- PBSI
Viktor Axelsen Spill Kelakuan BWF di Twitter, Dari Denda Karena Cedera Hingga Hadiah Indonesia Open yang Belum Cair
tvOnenews.com - Atlet bulu tangkis peringkat satu dunia, Viktor Axelsen meluapkan amarahnya pada federasi bulu tangkis dunia (BWF) melalui media sosial Twitter.
Viktor Axelsen awal mulanya hanya mengeluhkan aturan dari BWF soal atlet yang absen di ajang level 1000 hingga hadiah dari Indonesia Open 2023 yang belum sampai di tangannya.
Viktor mengeluhkan aturan dimana pemain yang berada di dalam daftar top commited player wajib mengikuti turnamen level 1000 BWF.
Namun Viktor harus menjalan pemulihan otot yang membuatnya tidak bisa mengikuti ajang Singapore Open.
Jika absen, atlet tersebut tetap wajib datang untuk melakukan konferensi pers di venue turnamen.
Namun respon dari BWF karena tidak senang dengan cara Viktor mengungkapkan keluhannya.
Sontak Axelsen pun mempertanyakan bagian mana kesalahan dia dalam mengungkapkan keluhannya itu.
"Saya mengerti bahwa kami memiliki kewajiban dan itu bukan masalah. Saya pribadi suka mempromosikan olahraga ini, tetapi membuat para atlet bepergian dengan biaya sendiri meskipun cedera, apakah itu adil?" tulis Viktor dalam akun Twitternya.
Viktor mengklaim ini bukan hanya menjadi keluhannya tapi para pemain lain yang bernasib sama.
Anggaran terbatas hingga bepergian jauh hanya untuk melakukan klarifikasi ini dianggap menghabiskan biaya besar bagi atlet.
"Jangan beri tahu saya soal kesejahteraan pemain adalah hal terpenting bagi anda, jika demikian, anda akan berinvestasi untuk memberikan tiket pesawat dan hotel 1-2 hari untuk para atlet," kata Viktor.
Viktor pun kembali mempermasalahkan masalah hadiah uang yang belum dia terima di Indonesia Open sejak Juni lalu. Berhasil menjadi juara, Viktor seharusnya sudah menerima hadiah sebesar 87.500 dolar AS.
Viktor mengerti bahwa hadiah tersebut harus melalui proses pemindahan dana dari penyelenggaraan turnamen ke BWF yang kemudian dikirimkan ke federasi masing-masing negara pemenang dan baru dikirimkan ke pemain.
Namun ini bukan kali pertama pemain mendapatkan keterlambatan pembayaran. Bahkan PBSI sebagai penyelenggara pun harus buka suara mengklarifikasi bahwa sudah menyerahkan hadiah pada BWF.
"Jika kesejahteraan atlet sangat penting bagi anda, mengapa BWF tidak memastikan bahwa atlet mendapatkan hadiah uang terlebih dahulu, bahkan jika anda belum menerima yang dari penyelenggara? Mungkinkah masalah atlet bahwa uang kadang-kadang tertunda dari penyelenggara?" kata Viktor.
Pemain asal Denmark ini bahkan menyertakan bukti laporan keuangan BWF. Dimana seharusnya BWF bisa memberikan dana talangan hadiah jika pihak penyelenggara terlambat memberikan hadiah pada BWF.
"Saya melihat laporan tahunan anda dan seperti yang saya lihat, anda memiliki modal lebihd ari cukup untuk memastikan atlet mendapatkan hadiah tepat waktu," kata Viktor.
(hfp)