Ilustrasi Berdoa Malam Hari.
Sumber :
  • Istimewa/istockphoto.com

Doa-doa yang Menenangkan Hati di Malam Hari

Minggu, 18 Desember 2022 - 20:58 WIB

tvOnenews.com - Doa adalah memanggil, memohon dan menyeru. Hal itu diungkapkan ustaz Khalid Basalamah dalam ceramahnya. 

Dia juga sebutkan, bahwa selalu ulama menjelaskan, istilah doa dalam sisi bahasa adalah memanggil, memohon dan menyeru. Namun dari sisi terminologinya adalah menyeru, memohon dan menyeru memanggil sang pencipta yaitu Allah SWT. 

"Namun dalam istilah sederhananya adalah curhat kepada Allah SWT, yang Maha tinggi dan maha perkasa," ujar ustaz Khalid Basalamah seperti yang dilansir dari Brebes Mengaji, Minggu (18/12/2022). 

Di samping itu, ustaz Abdul Somad saat ceramah mengatakan, doa adalah cara ampuh manusia untuk meminta sesuatu dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Namun, dia katakan, apabila manusia atau umat Islam tidak berdoa, maka dia adalah orang yang sombong.

"Nabi SAW saja yang selalu dikabulkan doanya oleh Allah SWT, masih tetap berdoa setiap saat. Semantara, ia sebutkan, sebagai manusia biasa yang belum jelas statusnya, mengapa tidak ingin berdoa kepada Allah SWT?," kata ustaz Abdul Somad, seperti yang dikutip dari kanal YouTube Ceramah Singkat, Minggu (18/12/2022).

Kemudian, dia katakan, bahwa berdoa itu tidak susah, karena tidak bisa berdoa dengan bahasa Arab, bisa pakai bahasa daerah atau bahasa Indonesia.

"Karena Allah itu maha mengetahui," ujar ustaz Abdul Somad.

Lantas, bagaimanan doa untuk membuat hati tenang di malam hari?

Ada beberapa doa yang dapat diamalkan untuk menenangkan hati di malam hari. Bahkan, amalan doa-doa ini sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. 

Doa berikut ini juga dapat dibacakan setiap malam bila hati tidak merasa tenang. Ini doa yang dapat diamalkan setiap malam, yang membuat hati tenang dan sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. 


Ilustrasi Seseorang sedang Berdoa di Malam Hari

a. Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas

Al-Falaq

qul a'zu birabbil-falaq min syarri ma khalaq, 
wa min syarri gasiqin iza waqab 
wa min syarrin-naffasati fil-'uqad, wa min syarri asidin iza asad

Artinya: 

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki,” (QS Al Falaq: 1-5).

An-Naas

Qul a’uudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas.

Artinya: 

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia,” (QS An-Naas: 1-6).

Al-Ikhlas

Qul huwalloohu ahad. Alloohush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu kufuwan ahad.

Artinya: 

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia’,” (QS Al Ikhlas: 1-4).

b. Zikir 

Lâ ilâha illa Anta subhânaka Allâhumma astaghfiruka lidzanbika wa as`aluka rahmataka. Allâhumma zidnî ‘ilman wa lâ taza’ qalbî ba’da idz hadaitani wa hab lî min ladunka rahmatan innaka anta al-wahhâb

Artinya: 

"Tiada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau ya Allah, aku meminta ampun atas dosa-dosaku, dan aku meminta rahmat-Mu. Ya Allah, tambahkan ilmu bagiku, jangan selewengkan hatiku sesudah Engkau memberinya hidayah, dan anugerahi aku rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Memberi Anugerah." 

c. Membaca Ayat Kursi

Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.

Artinya:

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

d. Dua Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

Surat Al-Baqarah ayat 285

Aamana rasuulu bimaa unzila ilaihi min rabbihii wal mu'minuun kullun aamana billaahi wamalaaaikatihii wakutubihii warusulihi laa nufarriqu baina ahadin min rusulihii wa qaaluu sami'naa wa atha'naa ghufroonaka rabbanaa wa ilaikal mashiiir

Artinya: 

Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. 

(Mereka mengatakan), "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya," dan mereka mengatakan, "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa), "Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali." 

Surat Al-Baqarah ayat 286

Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat. Rabbanaa laa tuahidznaa in nasiiinaa auw akhtha'naa rabbanaa walaa tahmil 'alainaa ishran kamaa hamaltahuu 'ala ladziina min qablinaaa. Rabbanaa walaa tuhammilnaa maalaa thooqata lanaa bih. Wa'fu 'annaa waghfir lanaaa war hamnaa anta maulaanaa fanshurnaaa 'alal qoumil kaafiriin.

Artinya: 

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." 

e. Doa Penutup Hari

Allahummajal fi qalbi nuran, wa fi bashari nuran, wa fi sam’i nuran, wa an yasari nuran, wa fauqi nuran, wa tahti nuran, wa amami nuran, wa khalfi nuran, wa addhim li nuran

Artinya: 

“Ya Allah, jadikanlah dalam hatiku cahaya, dalam penglihatanku cahaya, dalam pendengaranku cahaya, di sisi kananku cahaya, di sisi kiriku cahaya, di atasku cahaya, di bawahku cahaya, di depanku cahaya, di belakangku cahaya, dan agungkan cahaya untukku,” (HR Muslim). (Aag)


 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:29
01:44
01:26
01:31
02:50
03:27
Viral