- formula1.com
Kisah Pilu Michael Schumacher: Dulu Jadi Primadona, Kini Penerusnya Malah Dilecehkan Bos Tim Papan Atas F1
Jakarta, tvOnenews.com - Michael Schumacher merupakan sosok besar di industri balap mobil paling bergengsi di dunia, yakni Formula 1 alias F1.
Pembalap kelahiran Hurth, Jerman pada 1969 itu banjir prestasi di F1. Total tujuh gelar juara dunia sukses diraihnya selama berkarier.
Michael Schumacher menyabet gelar juara untuk kali pertama bersama tim Benetton pada 1994. Semusim berselang, dia Kembali menjadi juara di sana.
Pada 1996, pembalap yang juga akrab disapa Schumi itu hijrah ke Ferrari. Namanya pun semakin berkibar dan sukses mendulang lima gelar juara dunia selama membela pabrikan Kuda Jingkrak.
Namun, nasib buruk menimpa Michael Schumacher. Dia mengalami kecelakaan fatal ketika bermain ski di Pegunungan Alpen, Prancis pada 29 Desember 2013.
Informasi soal kondisi Michael Schumacher pun tidak banyak diketahui publik. Pihak keluarga memilih merahasiakan karena alasan privasi.
Berbagai sumber menyebut Michael Schumacher sempat mengalami koma dalam beberapa waktu. Namun, pihak keluarga mengonfirmasi sang legenda sudah sadar walaupun dalam kondisi yang berbeda.
"Dia bukan Michael yang dulu. Dia berbeda. Insiden 10 tahun lalu membuatnya tidak seperti Michael Schumacher yang kita kenal di Formula 1," ujar mantan bos Ferrari, Jean Todt, dikutip dari Sports Illustrated.
Waktu pun berlalu sejak insiden kecelakaan yang melibatkan Michael Schumacher. Situasi pun berubah sejak vakumnya sang legenda.
Putra Michael Schumacher Diremehkan Bos Tim Williams
Sementara itu, Mick Schumacher selaku putra Michael Schumacher mengikuti jejak ayahnya dengan bergabung bersama tim balap F1, Williams.
Namun, Mick masih berstatus pembalap cadangan dan belum mendapat promosi pada musim ini. Mick sejatinya masuk dalam pertimbangan untuk menggantikan Logan Sargeant yang didepak tim.
- formula1.com
Akan tetapi, Mick tidak terpilih karena bos Williams, James Vowles memilih produk akademi untuk promosi ke tim utama. Dia adalah Franco Colapinto.
Vowles kemudian mengungkapkan alasan tidak mempromosikan Mick. Namun, tensi menjadi memanas karena komentar bos Williams itu dianggap melecehkan kemampuan anak Schumi.
"Saya pikir kita harus terus terang tentang hal ini. Mick tidak istimewa, dia hanya bagus," kata Vowles dikutip Mirror, Senin (4/9/2024).
Komentar Vowles yang merendahkan Mick lantas mendapat kecaman dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari mantan bos Vowles di Mercedes, CEO Toto Wolff.
"Kadang-kadang dia mengatakan sesuatu dengan lugas. Itu adalah pernyataan yang tidak perlu diucapkannya," kata Wolff tentang Vowles.
"Mick telah memenangi segalanya yang bisa dimenangi, dari F4, F3, dan F2. Itulah mengapa dia pantas mendapatkan kesempatan itu," ujar Wolff.
"Jika Anda tidak memberikannya kepadanya, Anda seharusnya tidak mengomentarinya, Anda seharusnya membiarkan semua orang hidup. Itu pendapat saya," kata Wolff.
(dwi/nad)