- iStock Photo
6 Keutamaan Sholat Tahajud, Bagi Siapa Saja yang Rutin Mengamalkannya akan Masuk Surga dengan Damai
tvOnenews.com, Religi - Sholat tahajud akan memberikan manfaat yang dahsyat bagi mereka yang rutin mengamalkannya.
Sholat tahajud adalah ibadah yang didirikan pada sepertiga malam setelah terjaga dari tidur. Dalam pelaksanaannya, jumlah rakaat dari sholat tahajud tak berbatas dengan minimal dilakukan sebanyak 2 rakaat.
Sholat tahajud sangatlah dianjurkan, sebab memiliki banyak keutamaan. Bahkan keutamaan sholat tahajud disebutkan dalam Al-Qur’an maupun hadits.
Berikut 6 keutamaan sholat tahajud berdasarkan dalil dalam Al-Qur'an dan hadits,
1. Mencegah dari perbuatan dosa
Salah satu manfaat sholat tahajud adalah dapat mencegah kita dari perbuatan dosa, dan dihapus kesalahan. Rasulullah SAW bersabda,
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Umamah al-Bahili ra, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: ‘Kalian lakukanlah terus qiyâmyul lail (dengan melakukan sholat Tahajud), karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang sholeh sebelum kalian.
Qiyâmul lail (dengan melakukan sholat Tahajud) merupakan ibadah kalian kepada Tuhan kalian, melebur berbagai kesalahan dan mencegah dari dosa’,” (HR. al-Hakim dan ia berkata, Ini adalah hadits shahih sesuai syarat al-Bukhari).
2. Mendapatkan tempat terpuji di sisi Allah SWT
Allah SWT. berfirman dalam Al Quran bahwa siapa yang melaksanakan sholat tahajud akan mendapatkan tempat terpuji dan senantiasa dilindungi oleh Allah SWT.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Artinya: "Dan dari sebagian malam sholat tahajudlah kamu (Muhammad SAW) dengan membaca Al-Qur’an (di dalamnya) sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu menempatkanmu pada tempat yang terpuji" (QS al-Isra: 79).
3. Sholat sunnah paling utama setelah sholat wajib
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dan ia marfu’kan kepada Nabi Muhammad SAW, ia berkata: ‘Nabi SAW ditanya sholat apa yang paling utama setelah sholat Maktubah dan puasa apa yang paling utama setelah puasa bulan Ramadhan?’
Lalu Nabi SAW menjawab: ‘sholat paling utama setelah sholat Maktubah adalah sholat di tengah malam dan puasa paling utama setelah puasa bulan Ramadhan adalah puasa bulan Allah, Muharam’,” (HR Muslim).
4. Mendapatkan ridha Allah SWT
Muslim yang sering mengamalkan sholat tahajud akan mendapatkan ridha dari Allah SWT. sebagaimana dalam hadis Rasulullah SAW bersabda,
“Tiga orang yang diridhai Allah SWT. yaitu seorang yang pada tengah malam bangun dan sholat, suatu kaum (jamaah) yang bershaf untuk sholat, dan suatu kaum yang berbaris untuk perang di jalan Allah.” (HR. Abu Ya'la).
5. Dikabulkan doanya dan diampuni dosa-dosanya
Diriwayatkan dalam sebuah hadis bahwa Allah SWT turun ke langit dunia pada sepertiga malah terakhir dan mengabulkan doa serta mengampuni dosa.
"Pada tiap malam, Tuhan kamu turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Dia berfirman, ‘Barangsiapa yang menyeru-Ku, akan ku perkenankan seruannya. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaannya. Dan barangsiapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia’." (HR. Bukhari dan Muslim).
6. Masuk surga dengan damai
Dalam buku “4 Shalat Dahsyat (Tahajud, Fajar, Subuh, Dhuha) oleh Puspa Swara dan Ahmad Erkan dijelaskan sebuah hadis bahwa orang yang sholat tahajud akan masuk surga dengan damai.
"Dirikanlah sholat di waktu malam ketika manusia sedang tidur, dan masuklah surga dengan kedamaian." (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, dan Hakim).
Doa setelah sholat Tahajud
Freepik/odua
Setelah sholat tahajud ada sebuah doa yang dianjurkan dan tidak kalah pentingnya dari sholat tahajud itu sendiri. Hal ini karena doa tersebut selalu menyertai sholat tahajud Rasulullah SAW.
Doa Rasulullah SAW ini diriwayatkan Bukhari dan Muslim dan juga dicantumkan Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar.
Doa ini berisi pujian, pengakuan, dan sekaligus permohonan ampunan. Adapun doanya adalah sebagai berikut:
اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ‘atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
Artinya:
“Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.
Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku.
Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (put/Mzn)
Jangan lupa nonton dan subscribe YouTube Religi One: