- tim tvOne-viva.co.id
Panduan Praktis Khotbah Idul Fitri dan Contohnya yang Bertema "Hari yang Fitri"
tvOnenews.com - Khotbah Idul Fitri merupakan penyampaian pesan tentang takwa. Dimana pemberi khotbah mengajak pendengarnya untuk meningkatkan ketakwaan, keimanan, dan pesan keagamaan lainnya.
Khotbah biasanya berkaitan erat dengan ibadah salat, termasuk dengan shalat Idul Fitri. Hukum mendengarkan khotbah adalah sunnah dalam menyempurnakan shalat.
Berikut panduan praktis dari Khotbah Idul Fitri dengan judul "Hari yang Fitri", yang dituliskan oleh Imam Durori dalam buku Panduan Pendidikan Agama Islam Masyarakat Awam.
1. Khatib berdiri di depan jama'ah (di podium/mimbar, lebih baik) kemudian memberikan salam,
السلام عليكم ورحمة الله و بركات
Baca" Assalaamu 'alaikum warokhmatulloohi wabarokaatuh
2. Khatib kemudian bertakbir 9 kali,
الله أكبر، الله أكبر ، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، الله أكبر ، الله أكبر ،الله أكبر، الله أكبر
Baca: Alloohu Akbar, Alloohu Akbar, Alloohu Akbar, Alloohu Akbar. Alloohu Akbar, Alloohu Akbar, Alloohu Akbar, Alloohu Akbar, Alloohu Akbar
3. Khatib selanjutnya memuji Allah subhanahu wata'ala. Memuji Allah subhanahu wata'ala bisa dengan lafadz sebagai berikut:
الحمد الله ، الحمد لله رب العالمين
Baca : Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil'alamiin.
4. Khatib kemudian membaca syahadatain dan dilanjutkan dengan bersholawat atas Nabi Muhammad SAW:
Lafadz Syahadatain, misalnya sebagai berikut:
الشبهة أن لا إله إلا الله ، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله
Baca: Asyhadu an laa ilaaha illallooh, wa asyhadu anna Muhammad abdu-Hu wa rosulullo
Lafadz sholawat, misalnya sebagai berikut:
اللهم صل على سيدنا محمد و على آل سيدنا محمد
Baca: Alloohumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa'ala ali sayyi-dinaa Muhammad
5. Khatib kemudian berwasiat taqwa
Wasiat taqwa bisa dengan kalimat sebagai berikut:
ايا عباد الله ، أوصيكم وإياي بتقوى الله
Baca Yaa 'ibaadallooh, uushlikum wa lyyaaya bitaqwallooh
Khatib kemudian menyampaikan uraian khutbah secara singkat, jelas dan gamblang, misalnya sebagai berikut:
أنا بعد
Baca: Amma ba'du.
Jema'ah Idul fitri, rokhimakumullooh
Hari ini adalah Hari Raya Idul Fitri, Alhamdulillaah, kemarin kita telah melaksanakan puasa ramadhan sebulan lamanya, semoga Allah subhanahu wata'ala menerima puasa kita dan mengampuni dosa-dosa kita.
Mari kita coba bertanya pada diri kita masing-masing, apakah betul dosa-dosa kita telah terampuni? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita renungkan beberapa hadits berikut ini:
Pertama, hadits riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, sebagai berikut:
امن صام رمضان إيمانا واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
Baca: Man shooma romadhoona iimaanan wakhtisaaban ghufiro lahu maa ta-qoddama min dzanbih
Artinya "Barangsiapa telah selesai berpuasa ramadhan atas dasar keimanan dan ikhtisab (hanya berharap Ridho Allah), maka diampuni oleh Allah subhanahu wata'ala dosa-dosanya.
Kedua, hadits riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, sebagai berikut:
امن قام رمضان إيمانا واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
Baca: Man qooma romadhoona iimaanan wakhtisaaban ghufira lahu maa ta-qoddamaa min dzanbih
Artinya "Barangsiapa telah selesai mendirikan malam-malam ramadhan (dengan shalat tarawih) atas dasar keimanan dan ikhtisab, maka diampuni oleh Allah subhanahu wata'ala dosa-dosanya"
Ketiga, hadits riwayat Imam al-Bukhari, sebagai berikut:
الصيام جنّة، فلا يرفث ولا تجهل، وإن امرؤ قاتلة أو شاتمه فليقل إني صائم - والذي نفسي بيده، لخلوف فم الصائم أطيب عند الله تعالى من ريح المسك، يترك طعامه وشرائه وشهوته من أخلي، الصيام لي و أنا أخري به، والحسنة بعشر أمثالها» [رواه البخاري]
Baca Ashshiyaamu junnah, falaa yarfuts walaa yajhal, wa inimru-un qoo talahu ao syaatamahu, fal yaqul innii shooimun, marrotaen walladzii nafsil biyadihi; lakhuluufu fammishshooimi athyabu 'indalloohi ta'aalaa min riikhil miski, yatruku tho'aamahu wa syaroobahu wa syahwatahu min ajlii, ashshiyaamu lii wa ana ajzii bihi, walkhasanatu bi'asyri amtsaalihaa (Rowaahul Bukhooriy)
Artinya: "Puasa adalah perisai diri (dari siksa api neraka), maka bagi seseorang yang sedang berpuasa janganlah menggauli istrinya, janganlah berkata kotor, dan janganlah berbuat jahil. Bila ia diajak bertengkar atau dicaci hendaklah ia mengatakan "aku sedang berpuasa" Rosulullah mengulangi nya dua kali. Demi Allah yang diriku dalam genggaman Nya sungguh bau mulut orang yang berpuasa, di sisi Allah, lebih harum dibandingkan dengan minyak wangi misik Allah subhanahu wata'ala berfirman "hamba-Ku meninggalkan makan, minum dan syahwat nya karena Aku. Puasa itu bagi-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya Di setiap kebaikan yang dilakukan di bulan ramadhan dilipat gandes nilainya hingga 10 kali lipat," (HR al-Bukhari).
Dari tiga hadits tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa orang yang terampuni dosa-dosanya, atau orang yang kembali suci adalah orang-orang yang telah melaksanakan berbagai hal, antara lain:
1. Telah berpuasa ramadhan dengan baik dan benar sebulan lamanya, dan sesegera mungkin membayar utang puasa bagi mereka yang karena udzur kemudian tidak berpuasa.
2. Selama bulan ramadhan senantiasa mendirikan shalat tarawih.
3. Selama menjalani ibadah ramadhan berupaya sekuat daya upaya untuk tidak melaksanakan hal-hal yang dapat merusak keutamaan ibadahnya.
Semoga puasa dan seluruh amal ibadah kita selama ramadhan diterima oleh Allah subhanahu wata'ala dan semoga pula seluruh dosa kita diampuni oleh Allah Dzat Yang Maha Pengampun.
"Allahu Akbar wa Lillaahilkhamd"
Setelah kita berpuasa genap sebulan lamanya, maka khatib mengajak kita semua untuk menambahnya dengan puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal, Syaikh Ibrohim al-Bajuri di dalah Khasyiyatul bajuri 'alaa ibni Qosim al-Ghozi menyebutkan bahwa:
لبس العيد لمن لبس الجديد ، إنها العيد لمن طاعته تريد
و ليس العيد لمن تحمل باللباس و المركوب ، إنها العيد لمن غفرت له الذنوب
Baca: Laesal 'iid liman lubsul jadiid, Innamal iid liman thoo'atuhu taziid. Wa Laesal 'iid liman tajmalu billibaasi wal markuubi, Innamal id liman ghofarot lahudzdzumuub
Artinya: "Bukanlah disebut idul fitri, bagi orang yang berbaju baru, Namun sesungguhnya idul fitri itu adalah bagi orang yang keta'atannya meningkat".
Dan bukan pula disebut idul fitri bagi orang yang berbagus-bagus pakaian dan kendaraan. Namun sesungguhnya idul fitri adalah bagi orang yang dosa-dosanya telah terampuni.
Salah satu bukti bahwa seseorang keta'atannya meningkat adalah bahwa ia ingin berpuasa kembali setelah bulan Ramadhan berlalu. Maka dalam hal ini Islam membuka peluang bagi siapa saja yang berkeinginan melanjutkan tradisi puasa, salah satunya adalah Puasa Sunnah 6 Hari di bulan Syawal.
Puasa pada sa'at hari raya sungguh dirasa sangat berat, terlebih apabila ada acara kumpul keluarga, reuni, atau juga berwisata. Namun pahala besar akan diberikan kepada mereka yang berpuasa sunnah 6 hari di bulan Syawal.
Orang yang berpuasa 6 hari di bulan Syawal itu bahkan akan ditulis sebagai orang yang berpuasa setahun. Rasulullah Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda, kurang lebih, sebagai berikut:
من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال فكانها صام الدهر كله» [رواه مسلم]
Baca Man shooma romadhoona tsumma atba'ahu sittan min syawwaalin faka annamaa shoomaddahro kullah, (Rowaahu Muslim).
Artinya: "Barangsiapa telah selesai berpuasa ramadhan, kemudian ia menambahnya dengan puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal, maka ia seolah-olah berpuasa pada semua hari dalam setahun" (HR. Muslim)
7. Khatib kemudian membaca ayat al-Qur'an yang bersesuaian dengan uraian khutbah tersebut, atau ayat lain yang lebih umum dan mudah dihafal, misalnya:
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم: « يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم ناراء
Baca: A'uudzu billaahi minasysyaethoonirrojiim. Yaa ayyuhalladziina aamanuu quu annfusakum wa ahliikum naaroo.
8. Setelah itu kemudian Khatib duduk sebentar di kursi yang bersih dan suci, yang telah disediakan sebelumnya, duduk sebentar hingga tuma'ninah, dan setelah itu kemudian berdiri kembali.
9. Selanjutnya Khatib bertakbir 7 kali:
والله أكبر، الله أكبر ، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر ، الله أكبر، الله أكبر
Baca: Alloohu Akbar, Alloohu Akbar, Alloohu Akbar. Alloohu Akbar Alloohu Akbar, Alloohu Akbar, Alloohu Akbar,
10. Khatib kembali memuji Allah subhanahu wata'ala.
الحمد الله ، الحمد لله رب العالمين
Baca: Alhamdulillah. Alhamdulillahirobbil'aalamiin
11. Khatib kembali membaca syahadatain dan dilanjutkan dengan bersholawat atas Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam
أشهد أن لا إله إلا الله ، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله
Baca: Asyhadu an laa ilaaha illallooh, wa asyhadu anna Muhammadan 'abdu-Hu wa rosuululu.
Lafadz sholawat, misalnya sebagai berikut:
اللهم صل على سيدنا محمد و على آل سيدنا محمد
Baca: Alloohumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin, wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad
12. Khatib kemudian kembali berwasiat taqwa.
يا عباد الله ، أوصيكم وإياي بتقوى الله
Baca: Yaa 'ibaadallooh, uushilkum wa lyyaaya bitaqwallooh
13. Kemudian khutbah ditutup dengan do'a
Khatib memimpin do'a secara jahr (keras) dan diamini oleh jama'ah. Khatib mengawali memimpin do'a dengan membaca sholawat:
اللهم صل على سيدنا محمد و على آل سيدنا محمد
Baca: Alloohumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin, wa 'alaa aali say yidina Muhammad.
Di dalam rangkaian do'anya, Khatib menyisipkan do'a kebaikan untuk mu'minin dan mu'minat, misalnya sebagai berikut:
اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات
Baca: Allahummaghfir lil mu-miniin wal mu-minaat Wal muslimin wal mus-limaat, Al akhyaa-i minhum wal amwaat
Kemudian do'a ditutup dengan do'a sapu jagad, sebagai berikut:
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
Baca: Robbanaa aatinaa fiddun-yaa khasanah Wa fil aakhiroti khasanah Wa qinaa 'adzaabannaar.
14. Selesai.
Wallahu a'lam.
(put)