- Istimewa
Menuju Rekoris MURI ke-3: Perenang Indonesia, Benhart Hutabarat Sukses Renangi Danau Worthersee di Austria Sepanjang 34 km
tvOnenews.com - Perenang Indonesia Benhart Hutabarat berhasil menjadi perenang Indonesia pertama yang menyelesaikan tantangan Renang Perairan terbuka sejauh 34 km, setelah berenang selama hampir 12 jam pada kompetisi renang di Danau Worthersee - Austria pada 8 September 2024 lalu.
Melanjutkan misinya untuk memperkenalkan Renang Perairan Terbuka kepada semakin banyak orang dari berbagai usia, agar olahraga ini lebih mudah dilakukan dan suatu saat bisa mencetak banyak perenang-perenang baik yang bisa membawa kebanggaan bagi Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak laut yang indah dan bisa direnangi dengan aman, serta memperkenalkan besarnya potensi Indonesia untuk menjadi salah satu tujuan olahraga Renang Perairan Terbuka, Benhart Hutabarat -biasa dipanggil Docben- perenang Ultra Marathon Indonesia berhasil menyelesaikan kompetisi renang sejauh 34 km di Danau Worthersee – Austria.
"Tidak mudah untuk bisa terpilih sebagai perenang untuk kategori jarak tempuh 34 km pada kompetisi ini. Sebagai calon peserta, seorang perenang harus terlebih dahulu meyakinkan Panitia dengan menyampaikan secara tertulis daftar pencapaiannya selama menjadi perenang marathon ataupun ultra marathon beserta dengan hasil pemeriksaan medis yang baik, sebelum bisa dinyatakan lolos seleksi," papar Docben, mengawali cerita.
Pada perhelatan tahun ini, lanjut Docben, hanya delapan perenang yang dinyatakan sebagai peserta yang berhak mengikuti kategori renang ultra marathon 34 km.
"Persiapan dilakukan selama 17 minggu didukung oleh tujuh orang pelatih renang sangat berpengalaman yang dipimpin oleh Coach Deni Wardeni sebagai pelatih utama, dengan variasi program latihan renang harian berjarak tempuh total sejauh 467 km, dengan jarak terjauh sekali latihan pada minggu puncak adalah 20 km," bebernya.
Setiba di Austria seminggu sebelum lomba, Docben harus terus melanjutkan program latihan baik di kolam maupun di darat yang telah disusun oleh Coach Deni -bukan hanya sebagai bagian dari usaha mempertahankan performanya tetapi lebih sebagai adaptasi dengan cuaca Austria dan waktu berenang selama 12 jam yang berarti nantinya akan diselesaikan pada saat waktu di Indonesia adalah antara pukul 12 malam sampai dengan pukul 1 dinihari.
"Gangguan hujan dan badai ringan sebelum hari kompetisi, menyebabkan jadwal renang yang sebelumnya ditetapkan pada tanggal 6 September akhirnya harus diundur menjadi tanggal 8 September, hal ini sesuai dengan kebijakan kompetisi renang perairan terbuka dunia dimana keselamatan perenang adalah yang paling utama," jelasnya lagi.