- Istimewa/istockphoto.com
Terjadi Fenomena Gerhana Matahari, Ini Bacaan Niat dan Tata Cara Sholatnya
Jakarta - Terjadi fenomena Gerhana Matahari pada hair ini, Selasa 25 Oktober 2022. Namun sayangnya fenomena Gerhana Matahari ini tidak dapat dilihat di Indonesia, hanya bisa dilihat di sebagian wliayah Eropa, Afrika dan Asia.
Dilansir dari laman Space, Gerhana Matahari terjadi 25 Oktober yang merupakan fenomena Gerhana Matahari kedua di tahun 2022. Bahkan, laman Space juga membeberkan waktu yang tepat untuk melihat fenomena itu pada tanggal 25 Oktober 2022 tergantung di tempat untuk mengamatinya.
Untuk diketahui, fenomena Gerhana Matahari itu mulai di Samudera Atlantik pada pukul 08:58:20 GMT, sekitar pukul 4.58 pagi EDT dan akan berakhir pada 09.01 EDT.
Kemudian, untuk puncak Gerhana Matahari terjadi pada pukul 7 pagi EDT. Di mana puncak Gerhana Matahari ini akanm menghalangi 82 persen matahari karena bulan dan bintang tidak sejajar sempurna dengn bumi.
Ilustrasi Foto sedang Berdoa
Nah, dalam ajaran agama Islam, ketika terjadi fenomena Gerhana Matahari, dianjurkan untuk menunaikan sholat sunnah Gerhana Matahari. Berikut niat dan tata cara sholat Gerhana Matahari.
Dilansir dari NU Nganjuk, sholat Gerhana Matahari dianjurkan ketika Gerhana Matahari terjadi dan ada tata cara sholatnya, seperti ini.
1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram sebagai imam atau makmum.
2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
3. Baca ta‘awudz, Surat Al-Fatihah, dan membaca surat dalam Al-Qur’an.
4. Rukuk.
5. Itidal.
6. Baca ta‘awudz, Surat Al-Fatihah, dan membaca surat dalam Al-Qur’an.
7. Rukuk kedua.
8. Itidal kedua dan baca doa i’tidal.
9. Sujud pertama.
10. Duduk di antara dua sujud.
11. Sujud kedua.
12. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
13. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Durasi pengerjaan rakaat kedua lebih pendek daripada pengerjaan rakaat pertama.
14. Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduk tasyahud untuk membaca tasyahud akhir.
15. Salam.
16. Dan terakhir Istighfar serta membaca doa.
Selanjutnya, ada hal-hal yang juga perlu diperhatikan dalam melaksanaan sholat sunnah Gerhana Matahari.
1. Memastikan sebelumnya terjadi gerhana matahari.
2. Shalat sunnah gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
3. Pelaksanaan shalat sunnah gerhana dianjurkan secara berjamaah. Sholat sunnah gerhana dapat dilakukan sendiri.
4. Sebelum pelaksanaan, jamaah shalat gerhana berjamaah dapat diingatkan dengan ungkapan,”As-Shalâtu jâmi’ah.”
5. Berikut ini lafal niat sholat sunnah gerhana matahari sebagai imam atau makmum.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
6. Sholat Gerhana terdiri atas dua rakaat.
7. Setiap rakaat terdiri atas dua kali rukuk dan dua kali sujud.
8. Pada rukuk pertama, imam dan makmum dianjurkan membaca tasbih selama bacaan 100 ayat pada Surat Al-Baqarah. Pada rukuk kedua, imam dan makmum dianjurkan membaca tasbih selama bacaan 80 ayat pada Surat Al-Baqarah.
9. Bangun dari rukuk pertama, jamaah kembali membaca Surat Al-Fatihah dan surat sebelum rukuk kedua.
10. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.
11. Setelah sholat, imam disunnahkan menyampaikan khotbah sholat gerhana.
Selanjutnya, ustaz Khalid Basalamah menjelaskan, berdasarkan hadis Imam Bukhari, telah terjadi Gerhana Matahari di jaman Rasululluhi SAW pada saat masa beliau masih hidup.
"Pada hari meninggalnya Ibrahim, lalu orang-orang berkata Gerhana Matahari terjadi akibat meninggalnya Ibrahim. Maka Rasulullah bersabda sesungguhnya Gerhana Matahari dan bulan adalah tanda - tanda kebesaran Allah SWT yang Maha Suci dan Maha Tinggi. Di mana tidak akan terjadi Gerhana Matahari atas sebab kematian seseorang dan tidak karena hidupnya seseorang," kata ustaz Khalid Basalamah, seperti yang dilansir dari kanal YouTube, Dunia Dan Akhirat Chanel, Selasa (25/10/2022).
Sambungnya menjelaskan, maka bila terjadi Gerhana Matahari dan Bulan tersebut, dianjurkan Rasulullah SAW untuk berdoa dan melaksanakan sholat hingga gerhana itu hilang.
Ia juga sebutkan, dalam hadis tersebut dikatakan Gerhana Matahari. Sementara fenomena gerhana terjadi dua, yakni matahari dan bulan. Namun, ia jelaskan, sholat Gerhana Matahari dikerjakan secara berjamaah dan untuk sholat Gerhana Bulan dapat dikerjakan dengan sendiri. (Aag)