- via Sekolah Umroh
Mengenal Puasa Arafah, Puasa Hari Ke-9 Di Bulan Dzulhijjah dan Keutamaannya
“Dari Sayyidah Aisyah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘(Keutamaan) Puasa hari Arafah seperti puasa 1000 hari (di luar hari Arafah),’” (HR Baihaqi)
Sejarah puasa Arafah
Dianjurkannya puasa Arafah merupakan hikmah dari kisah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yang menyembelih putranya Nabi Ismail ‘alahis salam atas perintah Allah.
Perintah menyembelih tersebut didapatkan Nabi Ibrahim as. melalui mimpi. Saat itu Nabi Ismail as. memasuki usia remaja. Mimpi tersebut datang selama dua hari berturut-turtu, yakni pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah.
Karena itu merupakan perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim melaksanakannya tanpa ragu. Ia kemudian menemui Nabi Ismail untuk memberitahukan perintah tersebut pada 9 Dzulhijjah, yang kemudian dikenal dengan hari Arafah.
Nabi Ismail as. merupakan seorang anak yang patuh dan berbakti kepada orang tuanya, dan juga taat kepada Allah. Sehingga ia menerima perintah penyembelihan tersebut dengan ikhlas.
Tepat tanggal 10 Dzulhijjah. Nabi Ibrahim melakukan penyembelihan terhadap putranya Nabi Ismail. Namun, saat itu juga Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba dari surga.