- KOVO
Megawati Hangestri Bongkar Perubahan Main di Korea dengan Indonesia, Sampai Hal Ini Buatnya Shock ..
tvOnenews.com - Atlet voli putri Timnas Indonesia, Megawati Hangestri membagikan pengalaman dan kesannya selama berkiprah di Liga Voli Korea dengan membela Red Sparks.
Megawati Hangestri menjadi pevoli Timnas Indonesia yang saat ini memperkuat kontestan V-League, dan membawa Red Sparks kini menempati peringkat ketiga klasemen Liga Voli Korea.
Megatron, julukan Mega, menjadi salah satu pemain asing yang didatangkan oleh Red Sparks musim ini bersama Giovanna Milana dari Amerika Serikat.
Megawati Hangestri dan pemain Red Sparks di laga melawan AI Peppers. (KOVO)
Mega terpilih melalui draft kuota pemain Asia, bersama Pornpun Guedpard (IBK Altos), Reina Tokoku (Pink Spiders), dan Wipawee Srithong (Hyundai Hillstate), Mar-Jana Philips (AI Peppers)
Setelah direkrut oleh klub Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks, atlet kebanggaan voli putri Indonesia Megawati Hangestri tercatat sebagai pemain asing berhijab pertama yang bermain di Liga Voli Korea Selatan.
Bahkan, Megatron (julukannya) berhasil menyabet gelar MVP putaran pertama Liga Voli Korea atau V-League dan terpilih dalam jajaran pemain All Star Liga Voli Korea di musim pertamanya.
Sejauh ini Mega telah mengoleksi empat gelar MVP (Most Valuable Player) pertandingan, karena berjasa dalam memenangkan Red Sparks.
Terbaru, Megawati Hangestri kembali membawa timnya meraih kemenangan atas Korea Expressway Hi-Pass dengan skor 3-1 (25-19,25-17,22-25,25-22) pada pertandingan kedua putaran keenam Liga Voli Korea, Selasa (27/2).
Dengan hasil ini, Red Sparks berhasil menang lima kali secara beruntun.
Catatan empat kemenangan beruntun Red Sparks di antaranya melawan GS Caltex, Korea Expressway Hi-Pass, AI Peppers, Pink Spiders, dan kembali mengalahkan Korea Expressway Hi-Pass.
Megawati Hangestri ungkap perubahan setelah bermain di Liga Voli Korea
Pevoli berusia 24 tahun asal Jember, Jawa Timur itu membagikan pengalamannya berkiprah di Liga Voli Korea selama enam bulan.
"Awalnya karena ada Asia draft ya, pertama kali di Korea dan agen aku ngasih tawaran,'Mau nggak main di Korea untuk memperbanyak pengalaman dan menimbah ilmu," ungkapnya dilansir Youtube ASEAN-Korea Centre.
"Awalnya ragu karena lama banget kan sembilan bulan, dan akhirnya aku pamit ke mama dan bertanya boleh nggak main di Korea, tapi lama mainnya, kata Mama berangkat aja buat pengalaman," ujarnya.
Berbekal doa restu orang tua, Mega telah memasukkan namanya di Asia Draft tapi awalnya dirinya pesimis.
"Sepertinya gagal, karena saingannya banyak dari negara-negara lain, apalagi Thailand mungkin terkenal volinya di AVC atau di Asia, selain Korea," terangnya.
"Indonesia bagus, cuma pengalamannya kan kurang menurut aku daripada Thailand. Jadinya pesimis kayaknya gak bisa nih, ternyata namaku akua," ucapnya antusias.
Megawati Hangestri saat diwawancarai usai terpilih sebagai MVP pertandingan.
Pada kesempatan itu juga, Mega mengungkapkan perbedaan antara Liga Voli Korea dengan Liga ASEAN.
"Menurutku perbedaannya nggak, karena kita masih di lingkup Asia. Mungkin dengan cara latihannya lebih padat sama waktunya, lebih padat porsinya, lebih banyak," jelasnya.
"Jadi pas awal aku di sini kaget, wah berat banget ya (latihannya), menurut aku berat tapi lama kelamaan udah terbiasa," ujarnya.
Soal suasana pertandingan juga terbilang hampir sama, karena antusiasme para penonton menyaksikan tim kesayangannya.
Mega juga ungkap rahasia adaptasinya di Korea yang terbilang sangat cepat.
"Sebenarnya nggak ada cara yang sangat signifikan sih menurut aku, karena aku orangnya suka ngobrol, orangnya santai. Jadi mungkin dari situ jadi kebiasaan enjoy dalam keseharian aku," imbuhnya.
"Aku tipenya, aku ngajak ngobrol mereka (pemain lain) jadi akrabnya lebih cepat, dan aku lebih bisa beradaptasi dengan cepat di Korea," jelasnya.
"Apakah ada episode yang kamu merasa sangat capek sekali di Korea? dan cara kamu mengatasi?" ucap Kim Yoon Sol pertanyaan ke Mega.
Lantas Mega menjawab bahwa bagian dari hidupnya di Korea yang paling capek dan menyita energi adalah saat off season V-League.
"Latihan sebelum V-League dimulai, yang bulan Oktober, atau bulan Juli, Agustus, September. Yang itu menurut aku hari-hari yang sangat berat setiap harinya," tuturnya.
"Cara untuk mengatasinya, kalau dapat free day atau lagi off latihannya, sebisa mungkin jalan-jalan biar me-refreshing otaknya," kata Mega.
Selain itu, Mega juga mengatakan perubahan positif dirinya selama latihan dan berkompetisi di Liga Voli Korea.
"Setelah melakukan latihan, dan kehidupan di Korea, berubah mungkin dari Indonesia ke Korea. Perubahan latihan, dan aku merasa ototku makin banyak, body fit aku semakin turun, dan first time in my life latihan seperti ini, itu aja sih keuntungannya," pungkas Mega.
"Skill aku jadi bisa bertambah di sini, ternyata aku bisa mengembangkan skill aku di sini," tambahnya. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini