- Istimewa/istockphoto.com
Begini Niat dan Tata Cara Mandi Wajib, Para Tokoh Agama Beberkan Hukumnya
tvOnenews.com - Petingkah mandi wajib atau mandi junub? Nah, bila anda ingin mengetahui lebih dalam, anda bisa menyimak penjelasan ceramah ustaz Arrazy Hasyim.
Dalam ceramahnya, ustaz Arrazy Hasyim jelasakan, mandi wajib begitu diwajibkan ketika setelah berhubungan intim pada suami istri.
Bahkan dia menuturkan, orang yang baru masuk Islam juga diwajibkan mandi wajib. Hal ini lantaran, pada masa lalu, Nabi SAW ketika ada mualaf atau orang yang baru masuk Islam juga disuru beliau mandi wajib.
"Berarti dia kufur, sekarang dimandikan. Sama halnya seperti orang yang baru melakukan hubungan suami istri dan menikmati kenikmatan dan diwajibkan untuk mandi wajib. Mengapa? karena disaat dia merasakan kelezatan, dia lupa kepada Allah SWT, maka dia wajib mandi lagi," kata ustaz Arrazy Hasyim, seperti yang dikutip dari At-Tirfasy Channel, Kamis (29/12/2022).
Sementara, ustaz Khalid Basalamah jelaskan, mandi junub tak boleh di tunda-tunda apabila sudah berhubungan badan atau intim dengan pasangan halalnya.
Dijelaskannya kembali, Rasullullah SAW pernah berkata, apabila hendak mandi wajib atau junub harus disegerakan.
"Hendaklah dia berwudhu kemudian dia tidur sebelum dia mandi, jika ia mau, hadits ini diriwayat kan Imam Muslim halam 429," jelas Khalid Basalamah soal melaksanakan mandi wajib atau junub seperti yang dikutip dari kanal YouTube Ht Z, Kamis (29/12/2022).
Di samping itu, dilansir dari berbagai sumber, alasan mengapa diwajibkan untuk melakukan mandi junub atau mandi wajib setelah bertemunya dua khitanan atau bersetubuh.
Sebab, apabila tidak dilaksanakan mandi wajib dan junub setelah bersetubuh, maka ketika menunaikan ibadah sholat tidak sah.
Tak hanya itu saja, mandi junub juga wajib dilakukan, apabila keluarnya air mani disebabkan bersetubuh atau dengan lain-lain sebab.
Kemudian, karena selesai nifas atau bersalin dan karena wiladah atau melahirkan serta selesai haid. Bahkan, orang mati pun dimandikan junub atau wajib, namun matinya itu bukan karena mati syahid.
Nah, berikut tata cara dan niat mandi junub sesuai dengan sunnah.
1. Membaca niat dan berbarengan dengan mula-mula membasuh tubuh, lalu melafazkan niatnya.
Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala
Artinya:
Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar fardlu karena Allah.
2. Membasuh seluruh badannya dengan air, yakni meratakan air kesemua rambut dan kulit
3. Menghilangkan najis. Namun, untuk sunnah mandi wajib sebagai berikut.
a. Mendahulukan membasuh segala kortoran dan najis dari seluruh badan
b. Membaca Bismillaahirrahmaanirrahiim pada permulaan mandi
c. Menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan bagian kanan dari pada kiri
d. Membasuh badan sampai tiga kali
e. Membaca doa sebagaimana membaca doa sesudah beruwudhu
f. Mendahulukan mengambil air wudhu, yakni sebelum mandi disunatkan berwudhu lebih dahulu.
Untuk tata cara mandi wajib dari beberapa hadis dan beberapa anjuran untuk pria. Menurut HR At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki.
Sementara, untuk para wanita tak perlu melakukan hal itu. Kemudian, ada juga tata cara mandi wajib menurut hadis Al Bukhari.
"Dari Aisyah dia berkata, apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki." (HR. Muslim).
Berikut tata cara mandi wajib berdasarkan hadis tersebut, maka beginilah runutannya.
1. Basuh kedua tangan
2. Tuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian basuh kemaluan.
3. Berwudhu seperti tata cara wudhu untuk salat.
4. Siram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata.
5. Basuh kepala sebanyak tiga kali.
6. Basuh seluruh tubuh.
7. Basuh kedua kaki.
Selanjutnya, tata cara mandi wajib untuk kaum wanita dengan lelaki sebenarnya sama saja. Namun, wanita tak perlu menyela pangkal rambut, hingga membuka jalinan rambutnya.
Tata cara ini sesuai dengan rujukan HR At-Tirmidzi. Sebagaimana dalam riwayat tersebut, Ummu Salamah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW,
"Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran."
Kemudian, untuk tata cara mandi wajib bagi kaum wanita sebagai berikut.
1. Bacalah niat mandi wajib atau mandi junub terlebih dahulu.
2. Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur dan alat kemaluan.
3. Bersihkan kemaluan berikut kotoran yang menempel di sekitarnya dengan tangan kiri.
4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya dengan tanah atau sabun.
5. Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.
6. Bilas kepala dengan mengguyurkan air sebanyak 3 kali. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri. Pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan. (Aag)