- Antara
Pengakuan Farah Fazira Jemaah Haji Termuda Asal Aceh: Daftar Sejak Usia 7 Tahun
Banda Aceh, Aceh - Farah Fazira, jemaah haji termuda asal Aceh, mengaku tidak pernah membayangkan bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji di usia muda, yaitu 18 tahun.
Farah Fazira berangkat bersama kloter IV pada Sabtu (18/6/2022) sekitar pukul 01.30 WIB. Dia tidak sendiri, Farah terbang ke Madinah, Arab Saudi, untuk memenuhi panggilan Allah SWT sebagai jemaah haji termuda bersama sang ayah, Ikrimah (43).
“Alhamdulillah di umur semuda ini enggak terbayang terpanggil ke sana (Tanah Suci),” kata Farah Fazira saat dijumpai di Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Jumat (17/6/2022).
Sejak kecil, kata Farah, dirinya memang sudah memiliki tekad untuk menunaikan haji ketika sudah dewasa dan sukses. Motivasi itu muncul ketika melihat kedua orang tuanya melakukan ibadah umrah.
Pada 2011 silam, orang tua perempuan kelahiran 4 Februari 2004 ini mendaftarkannya sebagai calon jamaah haji. Sejak usianya 7 tahun itu, kata dia, entah kapan waktunya, Farah terus menunggu giliran berangkat ke Tanah Suci.
“Karena Farah bertekad, kalau Farah sudah sukses pasti mau naik haji. Nah itulah kita enggak tahu kapan panggilan Allah itu datang. Alhamdulillah tahun ini terpanggil,” katanya.
Terbang ke Tanah Suci ini, Farah turut membawa doa khusus bagi almarhumah sang ibu.
“Doa buat almarhumah Mama, kemudian doa cita-cita biar sukses, bisa membanggakan orangtua dan bisa bermanfaat bagi orang lain,” katanya.
Di samping itu, alumni Pesantren Misbahul Ulum, Paloh, Kota Lhokseumawe itu juga berpesan kepada kawula muda agar memanfaatkan masa muda sebaik mungkin.
Karena, menurut dia, bagi setiap orang, panggilan Allah tidak pernah terbayangkan bentuknya seperti apa, bisa dipanggil untuk menunaikan haji atau bahkan dipanggil menghadap Sang Ilahi.
“Intinya bersihkan hati, bersihkan jiwa, baru hidayah itu datang. Jangan lalai dengan masa muda, karena kita enggak tahu kapan ajal itu akan menjemput,” kata Farah.
Usai pulang haji, kata Farah, ia akan melanjutkan pendidikan pendidikan di Pondok Pesantren Darullughah Wadda'wah, Jawa Timur.
Sementara itu, Ketua PPIH Embarkasi Aceh Iqbal mengatakan Farah berangkat bersama jamaah kloter IV dari Aceh Utara 208, Lhokseumawe 130 orang dan Aceh Tamiang 49 orang, dan 4 orang Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), dan 2 Pemandu Haji Daerah (PHD).
“Ia (Farah) memang sudah terdaftar dari awal sebagai jemaah, bukan jemaah cadangan atau pengganti,” kata Iqbal.
Sementara untuk jemaah haji tertua Embarkasi Aceh, kata Iqbal, berasal dari Kabupaten Aceh Barat yang bernama Cut Endek Teuku Budiman Binti Muhammad Amin B, yang kini berusia 65 tahun.
Perempuan ini akan berangkat dalam kloter V pada 19 Juni mendatang.
“Karena tahun ini ada pembatasan usia 65 tahun ke bawah, maka yang paling tua ini, artinya yang paling tua di antara yang tua-tua,” kata Iqbal.
Embarkasi Aceh mencatat rata-rata usia jamaah haji Aceh yang akan berangkat tahun ini antara 51-60 tahun yaitu sebanyak 955 orang atau 47,2 persen dari total jamaah yang akan berangkat sebanyak 1992 orang. (ant/act)