Ilustrasi Bulan Rabiul Awal.
Sumber :
  • Canva @PutriRani

Bulan Rabiul Awal dan Keutamaannya

Kamis, 22 September 2022 - 18:53 WIB

tvOnenews - Setelah bulan Muharram dan Safar, kalender Islam artinya akan memasuki bulan ketiga yakni bulan Rabiul Awal.

Bulan ini termasuk yang istimewa karena pada 12 Rabiul Awal tahun gajah, Nabi Muhammad SAW lahir ke dunia.

Berdasarkan kalender Islam 1444 Hijriah, diketahui 1 Rabiul Awal pada 1444 H kali ini jatuh bertepatan dengan Selasa (27/9/2022). 

Bulan Rabiul Awal terdiri dari 29 hari sehingga berakhir pada Rabu (26/10/2022). Rabiul Awal berganti dengan bulan Rabiul Akhir. 

Keutamaan Bulan Rabiul Awal

Terdapat sejumlah keutamaan bulan Rabiul Awal, termasuk salah satunya kelahiran Nabi Muhammad SAW. 

Peristiwa ini membuat bulan Rabiul Awal dikenal juga dengan bulan Maulud atau bulan Maulid Nabi.

Melansir laman NU Online, Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki dalam kitab Mafahim Yajib an Tushahhah mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad merupakan bentuk tradisi yang baik di masyarakat, bukan termasuk bagian dari masalah ibadah yang dipersoalkan keabsahannya.

Menurutnya, inilah momen efektif untuk mendakwahkan teladan akhlak Rasulullah, serta sejarah kehidupan, perjuangan, bisnis, politik, strategi kepemimpinan, dan cara ibadah Nabi Muhammad. 

Pada bulan ini bagus diisi dengan pembacaan ayat-ayat Al Qur’an, dzikir, tahlil, kalimat thayyibah, dan juga sejarah dan perjuangan Rasulullah.   

Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama Syafi’iyyah juga mengatakan, Maulid Nabi merupakan kegiatan positif yang mendatangkan pahala. 

Seperti yang diketahui, Ia menganjurkan pada bulan Rabiul Awal umat Islam meluapkan kegembiraan dan rasa syukur dengan cara memperingati kelahiran Rasulullah, berkumpul, membagikan makanan, dan beberapa ibadah lain.

Bulan Rabiul Awal tergolong mulia karena di dalamnya terdapat sejarah kelahiran manusia paling mulia di muka bumi. 

Kenapa Rasulullah tak dilahirkan di bulan Muharram, Rajab, Ramadhan, atau bulan-bulan yang dimuliakan syariat? 

Sayyid Muhammad ibn Alawi Al Maliki dalam kitabnya adz-Dzakhâir al-Muhammadiyyah menjelaskan, Nabi Muhammad tidak mulia karena sebab masa atau waktu. 

Namun justru masa atau waktu itulah yang menjadi mulia sebab Nabi Muhammad lahir. Artinya, Nabi-lah yang mengangkat derajat bulan tersebut, bukan sebaliknya. (mg6/put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:01
03:04
03:25
10:32
03:33
02:48
Viral