- iStock Photo
Mengenal Kriteria dan Ciri-Ciri Haji Mabrur
Jakarta - Setiap jemaah haji yang berangkat memenuhi panggilan Allah ke tanah suci, pasti mengharapkan dapat meraih haji mabrur.
Dilansir dari laman resmi Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama, haji mabrur menurut bahasa, berarti haji yang baik atau yang diterima oleh Allah SWT. Sedangkan menurut istilah, haji mabrur adalah haji yang mendorong pelakunya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Kemudian menurut syar'i, haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, dengan memperhatikan berbagai syarat, rukun, wajib dan adabnya.
Serta menghindari hal-hal yang dilarang (muharramat) dengan penuh konsentrasi dan penghayatan semata-mata atas dorongan iman dan mengharap ridho Allah SWT.
Dikutip dari laman resmi Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama, berikut kriteria untuk meraih haji yang mabrur dan harus ditempuh oleh jemaah haji.
a. Pelaksanaan ibadah haji harus didasari dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah.
b. Biaya dan bekal untuk menunaikan haji harus berasal dari harta halalan thayyiban.
c. Pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan tuntunan manasik yang benar (rukun, wajib, dan sunat).
d. Menghindari seluruh larangan ihram dan perbuatan maksiat yang dapat mengurangi pahala hajinya.
e. Memperbanyak dzikir, istighfar dan amal saleh.
Meski telah melaksanakan semua kriteria di atas, mabrur tidaknya haji seseorang hanya Allah yang tahu dan memang tidak dapat dilihat. Namun seseorang yang dapat meraih haji mabrur itu memiliki ciri-ciri tersendiri antara lain.