Bagas/Fikri.
Sumber :
  • PBSI

Kronologi Kacaunya BWF Usai Revisi Poin Olimpiade Paris 2024, Bagas/Fikri Kena Dampaknya Sampai PBSI Lakukan Ini

Sabtu, 13 Juli 2024 - 07:58 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - PP PBSI resmi memberikan pernyataan atas kekecewan Indonesia pada BWF dengan kekacauan drawing cabang olahraga badminton di nomor ganda putra pada Olimpiade Paris 2024. 

BWF memasukkan nama Ronan Labar/Lucas Corvee sebagai peserta Olimpiade 2024 setelah memenangkan gugatan di Court of Arbitration for Sport (CAS). 

Akibatnya, terdapat 17 pasang ganda putra yang berlaga di Olimpiade dan membuat satu grup berisi lima pasangan. 

Berbeda dari cabor lain yang menggunakan kualifikasi, BWF menggunakan perhitungan poin untuk menentukan pemain yang dapat bertanding di Olimpiade dari berbagai turnamen yang dimasukkan dalam Road to Paris 2024. 

Labar/Corvee pada awalnya tak masuk ke Olimpiade dimana Prancis akhirnya diwakilkan oleh Christo Popov/Toma Junior Popov. 

BWF pun melakukan revisi penghitungan poin yang ternyata Labar/Corvee memiliki poin lebih besar. 

Pada momen ini Labar/Corvee mengajukan gugatan pada CAS dan CAS mengabulkannya. 

Hal ini membuat Labar/Corvee dipastikan bermain di Olimpiade yang membuat satu grup akan berisikan lima pasangan. 

Pada hampir yang bersamaan, kesalahan hitungan poin ini ternyata merugikan Bagas Maulana/Muhammad Sohibul Fikri

Seharusnya, Bagas/Fikri sudah di posisi aman sebagai unggulan delapan. Namun akibat salah hitung, Bagas/Fikri ada di posisi sembilan yang membuat tekanan keduanya untuk lolos Olimpiade lebih besar di sisa turnamen. 

Sekretaris Jenderal PP PBSI, M Fadil Imran pun mengakui bahwa jika ada pemainnya yang masuk grup itu, maka pemain terpaksa bertanding empat kali di fase grup. 

"Jika nanti Fajar Alfian/Muhamad Rian Ardianto masuk grup itu, maka mereka akan bertanding empat kali di fase grup, ini sangat merugikan karena ada penambahan satu pertandingan," kata Fadil Imran. 

PBSI pun akan menyurati BWF atas kerugian baik penambahan jumlah peserta maupun kesalahan perhitungan poin pada Bagas/Fikri. 

"Kesalahan perhitungan yang dilakukan BWF secara langsung tidak hanya merugikan pasangan Indonesia, khususnya Bagas/Fikri tapi juga seluruh pasangan yang bertarung di Road to Paris 2024," kata Fadil. (hfp)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:13
01:05
10:13
03:23
02:16
04:37
Viral