- Istimewa/Tangkapan Layar dari Kanal YouTube Adi Hidayat Official
Lesti Kejora Dijatuhi Talak Satu, Ustaz Adi Hidayat Beberkan Hukumnya dalam Pandangan Islam
Jakarta - Pedangdut Lesti Kejora dijatuhi talak satu oleh suaminya Rizky Billar. Hal itu dibeberkan Kuasa Hukum Rizky Billar, Adek Erfil Manurung kepada awak media.
Adek Erfil juga menyebutkan, bahwa kliennya Rizky Billar, jatuhkan talak satu kepada istrinya, Lesti Kejora, pada saat keluar dari kamar mandi.
"Demi menenangkan diri, Billar memutuskan untuk pergi ke kamar mandi. Namun, Lesti masih ribut di luar kamar mandi. Tak lama, Bilar keluar, setelah itu, Billar menjatuhkan talak satu kepada Lesti Kejora," ujar Adek Erfil Manurung.
Untuk diketahui, talak satu dalam pandangan agama Islam merupakan talak raj'i atau talak ruj'i, yakni talak yang masih bisa boleh dirujuk. Kemudian, dilansir dari hukumonline.com, talak raj'i ini dapat dijumpai pula pengaturannya dalam pasal 118 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Penyebaran Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang berbunyi.
Talak raj'i adalah talak kesatu atau kedua, di mana suami berhak rujuk selama istri dalam masa iddah. Namun dalam pandangan ustaz Adi Hidayat yang ia ambil dari pandangan agama Islam, bahwa talak tidak bisa dijatuhi ketika saat emosi.
Lanjutnya menjelaskan, dari surat keempat An Nisa, Ayat ke-35, Allah menyampaikan jika dalam rumah tangga, umat manusia khawatir ada perdebatan yang tidak bisa diselesaikan dan berdampak pada pecah belahnya rumah tangga. Maka dari itu, undang orang bijak atau orang paham hukum-hukum Islam dalam rumah tangga untuk mencari solusi.
"Namun, jangan anda curhat kepada orang yang malah menambah masalah dan cuhrat di media sosial," pungkas ustaz Adi Hidayar seperti yang dikutip dari kanal YouTube Audio Dakwa, Selasa (11/10/2022).
Selain itu, ia juga menjelaskan apabila ada hubungan pasangan suami istri retak dan menginginkan islah dan memperbaiki rumah tangga. Maka, ia beberkan, Allah akan memberikan petunjuk dan akan diridohi Allah dalam memperbaiki rumah tangganya.
"Makanya, kalau sudah talak satu dan dua ingin islah, dan ingin rujuk kepada suami atau istri. Syarat pertama adalah perbaiki diri dahulu. Jadi kalau niatnya sudah benar, untuk memperbaiki rumah tangga, Insyaallah akan diridohi Allah SWT dan mendapatakan kenikmatan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya," ujarnya.
Maka selanjutnya, ia katakan untuk berbicara terkait hukum dalam pandangan Islam soal talak. Disebutkannya, talak itu tidak bisa dijatuhka seketika punya nilai dijatuhkan lebih dari satu.
"Jadi punya jedah, misalnya keluar dari suami, 'saya talak kamu saat ini" mau diucapkan saya takak sepuluh kali, saya talak sepanjang gunung, saya talak misalnya dari sabang sampai marauke, tetap jatuhnya talak satu," pungkasnya.
Sambungnya menjelaskan, kapan talak satu itu prosesnya, yakni talak dalam keadaan suci. Kemudian, ia katakan, talak satu ini adalah talak raj'i, di mana raj'i ini dari kata rujuk yang bisa berpeluang balik.
"Jadi talak itu bukan untuk memisahkan asalnya, melainkan untuk merenungkan, supaya untuk memperbaiki hubungan keluarga. Karena selama ini banyak orang yang banyak salah menilai soal talak," ungkpan ustaz Adi Hidayat.
"Ya itu karena Allah saking sayangnya sama umatnya, jangan pisah, jangan pisah. Makanya diberikan talak pertama, ini untuk berpikir lagi atau memikirkan lagi untuk rujuk, buka supaya pisah," sambungnya menjelaskan.
Namun, ia katakan apabila ada menjatuhkan talak satu berniat untuk pisah betulan terhadap pasangannya, itu adalah hal yang salah, sebab pengertian talak satu itu seperti yang ia ucapkan sebelumnya.
Selanjutnya dia jelaskan, ketika talak satu berjalan namun di antaranya ada timbul rasa rindu dan ketemu kembali lalu tiba-tiba berhubungan suami istri, maka talaknya itu tidak berlaku lagi.
"Jadi selesai talaknya, walaupun tidak ada akad, jadi talaknya tidak berlaku lagi. Talaknya selesai kemudian rujuk lah di situ," jelasnya.
Kemudian, ia ingatkan lagi apabila suami istri ada masalah di rumah tangganya jangan bertengkar namun untuk merenung. Ia juga menjelaskan, dalam rumah tangga wajar ada ribut-ribut kecil, sebab kadang-kadang kenikmatan itu datang setelah melalui keletihan.
"Jadi di rumah tangga itu ada keributan, ribut, ribut, setelah itu senyum, wah itu setelahnya enak itu, nikmat itu senyumnya, jadi canda," ujarnya sambil tersenyum.
Selanjutnya, ia ingatkan kembali jangan sembarangan untuk mengucapkan kalimat talak seperti ini. Sebab ia katakan ada tiga hal, candanya bisa jadi serius, seriusnya itu jadi serius, dan candanya jadi serius.
"Di antaranya apa, ada nikah, ada talak, makanya jangan bercanda dengan talak, karena bisa serius," pungkasnya.
Makanya, ia sebutkan, jika ada pertengkaran dalam rumah tangga jangan berdiri makanya duduk. Sebab, Rasulullah mengajarkan seperti itu. Namun, jika amarah itu tidak juga meredah makanya ambil air wudhu.
Selain itu, ustaz Hadi Hidayat juga beberkan, ciri-ciri menjadi suami yang baik berdasarkan ukuran Allah SWT. Ia pun mengimbau untuk baca Surah ke-4 An Nisa, ayat 19.
"Wahai kamu suami yang beriman, jangan bersikap buruk kepada istrimu dan jangan wariskan sikap-sikap yang tidak baik kepada istrimu. Bagaimana pun istrimu itu adalah titipan dari Allah SWT yang untuk dijaga. Karena nanti akan dipertanggung jawabkan kelak di akhirat," pungkas ustaz Adi Hidayat seperti yang dikutip dari kanal YouTube qultum tv, Selasa (11/10/2022).
Sambungnya menjelaskan, jadi untuk menjadi suami yang baik untuk belajar agar lebih baik. Sebab, ia katakan, setiap manusia memiliki kekurangan. Namun untuk menjadi suami yang sempurna, itu tidak bisa, karena hanya Allah maha sempurna.
"Setiap kita (manusia) memiliki kekurangan, jadi kalau suami mengerti istrinya adalah manusia, tentu tidak akan mengeksplor kekurangannya," tuturnya.
Kemudian yang kedua untuk menjadi suami yang baik, ia katakan, sebagai suami harus tunaikan kewajiban, yang dituangkan dalam ayat ke-34 dari surah An Nisa.
"Isinya itu, lelaki itu jadi pelingdung, dan pengarah di keluarganya, atau jadi mataharinya. Seperti yang diketahui matahari itu fungsinya menyinari, dana ada air mata di pipih istri keringkan dengan sinar-sinar kebaikan itu, maksudnya jadi pemimpin yang baik," jelasnya.
Makanya, lanjutnya menjelaskan, jadi seorang lelaki bagaikan matahari. Sebab, Nabi Yusuf pernah bermimpi, "sebelas bintang, satu bulan dan satu matahari, semua sujud. Maka ditafsirkan 11 bintang itu adalah saudaranya, matahari adalah bapaknya, nabi Yakub AS dan bulan itu ibunya," katanya.
Jadi, perempuan itu digambarkan rembulan, di mana caha indahnya untuk dilihat. Namun, matahari adalah menggambarkan kekuatan makanya lelaki itu bagaikan matahari.
Selanjutnya, ia katakan, kewajiban suami yang baik itu adalah untuk mencari nafkah bukan tugas istri. Akan tetapi, ia katakan, istri boleh bekerja, namun kebolehannya itu diikat.
"Ikatannya itu, tampa mengabaikan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Ada anak jangan sampai terabaikan, baik itu Asinya dan jangan sampai anak itu lebih dekat dengan pembantu rumah tangga. Karena anda sebagai istri mencari nafkah untuk di rumah, dan jangan sampai yang di rumah malah menjauh dari anda," katanya.
Hal ini juga harus diterapkan kepada para suami, bila mencari nafkah. Jangan sampai, ia katakan, orang yang di dalam rumah menjauh dari suami atau ayahnya gegara mencari nafkah. (Aag)