- Istimewa/Tangkapan Layar dari Kanal YouTube tvone
Apakah Seorang Perempuan Muslim Boleh Menjadi Wanita Karir? Ini Penjelasan Ustazah Dede Rosidah di Rumah Mamah Dede
Sumatera - Agama Islam pada dasarnya tidak melarang wanita untuk bekerja, baik itu di bidang kemampuannya. Asalkan disesuaikan dengan kodrat kewanitaannya, yakni kodrat biologis dan mentalnya. Hal itu diungkapkan Ustazah Dede Rosidah di acara Rumah Mamah Dede, seperti yang dikutip tvonenews.com dari kanal YouTube tvone, Jumat (2/9/2022).
Kemudian, disinggung apakah seorang perempuan muslim boleh menjadi wanita karir? Ustazah Dede Rosidah atau yang akrab disapa Mamah Dedeh menyampaikan, bahwa istri Nabi Muahammad, Siti Khadijah merupakan seorang pengusaha luar biasa hebatnya, baik usaha import maupun ekspor.
"Bayangkan 14 abad yang lampau dia (Siti Khadijah) dagang ke Sam, Palestine, Irak, dan Iran, di zamannya, anda bayangkan betapa majunya dia," ujar Mamah Dedeh.
Namun, Mamah Dedeh jelaskan, untuk perempuan muslim yang ingin menjadi wanita karir ada syaratnya, yakni yang pertama harus dapat izin dari wali.
"Kalau Siti Khadijah, karena rasul sendiri adalah pegawai dia dan bukan untuk hindari rasul. Dari orang tuanya (Siti Khadijah), diberikan perusahaan yang hebat," tutur Mamah Dedeh.
Sambungnya, untuk yang kedua syarat menjadi wanita karir di muslim, ia katakan, jangan lupa mengenakan pakaian yang islami atau pakaian yang menutup aurat.
"Jangan pakai baju yang gepres bahannya seperti kaos, dan seperti lontong. Dan jangan pakai baju tipis, emang mau jadi kue lapis?," cetusnya.
Bahkan, Mamah Dedeh juga ingatkan jadi wanita karir jangan ganjen, centil hingga gaya jalannya bergerak lenggak lenggok. Selain itu, Mamah Dedeh juga mengingatkan bila ingin jadi wanita karir jangan berkata dan berbicara, apalagi senagaja untuk menarik perhatian kaum laki-laki.
"Jangan bersuara mendayu-dayu dan lemah lembut sehingga kaum lelaki terkenang dengan ucapan kita, apalagi sampai tertarik dengan ucapan kita perempuan, sehingga mereka (Lelaki) maaf, nantinya dengan ketertarikan tadi, ada niat niat tertentu pada diri kita (wanita), itu dilarang," pungkasnya.
Sambungnya menjelasnkan, bahwasanya dirinya menyarankan bagi wanita muslim apabila mencari kerja sesuai dengan kemampuannya seperti istri nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah.
"Siti Khadijah, dia seorang pedagang, Ummu Salamah, punya kemampuan penyamak kulit, walaupun dia seorang perempuan. Meskipun terkadang kita menilai itu kan kerja laki-laki. Jangan tak pantas begitu," katanya.
"Maaf, Bapak saya sampaikan bahwa tidak ada kerjaan laki-laki, perempuan, karena kita sama-sama makan nasi. Kalau kita bilang tidak bisa, berarti otak kita tidak mau belajar. Sebab sesulit apapun, selama ada kemauan belajar dan belajar serta jika tidak tahu makanya bertanya, itu modalnya," sambungnya menjelaskan.
Kemudian, apalagi persyaratannya, ia katakan, kaum wanita muslim tidak boleh berdandan berlebihan.
"Jangan dandan marok dan merah menor, biasa wae, pakai bedak biar tak mengkilat itu pipi. Ini mah alis segedek jempol, haram tau, bukannya cantik, seram aku melihatnya. apalagi bibirnya merah kayak orang habis makan orok, kagak begitu, jadi gak boleh begitu, biasa aja," kata Mamah Dedeh.
Selanjutnya, bagaimana lagi? Mamah Dedeh menuturkan, sebagai wanita muslim bila bekerja di suatu tempat harus bisa memilah dan memilih.
"Di mana kerjaan kantor, yang mana di luar kerjaan kantor dan jangan campur adukkan, kerjaan kantor dan luar kantor," ujarnya.
"Mentang - mentang rumahnya dekat dan satu jalur, nebeng yah naik motor, apalagi nempel, dan belum lagi ada utusan dinas luar kota, wanita muslim harus hati-hati," sambungnya menjelaskan.
Karena, menurutnya kerjaan lelaki dan perempuan diperintahkan oleh Allah SWT untuk bekerja.
"Bekerja kalian, Allah rasulnya dan seorang beriman akan menilai bagaimana hasil pekerjaan kalian. Dari ayat ini tidak diperintahkan yang bekerja hanya lelaki tetapi lelaki dan perempuan wajib bekerja, apalagi dalam tanda kutip," ujarnya.
"Kalau kita perempuan tidak bekerja, dari kecil sama emak disekolahin, TK, SD, SMP, SMA, hingga sarjana, masak begitu nikah tidak dimanfaatkan, rugi," katanya.
Kemudian ia katakan, coba lihat Siti Aisyah, lalu bagaiamana Rabiah al adawiyah, selanjutnya Syifa yang merupakan orang yang sangat cerdas dan diangkat Umar bin Khattab menjadi kepala pasar Madinah yang luas dan memiliki anak buahnya laki-laki.
"Kalau kita punya kemampuan, kenapa tidak? asal jaga kehormatan dan jaga diri dan jangan selengekan, itu yang diperintahakan Allah dan Rosullnya, jadi jangan takut," pungkasnya.
Namun jangan juga lupa, ia katakan, kalau wanita muslim punya penghasilan jangan hanya untuknya sendiri tetapi contohlah sumur zam-zam yang diberikan oleh Allah dengan perjuangan Siti Hajar melalui kaki anaknya Ismail.
"Contoh dari Allah, kalau kita punya rezeki bagi ke sekeliling orang. Apabila ada rezeki terbaik yang diperoleh berikan kepada orang tua, keluarga dekat, keluarga jauh, anak yatim dan pakir miskin, itu kata Allah," imbuhnya.
Kemudian ia juga mengingatkan, jika wanita berkarir dan memiliki penghasilan, itu bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk orang sekiling dan untuk bermanfaat bagi orang sekilingnya.
"Bermanfaat bagi sekeliling seperti sumur zam-zam, kita banyak berbagi dan rezeki tidak ada habis-habisnya, itu lah gambaran orang yang berkarir seperti sumur zam-zam," pungkas Mamah Dedeh di Rumah Mamah Dedeh. (Aag)