- Canva @PutriRani
Mengenal Safar, Bulan Kedua dalam Kalender Hijriah yang Memiliki Mitos Pembawa Kemalangan dan Kesialan
Dalam bahasa artinya cerita bohong dan secara istilah khurafat berarti cerita rekaan atau khayalan.
Kepercayaan tersebut bahkan telah dibantah langsung oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits Bukhari Muslim:
لا عدوى ولا طيرة ولا هامَة ولا صَفَر
Artinya:
“Tidak ada kesialan karena ‘adwa (keyakinan adanya penularan penyakit), tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi beramal), tidak ada hammah (keyakinan jahiliyah tentang rengkarnasi) dan tidak pula Safar (menganggap bulan Safar sebagai bulan haram atau keramat),” (HR Bukhari).
Sedangkan Muhammad Khoirul Huda dalam bukunya yang berjudul Ilmu Matan Hadis, menyitir Abu ‘Ubaid bahwa melalui hadits di atas, Rasulullah SAW sedang berupaya mengkritik keyakinan khurafat kaum jahiliyyah.
Menurutnya, keyakinan akan kesialan, keburukan nasib, dan mara bahaya yang disebabkan sesuatu di luar takdir Allah seperti karena pengaruh hama/wabah (‘adwa), maupun musim atau waktu tertentu seperti Safar bukanlah bagian dari ciri orang beriman.
Hal ini dikarenakan orang beriman akan memahami bahwa segala rahasia dari peristiwa-peristiwa yang terjadi adalah kehendak Allah SWT.