Ilustrasi Al-Qur'an dan Tasbih.
Sumber :
  • pexels

Wirid Sakran Baik Dijadikan Doa dan Dzikir Harian Setelah Menunaikan Salat Subuh atau Sebelum Matahari Terbit

Minggu, 25 September 2022 - 04:18 WIB

tvOnenews - Wiridan adalah salah satu aktivitas ringan yang bisa dilakukan agar waktu luang seorang muslim bernilai ibadah. Dengan melakukan wiridan, seseorang bahkan dapat terampuni dosa-dosanya dan di ujung hidupnya kelak mendapat predikat husnul khotimah.

Mengucapkan kalimat Allah dapat dilakukan di dalam hati maupun secara lisan. Namun secara umum wirid biasanya dilakukan usai pelaksanaan salat fardhu. Hal itu guna menambah kesempurnaan ibadah salah yang wajib bagi setiap muslim.

Di dalam Al-Qur’an, wirid sangat dianjurkan sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut ini:

"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram (QS Al Rad/13:28)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa dengan selalu mengingat Allah SWT maka hati setiap manusia akan tentram.

Ada banyak sekali bacaan wirid yang bisa diamalkan sehari-hari. Salah satunya yaitu Wirid Sakran, atau yang dikenal dengan istilah hizib sakran,.

Wirid ini dikenal ampuh untuk melindungi diri dari berbagai hal buruk. 

Wirid Sakran berisi doa dan dzikir yang diambil dari Al-Qur’an dan hadits dan merupakan karangan Imam Abu Bakar As-Sakran bin Syeikh al Ghauts Abdurrahman Assegaf.

Wirid ini sangat baik jika dijadikan sebagai doa dan dzikir harian terutama setelah menunaikan sholat subuh atau sebelum matahari terbit.

Berikut bacaan Wirid Sakran berserta artinya : 


بسم الله الرحمن الرحيم. اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَحْتَطْتُ بِدَرْبِ اللَّهِ، طُوْلُهُ مَاشَاءَ اللَّهُ، قُفْلُهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، بَابُهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

سَقْفُهُ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. أَحَاطَ بِنَا مِنْ أَحَاطَ بِنَا مِنْ بِسْمِ الله 

الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ, الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ, مَالِكِ 

يَوْمِ الدِّيْنِ,إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ, إِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ, 

صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ 

 ( سُوْرٌ  3×)

وَآيَاتُهُ

الله لآإِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ, لاَتَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَنَوْمٌ, لَهُ مَافِي 

السَّمَاوَاتِ وَمَافِي الأَرْضِ, مَنْ ذَاالَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ, يَعْلَمُ 

مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ, وَلاَيُحِيْطُوْنَ بِشَيْئٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَاشَاءْ, 

وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ 

الْعَظِيْمُ

بِنَا اسْتَدَارَتْ كَمَا اسْتَدَارَتِ الْمَلاَئِكَةُ بِمَدِيْنَةِ الرَّسُوْلِ بِلاَ خَنْدَقٍ وَلاَ 

سُوْرٍ مِنْ كُلِّ قَدَرٍ مَقْدُوْرٍ وَحَذَرٍ مَحْذُوْرٍ وَمِنْ جَمِيْعِ السُّرُوْرِ 

(تَتَرَّسْـنَا بِالله  3×)

 مِنْ عَدُوِّنَا وَعَدُوِّ اللَّهِ مِنْ سَاقِ عَرْشِ الله إِلَى قَاعِ أَرْضِ الله 

صِنْعَتُهُ لاَ تَنْقَطِعُ بِأَلْفِ أَلْفِ أَلْفِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِالله الْعَلِيِّ 

الْعَظِيْمِ, عَزِيْمَتُهُ لاَ تَنْشَقُّ بِأَلْفِ أَلْفِ أَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِالله 

الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ,

اللَّهُمَّ إِنْ أَحَدٌ أَرَادَنِيْ بِسُوْءٍ مِنْ الْجِنِّ وَالإِنْسِ وَالْوُحُوْشِ، وَغَيْرٍِهِمْ مِنْ سَائِرِ الْمَخْلُوْقَاتِ مِنْ بَشَرٍ أَوْ شَيْطَانٍ

أَوْ شَيْطَانٍ أَوْ وَسْوَاسٍ فَارْدُدْ نَظَرَهُمْ فِيْ انْتِكًاسٍ وَقُلُوْبُهُمْ فِيْ وَسْواَسٍ  

وَأَيْدِيَهُمْ فِي إِفْلاَسٍ وَأَوْبِقْهُمْ مِنَ الرِّجْلِ إِلَى الرَّأْسِ لاَ فِيْ سَهْلٍ يَقْطَعُ وَلاَ فِيْ جَبَلٍ يَطْلَعُ  

بِمِئَةِ أَلْفِ أَلْفِ أَلْفِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

وَالْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Artinya :  

“Wahai Allah Aku berlindung dan membentengi diriku dengan pemeliharaan-Mu, yang panjangnya menurut kehendak-Mu (tiada terbatas panjangnya, sepanjang usia, makanan, minuman, ucapan, panca indra, perasaan dan lain-lain pada diriku),

Kuncinya adalah Laa ilaaha illallah dan gerbangnya adalah Muhammad Rasulullah. Atapnya adalah yang menaungi dari panas dan hujan, dan atap dalam doa ini yang dimaksud adalah takdir yang akan turun kepada ku, kupayungi dengan tiada daya dan upaya terkecuali dengan kekuatan Allah”, membentengiku dari (surat Al Fatihah),

Terjagalah terjagalah terjagalah, demi ayat (ayat kursi). Kami memohon perlindungan sebagaimana para malaikat membentengi Madinah sang Nabi SAW, perlindungan yang tak membutuhkan parit dan dinding, dari segala ketentuan yang tak menguntungkan, ancaman yang mengancam, dan dari segala kejahatan,

Kami berlindung kepada Allah, Kami berlindung kepada Allah, Kami berlindung kepada Allah, dari musuh musuh kami dan musuh musuh Allah, perlindungan yang segera turun langsung dari kaki Arsy Allah kepada hamparan Bumi Allah, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah,

Perbuatan-Nya tak akan terhalangi, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah, Penjagaan-Nya tak akan bisa ditembus, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah,

Wahai Allah jika ada seseorang yang menghendaki atasku kejahatan dari golongan jin, manusia dan binatang buas, dan dari segenap makhluk lainnya, dari golongan manusia, setan, penguasa, atau godaan ancaman lainnya. Maka, tolaklah pandangan mereka tertunduk, dan jiwa mereka dalam kerisauan, dan kedua tangan mereka dengan kesialan dan kerugian ketika akan mencelakakanku,Pendamkanlah mereka dari kaki hingga kepalanya dalam kelemahan dan kegagalan dalam mencelakakanku, di manapun mereka berada apakah di lembah yang sedang mereka lewati, atau di gunung yang sedang mereka daki, demi seribu ribu ribu Laa Haula wala quwwata illa billah.” 

Manfaat Membaca Wirid Sakran

1. Membuang Energi Negatif

Bentuk dari aura energi negatif adalah rasa sedih, marah, khawatir, takut, curiga pada orang lain, egoisme, ingin menang sendiri, malas, pesimistis dan lain sebagainya. 

Jika sudah mempunyai rasa ini, hal-hal yang tidak diinginkan akan mudah berpengaruh terhadap kehidupan kamu. 

InsyaAllah dengan baca wirid sakran dan aura negatif berangsur hilang dan memberikan semangat yang positif untuk kehidupan. 

2. Melindungi dari Musuh

Ancaman dan musibah bisa datang kapan saja dan dalam berbagai bentuk, dengan membaca dan mengamalkan Wirid Sakran insyaAllah dapat melindungi sekaligus membentengi diri dari berbagai macam gangguan, kejahatan maupun tipu daya musuh. 

Gangguan atau musuh yang dimaksud bisa dari golongan jin ataupun manusia.

3. Melindungi Diri dari Sihir

Alam manusia dan alam ghaib sangatlah berdekatan. Dengan mengamalkan Wirid Sakran, insyaAllah kita dapat meminta perlindungan kepada Allah SWT untuk selalu dijauhkan dari hal-hal yang tidak masuk akal dari alam ghaib. (ayu/put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:29
01:44
01:31
02:50
03:27
02:06
Viral