- Istimewa
Misi Mola Melahirkan Superstar Sepak Bola Indonesia di Inggris
Jakarta - Delusional, itulah kata yang digunakan CEO Mola TV, Mirwan Suwarso untuk menggambarkan hubungan Indonesia dengan sepak bola, permainan yang paling indah di muka bumi. Mirwan menyebutkan bahwa Indonesia tergila-gila dengan sepak bola dan terus dimanjakan dengan berbagai tayangan yang bisa dinikmati secara gratis. Indonesia bisa disebut negeri gila bola bila melihat antusias yang begitu luar biasa besar.
Namun begitu, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa yang memiliki gairah besar pengetahuan akan sepak bola sangatlah minim. Fans sepak bola Indonesia selalu mencari pahlawannya di luar negeri, hal ini menjadi obsesi tersendiri bagi Mirwan Suwarso.
“Antusias yang ada cukup gila,” ujar Mirwan. “Suatu ketika, saya berbicara dengan AS Roma. Mereka mengatakan bahwa fanbase terbesar mereka di luar italia berada di Indonesia. Inter-pun juga mengungkapkan hal yang sama. Saya yakin bahwa Manchester United dan Liverpool akan memiliki pendapat yang tak jauh berbeda,” tambah pria berusia 56 tahun tersebut.
Tak hanya ingin mengembangkan fanbase sepak bola tapi bagaimana membuka kesempatan kepada para pemuda Indonesia untuk mengejar mimpi mereka melalui olahraga ini. Itulah mimpi terkuat dari program Garuda Select.
Serial televisi Garuda Select: Dream Chasers (para peraih mimpi) yang telah memasuki musim keempat, merekam jejak para pemain muda Indonesia yang menimba ilmu sepak bola di Inggris. Mereka berlatih dalam format akademi di Loughborough University, dimana mereka merasakan langsung bagaimana menghadapi tim-tim dari akademi besar seperti Arsenal dan Manchester City. Acara ini kemudian lebih menarik perhatian besar penonton Mola Tv dibandingkan dengan laga-laga Premier League.
“Tujuannya utamanya adalah bahwa kami ingin melatih para pemuda sebanyak mungkin. Salah satu hal menarik sebelum pandemi covid-19 adalah bahwa masing-masing anak telah diberikan lisensi kepelatihan. Hal ini ditujukan agar mereka dapat belajar bagaimana rasanya berperan selain menjadi pemain,” terang Mirwan Suwarso.
“Ini telah membuka cakrawala mereka terhadap kehidupan di luar lapangan, menurut saya hal itu tentu sangat penting,” tambahnya lagi.
Dennis Wise menjadi tokoh sentral di program Garuda Select ini. Bersama dengan Des Walker yang berperan sebagai Pelatih kepala. Pilihan kepada Dennis yang merupakan legenda sepakbola Inggris telah dipertimbangkan dengan matang, ia menilai Dennis sangat antusias bekerja untuk pemain usia muda secara utuh.
“Saya mencoba untuk mendekati Dennis, saya berbicara kepadanya terkait hal ini. Awalnya ia tampak keberatan. Namun kemudian ia melihat bagaimana standar kepelatihan yang ada. Dia pergi ke Sumatera Utara. Di sana ia melihat betapa buruknya situasi yang ada sehingga ia terpanggil untuk membantu memperbaiki segala hal. Dia tak hanya merupakan guru bagi mereka, bahkan hampir seperti seorang Ayah,” Jelas Mirwan saat menggambarkan sosok Dennis Wise.
Dennis Wise memperhatikan kebutuhan para pemain Garuda Select dengan sangat teliti, baik dari segi teknis maupun non Teknis. Dia bahkan tak segan menghubungi para bintang Inggris seperti Jamie Vardy untuk meningkatkan semangat pemainnya yang sedang cedera, seperti yang ia lakukan ketika membantu karir Bagus Kahfi. Dennis dan Des Walker juga sangat cermat melihat potensi seorang pemain.
“Ada satu pemain dari papua barat yang tidak pernah bermain sepak bola yang terorganisir sebelumnya, dia hanya bermain pada pertandingan tarkam. Dennis dan Des menemukan anak ini, mereka berpikir bahwa anak ini memiliki sesuatu. Mereka membawanya ke Inggris, kini ia telah kembali. Dia secara langsung diajak bergabung tim nasional kelompok usia, mencetak gol melawan Arab Saudi dalam pertandingan persahabatan dan sekarang telah memiliki kontrak profesional di salah satu klub top di negara ini,” kisah Mirwan tentang salah satu pemain muda Garuda Select.
Tentunya Garuda Select tidak boleh berhenti di satu titik, para pemain muda ini perlu mendapatkan peluang internasional yang lebih banyak yang tentunya akan membantu pengembangan program ini.
Grup Djarum, perusahaan induk dari Mola TV, membeli tim serie D, Como, di tahun 2017 dengan tujuan untuk membawa anak-anak muda Indonesia ke tahap yang lebih tinggi. Lokasi, infrastruktur serta tradisi sepakbola yang kuat menjadi alasan pembelian Como. Dari Como mimpi besar dibangun.
“Dalam waktu tiga tahun kami dipromosikan menjadi dua divisi, harapannya adalah agar naik ke serie A dan melanjutkan dari sana. Sekali lagi, Dennis Wise memang telah terbukti penting, ia memiliki peran sebagai ketua tim dan memastikan tim yang ia bawahi berjalan maju mengarah ke puncak kejayaan," kata Mirwan
Como tak hanya disentuh sisi teknis tapi juga non teknis, Awal bulan ini penyanyi asal Amerika Serikat, Khalid mengenakan jersey klub dalam video klip terbarunya berjudul Last Call. Como juga melebarkan sayapnya sejauh mungkin sehingga bisa dikenal di wilayah lain hingga keluar Italia. Pada akhirnya program pengembangan Como menjadi satu dengan Program Garuda Select.
Program dokumenter Como dan Garuda Select dapat diikuti di layanan Mola Tv, dengan semakin luasnya jangkau pemirsa yang menyaksikan program ini maka tentu saja perkembangan pemain muda Indonesia lebih terpantau. Dunia bisa menyaksikan Superstar sepak bola Indonesia telah lahir.(BPI)