Protes Pemain Timnas Voli Indonesia.
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com

3 Masalah Voli Indonesia Menurut Para Pemain Timnas, Yolla Yuliana dan Wilda Nurfadhilah sampai Bilang Begini

Rabu, 2 Agustus 2023 - 16:47 WIB

tvOnenews.com - Di balik prestasi yang diraih Timnas voli Indonesia, terdapat sejumlah masalah sangat serius dalam tubuh Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI).

Hal ini diungkapkan oleh beberapa pemain timnas voli Indonesia yang merasa bahwa ada sejumlah masalah di dunia bola voli selama ini.

Berikut ini beberapa masalah di dunia bola voli yang pernah diungkapkan oleh pemain Timnas Indonesia.

1. Pemusatan Latihan (TC) Terlalu Singkat dan Kurang Optimal

Pemain senior Timnas voli putri Indonesia, Yolla Yuliana sempat mengeluhkan program pemusatan latihan (TC).

Jelang AVC Challenge 2023 lalu, Yolla menilai bahwa program TC yang digelar PBVSI kurang maksimal bagi para pemain.

Pasalnya, Yolla merasa bahwa TC yang dilakukan sangat singkat sehingga sulit membangun tim solid.

Hal ini, lanjut dia, berkaitan dengan chemistry antar pemain yang menjadi kurang maksimal.

"Timnas voli putri itu bisa kasih prestasi yang lebih, kasih kita latihan yang banyak," kata Yolla kepada tvOnenews.com, jelang AVC Challenge Cup 2023.

"Kita tetap berusaha, walaupun latihan inti cuma seminggu ya karena minggu depan sudah semakin dekat dengan kejuaraan," tutur Yolla.

Keluhan yang sama juga diungkapkan oleh kapten Timnas voli putri Indonesia, Wilda Nurfadhilah.

Baginya, TC yang dilakukan selama ini kurang efektif sehingga hasilnya tidak maksimal.

Salah satunya terjadi saat Timnas voli putri Indonesia akan menghadapi SEA Games 2023 dan AVC Challenge 2023.

"Dari pemusatan latihan yang kurang cukup lama menurut aku terus kita dari jam terbangnya juga, sama dari skuadnya juga sih," kata Wilda.

2. Pembinaan

Pembinaan pemain muda menjadi salah satu sorotan eks libero Timnas voli Putri Indonesia, Berllian Marsheilla.

Dia menyampaikan kritik kepada PBVS pada 2018 setelah melihat pembinaan pemain muda di Indonesia tertinggal dari negara Asia Tenggara lain.

Sheila membandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Thailand dalam melakukan pembinaan.

menurut dia, salah satu cara efektif untuk membuat pembinaan semakin maksimal adalah memberikan kontrak jangka panjang.

"Jangan mau kalah dengan sistemnya Thailand. Ketika pemain mereka lagi bagus, langsung dikontrak selama beberapa tahun untuk fokus di timnas. Misalnya, pemain dikontrak 5 tahun. Mereka selalu tryout atau ikut kejuaraan di luar negeri," kata Sheila kepada wartawan beberapa waktu lalu.

3. Jarang Ikut Turnamen Internasional

Komentar pedas diungkapkan oleh opposite hitter Timnas Indonesia, Rivan Nurmulki.

Melalui akun Instagram pribadinya pada Senin (31/7/2023), Rivan menilai PBVSI tidak serius dalam mengembangkan voli di Indonesia.

Salah satu yang dia kritik adalah soal jarangnya Indonesia berpartisipasi di turnamen internasional.

Hal ini membuat Indonesia tidak punya ranking dunia karena sering absen dalam turnamen internasional.

Dia mengungkapkan, alasan PBVSI tidak mengirimkan tim ke turnamen adalah persoalan uang.

"Setiap kompetisi alasan tidak ada dana. Gimana mau berkembang anak bangsa," respons Rivan.

"Negara lain banyak mengandalkan sponsor untuk kemajuan olahraga. Nah kalo gak bisa dapat sponsor gak usah jadi pengurus," lanjut Rivan.

Kendati demikian, Rivan melihat bahwa PBVSI mulai berbenah untuk memperbaiki hal tersebut.

"Sekarang alhamdulillah sering ikut event, tetapi baru-baru ini saja. Mungkin karena panas dengar cocotnya netizen," ujar Rivan seraya emot tertawa.

(fan)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:04
03:16
05:48
13:01
07:14
01:12
Viral