- Netflix
3 Kontroversi Physical 100, Dari Dugaan Doping Steroid hingga Tuduhan Pelecehan Seksual Saat Adu Kekuatan Fisik
tvOnenews.com - Reality Show Netflix, Physical:100 menarik perhatian dengan berada di possi pertama acara non-bahasa Inggris di seluruh dunia.
Physical:100 mengumpulkan 100 orang dari berbagai latar belakang di Korea Selatan untuk mencari orang terkuat dan mendapatkan hadiah uang sebesar 300 juta won atau 3,5 miliar rupiah.
Peserta Physical:100 berasal dari berbagai latar belakang dan gender. Sebut saja atlet Yun Sung-bin, rapper Ovan, bintang Single Inferno Cha Hyun-seung, hingga mantan anggota militer divisi khusus Agent H.
Acara ini hadir di Netflix sejak 24 Januari 2023 lalu. Acara ini berisi 9 episode dan episode terakhir akan hadir pada Selasa (21/2/2023).
Berbagai tantangan dilalui oleh peserta dengan melibatkan fisik mereka dari mulai adu ketangkasan, sparring, hingga menampilkan tubuh atletis mereka. Ketenaran acara ini pun diiringi dengan kontroversi dari peserta dan produksi acara tersebut.
Berikut 3 kontroversi Physical:100 seperti dilansir dari laman Korea JongAng Daily:
1. Dugaan Penggunaan Doping Steroid oleh Peserta
Warganet mengomentari acara ini dengan kecurigaan penggunaan steroid. Steroid adalah obat anti radang yang seringkali disalahgunakan untuk meningkatkan kemampuan fisik.
Meski demikian, tuduhan tersebut bisa dibantahkan karena Physical:100 bukanlah pertandingan olahraga terentu sehingga kecurigaan tersebut dinilai terlalu didramatisir.
Di Korea Selatan sendiri penggunaan steroid dilarang dalam olahraga. Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-Obatan Korea Selatan mengawasi ketat penggunaan steroid terutama di dalam kompetisi olahraga.
2. Adu Kuat Tanpa Lihat Gender, Tuduhan Pelecehan Seksual
Misi kedua dari Physical:100 adalah adu kekuatan untuk mengamankan bola selama 1 menit 30 detik. Misi tersebut dibagi dalam dua venue yang melibatkan air dan pasir serta venue yang memiliki rintangan.
Peserta dapat memilih sendiri lawan mereka yang tentunya bisa mengantarkan mereka ke babak selanjutnya. Dalam perebutan bola, tak jarang tayangan menunjukkan perkelahian yang melibatkan kekerasan.
Peserta wanita Physical:100. Dok. Netflix
Tidak sampai disana, kritik keras tertuju ketika peserta pria memilih wanita dan sebaliknya. Salah satu tayangan kontroversial adalah ketika atlet MMA Park Hyung-keun menghadapi binaraga wanita, Chunri.
Park Hyung-keun bersikap profesional dengan tidak melihat gender. Namun dia terlihat menekan bagian dada Chunri dan membuat penonton marah karena dinilai mengambil keuntungan dari melawan kontestan wanita.
Chunri telah mengklarifikasi pertarungan itu dengan mengklaim pertarungan tersebut profesional dan tidak ada unsur pelecehan seksual. Chunri pun mengambil tindakan hukum atas komentar jahat dan menjurus pada pelecehan seksual yang diterimanya di media sosial akibat tayangan itu.
3. Masa Lalu Peserta Terungkap, Pernah Bully Teman Sekolah
Salah satu peserta, Kim Da-young menjadi salah satu nama yang masa lalunya diungkap oleh warganet. Dia dituduh pernah melakukan bully pada teman sekolahnya saat masih di sekolah menengah.
Kim Da-young (kanan). Dok. Instagram/@__dalami
Meski demikian, Da-young tidak mengklarifikasi tuduhan tersebut. Selain Da-young, warganet pun buka suara bahwa ada pelaku bully lain di antara para peserta Physical:100.
Sayangnya, pihak Netflix maupun perusahaan produksi Physical:100 tidak buka suara atas kontroversi tersebut. Alih-alih buka suara, dilaporkan Netflix akan menggarap Physical:100 musim kedua.
(hfp)