untuk ibadah di akhir-akhir Ramadhan.  (Lihat Nuzhatul Muttaqin, hal. 68).

Hadits ini menunjukkan keutamaan semangat beribadah di 10 hari terakhir Ramadhan Nabi Muhammad SAW. Beliau, sebagai manusia yang taat gigih dan giat meraih ridho Allah SWT dengan bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu-waktu penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ketaatan, beribadah, bertaqarrub, beritikaf, dan mengajak istrinya untuk beribadah.

Selain itu, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata, “ini adalah dalil bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghidupkan sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan seluruhnya. Untuk malam-malam lainnya tidak beliau praktekkan seperti itu. Untuk sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan ini, beliau menghidupkannya hingga Shubuh. Tujuannya adalah untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar. Lailatul qadar terdapat pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. Lebih-lebih lagi pada tujuh hari yang terakhir. Pada malam Lailatul Qadar ditetapkan takdir untuk setahun. Pada malam tersebut pula disebut lebih baik daripada 1000 bulan. Dan siapa yang menghidupkan malam tersebut kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadar dengan shalat malam atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim) (Syarh Riyadhus Sholihin, 2: 75).

Berita Terkait :
1
2 3 4 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:55
03:04
01:47
06:29
02:05
00:59
Viral