- antara
Roger Federer Pensiun, Persaingan Abadi dengan Novak Djokovic & Rafael Nadal Ciptakan Persahabatan
Federer bukanlah kisah masa lalu, melainkan tentang masa kini, karena warisannya turun temurun dimainkan para penerusnya dari berbagai bangsa di berbagai arena tenis.
Federer telah menata kembali bagaimana tenis seharusnya dimainkan.
Kenyataannya, tak ada atlet yang memainkan tenis dengan begitu kaya, baik dalam kecepatan, kekuatan, kreativitas, maupun keanggunan, serta gabungan dari semua itu.
Tidak Rod Laver, tidak pula Bjorn Borg, pun tidak John McEnroe, juga Pete Sampras, atau pendahulu-pendahulunya yang lain..
ATP Tour menyebut, petenis asal Swiss ini dikarunia bakat dan keterampilan yang hampir supranatural dan surgawi.
Atraksinya di lapangan selalu menampilkan level agung yang kadang sulit dijelaskan oleh kata-kata karena dia bermain bagaikan seniman, bukan lagi sekadar atlet tenis.
Roger yang bermental baja
Yang membuat Federer lebih dari sekadar seniman serta salah satu kampiun tenis terbesar sepanjang masa, adalah semangat bertarungnya yang luar biasa besar.
Semangatnya yang pantang menyerah telah membuat Federer merengkuh prestasi nyaris mustahil pada era modern, dengan merebut 20 gelar juara Grand Slam, 103 nomor tunggal, enam Nitto ATP Final, 28 Masters 1000, menjadi nomor satu dunia selama 310 pekan, dan lima kali menjadi nomor satu dunia sampai penutupan tahun.
Kesenimanan Federer bisa dilihat dari pertarungannya melawan Nadal dalam final Wimbledon 2008 yang acap disebut sebagai laga tenis terbaik sepanjang masa.