- ANTARA/HO-PP PBSI
Tumpuan Indonesia Raih Emas Olimpiade Paris 2024, Siapa Sangka Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Pernah Hampir Adu Tonjok
Jakarta, tvOnenews.com - Cerita ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang jadi tumpuan raih medali emas di Olimpiade Paris 2024 sempat bersitegang hingga hampir adu tonjok.
Indonesia mengirim enam wakil dari cabang olahraga badminton di Olimpiade Paris 2024. Salah satunya datang dari sektor ganda putri, yakni Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Apriyani/Fadia mengamankan tiket Olimpiade Paris lewat jalur kualifikasi. Mereka mengantongi 73.293 poin dari 19 turnamen race to Olympic.
Apriyani pun sejatinya mengantongi medali emas ketika debut bersama Greysia Polii di Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, kali ini Apriyani kembali berstatus debutan karena bakal berpasangan dengan Fadia.
Awal proses dipasangkannya Apriyani dengan Fadia terjadi pada 2022. Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, memberi partner baru ke Apriyani lantara Greysia bakal pensiun kala itu.
Eng Hian menilai duet Apriyani/Fadia cocok karena punya kemampuan yang hampir serupa. Keputusan sang pelatih pun terbukti benar.
Apriyani/Fadia perlahan memberikan sederet prestasi untuk Indonesia. Misalnya, medali emas SEA Games 2021 yang digelar pada Mei 2022.
Kemudian menjuarai Malaysia Open 2022, Singapura Open 2022, Hong Kong Open 2023, hingga runner-up di Kejuaraan Dunia 2023.
Berbagai prestasi yang ditorehkan itu lantas membuat peringkat Apriyani/Fadia meroket ke posisi sembilan dunia saat ini.
Apri/Fadia Ribut
Meski diselimuti berbagai kejayaan, ganda putri berperawakan rambut pendek ini ternyata punya kisah tragis. Apriyani lah mengungkapkan fakta itu pada pertengahan Mei tahun ini.
Apriyani blak-blakan nyaris baku hantam dengan Apriyani di Pelatnas PBSI. Dia mengaku emosi karena kemampuan parternya tidak sesuai harapan.
"Kami hampir berkelahi di lapangan karena mindset saya tensinya lebih besar. Jadi, saat saya tidak bisa mengontrol, semua lepas," buka atlet berusia 26 tahun itu.
Foto: Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, berpose dengan medali perak di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023. (sumber: PBSI)
"Saat saya melihat Fadia tidak sesuai ekspektasi, tidak sesuai kemampuan saya saat latihan, harusnya latihan untuk power endurance, saya merasa tidak dapat, jadi akhirnya saya hilang kontrol," kata Apriyani.
"Saya sempat hampir berantem, hampir tonjok-tonjokan berdua. Fadia hampir pukul saya. Maksudnya, saya terlalu bersemangat, tetapi lupa mengontrol diri," lanjut dia.
Situasi panas yang dialami Apriyani dan Fadia membuat riweh pelatnas PBSI. Fajar Alfian pun sampai turun tangan melerai rekannya yang tengah bertikai itu.
"Banyak yang memisahkan seperti ganda putra juga ikutan seperti Fajar dan sampai Fadia banting raket karena tak kuat," kata Apriyani.
Namun, Apriyani menegaskan masalahnya dengan Fadia sudah selesai.
"Hari itu juga saya menyelesaikan masalah dan akhirnya saya tahu apa yang Fadia rasakan. Fadia juga tahu apa yang saya rasakan dan akhirnya kami saling mengingatkan untuk mengontrol," tutur Apriyani.
"Itu bentuk kami saling support, saling peduli, saling saying karena sayang peduli, timbul ekspektasi yang luar biasa. Jadi, di situ salah satunya karena kami sama-sama mau medali,” ungkapnya.(dwi/sub)