3 Kejadian Aneh di Olimpiade Paris 2024 Ini Justru Rugikan Tim Indonesia.
Sumber :
  • NOC Indonesia-Naif Al'As

3 Kejadian Aneh di Olimpiade Paris 2024 Ini Justru Rugikan Tim Indonesia 

Rabu, 7 Agustus 2024 - 15:59 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Banyak kejadian aneh terjadi selama penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024.

Bahkan tak sedikit yang justru merugikan Tim Indonesia selama gelaran Olimpiade Paris 2024 ini berlangsung.

Sebut saja nuansa lapangan dari cabor badminton. Tim Indonesia yang sudah latihan dengan nuansa berwarna biru, justru pada penyelenggaraannya venue bernuansa ungu.

Tentu masih banyak kejadian aneh yang membuat Paris menjadi sorotan.

Berikut 3 Kejadian Aneh di Olimpiade Paris 2024 Ini Justru Rugikan Tim Indonesia:

1. Drawing Ganda Putra Badminton

Beberapa hari sebelum drawing dimulai, pasangan ganda putra asal Prancis, Lucas Corvee/Ronan Labar tiba-tiba berhasil bermain di Olimpiade Paris di saat 16 pasangan sudah ditentukan. 

Lucas Corvee/Ronan Labar memenangkan kasus di Pengadilan Arbitrase Olahraga yang membuat mereka lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Hal ini membuat ada perbedaan jumlah dalam tim di fase grup. Dimana Grup D berisi lima pasangan dan bermain lebih banyak dibandingkan grup lain. 

Sempat menjadi ketakutan Tim Indonesia yang diwakili Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto karena khawatir masuk ke grup tersebut. 

Namun Fajar/Rian justru berada di grup yang sama dengan Lucas Corvee dan Ronan Labar di Grup C. Fajar/Rian pun berhasil mengalahkan pasangan asal Prancis tersebut. 

2. Perampokan 

Masih dari badminton, kejadian naas terjadi karena perampokan yang terjadi pada manajer tim badminton Indonesia, Armand Maulana. 

Dengan modus mobil ban kempis, tim badminton Indonesia kehilangan 53 ribu euro atau setara dengan Rp950 juta. 

Uang tersebut merupakan gabungan uang milik atlet hingga staf tim badminton Indonesia jelang kepulangan ke Tanah Air. 

3. Error Tombol Panjat Tebing

Pertandingan pembuka panjat tebing sempat mengalami penundaan akibat error pada bagian tombil finis. 

Hal ini membuat pertandingan babak penyisihan mengalami penundaan yang otomatis mengganggu perjuangan Indonesia untuk menambah pundi mendali.

Padahal, panjat tebing menjadi salah satu cabor unggulan Indonesia. 

Meski error tombol panjat tebing itu tidak mempengaruhi performa tim Indonesia, namun Rahmad Adi Mulyono tersingkir di babak kualifikasi.(hfp)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:20
01:37
02:13
02:08
01:38
02:17
Viral