- pexels
Beberapa Peristiwa Penting dalam Islam yang Terjadi di Bulan Safar
Jakarta - Safar adalah bulan kedua dalam penanggalan kalender Hijriah. Secara bahasa, safar artinya kosong. Dinamakan demikian karena pada bulan ini orang-orang Arab biasanya sering mengosongkan tempat kediaman mereka untuk berdagang atau berperang.
Pada Bulan Safar, ada banyak peristiwa penting yang bisa memberikan pelajaran bagi seluruh umat Islam.
Dalam Mandzumah Syarh al-Atsar fî mâ Warada ‘an Syahri Safar (hal 9), Habib Abu Bakar al-‘Adni menyebutkan Rasulullah melakukan sejumlah aktivitas penting di bulan ini guna menggugurkan anggapan negatif terhadap Bulan Safar.
Hal ini karena masyarakat Arab jahiliyyah tempo dulu, mempercayai Safar sebagai bulan penuh kesialan, kemalangan dan hal-hal buruk lainnya. Kepercayaan tersebut bahkan tetap ada sampai masa Rasulullah SAW.
Berikut ini peristiwa bersejarah di Bulan Safar yang dilansir dari laman resmi MUI, Rabu (24/8/22)
1. Perang Al-Abwa, Perang Pertama dalam Islam
Ilustrasi Perang di Zaman Rasulullah (U-Report)
Dalam terminologi sejarah keislaman, terdapat dua macam jenis perang, yakni Ghazwah yang artinya peperangan yang dipimpin oleh Rasulullah SAW sendiri, dan Sariyah yang artinya peperangan yang dipimpin oleh para sahabat.
2. Perang Khaibar
Dikutip dari buku Sirah Nabawiyyah karya Abul Hasan Ali Al-Hasani An Nadwi, sekembalinya Rasulullah SAW dari Hudaibiyah pada bulan Dzulhijjah, beliau tinggal di Madinah selama beberapa hari pada bulan Muharram, lalu sisa hari dari bulan Muharram ke Bulan Safar itulah Rasulullah SAW pergi menuju Khaibar.
Dengan pasukannya yang berjumlah 1.400 orang disertai 200 pasukan berkuda itu, Rasulullah SAW mampu menaklukan Khaibar yang meliputi benteng-benteng terkenal bernama Naim, Qumush, Syiq, dan Nithah. Perang tersebut terjadi pada tahun ketujuh hijriah di Bulan Safar.
3. Ekspedisi Qutbah bin Amir bin Hadidah
Qutbah bin Amir adalah seorang dari Kaum Ansor. Pada Bulan Safar di tahun 9 hijriah, Rasulullah SAW mengutus Qutbah bin Amir menuju daerah yang dihuni Suku Khas’am, dekat dengan wilayah Bisah dekat Turabah. Qutbah pergi dengan membawa 20 tentara, dan memerintahkannya untuk menyerang Suku Khas’am.
4. Berdiamnya Rasulullah Setelah Perang Dzu'Amr
Ilustrasi (unsplass)
Disitir dari keterangan Ibnu Ishaq, sekembalinya Rasulullah SAW dari perang Sawiq, nabi tinggal sementara di Madinah pada bulan Dzulhijjah dan Muharram dengan umatnya. Lalu Rasulullah SAW bersama 450 orang sahabatnya kemudian menyambangi wilayah Najid untuk memerangi Kabilah Ghathafan. Perang tersebut dikenal sebagai perang Dzu’Amr. Lalu Rasulullah SAW berdiam di wilayah Najid selama satu bulan Safar penuh.
5. Datangnya utusan dari Bani Udzra menghadap Rasulullah SAW
Ilustrasi (pexels)
Dikutip dari Sirah Nabawiyyah karya Abul Hasan Ali Al-Hasani An Nadwi, pada tahun ke – 9 Hijriah, setelah penaklukan Makkah dan sekembalinya Rasulullah dari perang Tabuk, masuklah momen bersejarah di mana Rasulullah SAW menyurati raja-raja dan pemimpin-pemimpin di semenanjung Arab untuk masuk dalam naungan Islam. Selepas itu banyak kabilah-kabilah Arab mengirim utusan menghadap Rasulullah dan menyatakan diri masuk Islam. Salah satu diantaranya adalah Bani Udzra.
6. Penaklukkan Mesir oleh Amr bin Ash
Ilustrasi (unsplass)
Amr bin Ash dikenal sebagai salah satu dari pemuka Suku Quraisy. Ia adalah seorang yang memiliki kelihaian dalam bertempur, bahkan dalam suatu pertempuran ia dapat menaklukkan Mesir dari cengkeraman Imperium Romawi dan Persia, sampai para sejarawan menjulukinya sebagai “Pembebas Mesir”.
7. Hijrah pertama Rasulullah SAW
Ilustrasi (pexels)
Salah satu momen bersejarah dalam khazanah Islam adalah hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah. Peristiwa hijrah pertama tersebut terjadi pada bulan Safar. Rasulullah berangkat dari Makkah pada Bulan Safar, dan sampai di Madinah pada bulan Rabiul Awwal.
8. Pernikahan Rasulullah dengan Sayyidah Khadijah
Ilustrasi (unsplass)
Sebagaimana yang kita ketahui, Sayyidah Khadijah binti Khuwailid, seorang bangsawan Suku Quraisy yang terpandang, cerdas, dan berakhlak mulia itu merupakan istri pertama Rasulullah SAW.
Menurut Ibnu Ishak, Rasulullah SAW menikahi perempuan yang disebut juga “Ummul Mukminin” itu tepat pada bulan Safar, yakni ketika Rasulullah SAW berusia genap 26 tahun.
9. Pernikahan Ali bin Abi Thalib RA dengan Sayyidah Fatimah
Ilustrasi (unsplass)
Bulan Safar rupanya bukan saja bulan pernikahan Rasulullah SAW dengan Sayyidah Khadijah RA., melainkan juga bulan pernikahan putri Rasulullah, Sayyidah Fatimah RA dengan seorang sahabat yang pandai, Ali bin Abi Thalib RA. Keduanya menikah tepat pada bulan Safar di tahun ke-2 Hijriah.
10. Penaklukan Romawi oleh Usamah bin Zaid
Romawi adalah satu dari beberapa imperium kekaisaran dengan kekuatan militer dan politik yang besar pada zaman Rasulullah SAW. Keberadaannya yang kuat seringkali menjadi halangan Rasul dan sahabat dalam berdakwah.
(mg/put)